One Night Stand With My Bos

One Night Stand With My Bos

last updateLast Updated : 2025-05-20
By:  Cucu Suliani Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
10Chapters
28views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Karena terlalu banyak minum Clara menghabiskan malam sepanjang bersama dengan atasannya, keduanya langsung dinikahkan dan keduanya membuat perjanjian untuk pernikahan mereka. Akan seperti apa pernikahan Clara? Gas baca!

View More

Chapter 1

Bab 1

"Clara!"

Seorang pria tampan bertubuh tinggi dengan badan yang terlihat begitu atletis nampak menghampiri Clara, sang sekretaris yang saat ini sedang bekerja di mejanya. Tempat kerja wanita itu ada di depan ruangan Bayu, sang pemilik perusahaan itu.

"Ya, Pak Bos. Ada apa?"

Clara menghentikan aktivitasnya, lalu menolehkan wajahnya ke arah sang atasan. Dia bertanya dengan dahi yang mengerut dalam, karena tak biasanya pria itu menghampiri dirinya di saat jam kerja.

Kalau ada keperluan pria itu pasti akan menelpon dirinya, baru dia akan masuk ke dalam ruangannya dan berbicara dengan pria yang dulunya kuliah di tempat yang sama dengan dirinya itu.

Saat dia baru masuk kuliah, atasannya itu sudah semester terakhir. Walaupun Bayu merupakan anak orang kaya, tetapi pria itu tetap kuliah di dalam negeri dan kuliah di universitas negeri.

"Project kerja sama perusahaan gue sama perusahaan x berhasil, untung gede. Tuan Seno ngajakin kita buat ngerayain hal ini di bar," jawab Bayu.

Seno merupakan salah satu orang kaya yang ada di ibu kota, sudah tua tapi masih suka bersenang-senang. Bahkan, pria itu masih suka bergonta-ganti pasangan.

Dalam arti pasangan yang tidak halal, bahkan pria itu sering check in dengan wanita muda. Alias wanita yang masih kuliah, wanita yang bergelar sebagai ayam kampus.

"Kapan, Pak Bos?" tanya Clara.

"Entar malem, elu harus ikut. Gue males kalau gak bawa elu, pasti nanti banyak cewek yang nempel."

Bayu memang sudah memiliki kekasih, tetapi Tiara saat ini masih kuliah di luar negeri. Sebentar lagi kuliahnya akan selesai, dia berencana akan melamar kekasihnya setelah wanita itu pulang.

Clara nampak tidak setuju dengan apa yang dikatakan oleh Bayu, dia tidak ingin ikut. Karena selain tempatnya yang memang dirasa tak biasa, dia juga ada keperluan lain.

"Maaf, Pak Bos. Tapi saya gak bisa, Pak Bos pergi sama tuan Bernard aja."

Bernard adalah adik dari Bayu, pria itu bekerja sebagai asisten pribadi dari Bayu. Sengaja dia mengajak adiknya bekerja di perusahaan miliknya, agar pria itu tidak kelayapan dalam setiap harinya.

"Padahal tadinya gue mau ngasih bonus gede sama elu, karena elu nggak ikut jadinya gue gak kasih bonus."

"Loh! Jangan gitu dong, Pak Bos. Kalau masalah bonus harus tetap dikeluarkan, saya nggak bisa ikut karena ada alasan."

Bibir Clara monyong dua Senti, dia tidak setuju dengan apa yang dikatakan oleh Bayu. Bisa-bisanya bonusnya hilang hanya karena dia tidak ingin ikut, padahal dia tak ikut juga karena ada alasan.

"Alasan apa?"

"Nenek saya dirawat di rumah sakit, saya harus menemaninya. Selain itu, saya juga harus membayar administrasi untuk biaya pengobatan nenek."

"Gampang, nanti gue yang urus. Yang penting elu ikut gue, nanti bonusnya gue tambah."

"Tapi-- "

Belum juga Clara menyelesaikan ucapannya, Bernard datang menghampiri keduanya. Pria muda itu bahkan langsung menepuk pundak Bayu dan berkata.

"Ada apa sih? Kok kayaknya serius banget?"

"Ini loh, Tuan. Pak Bayu ngajak saya pergi ke bar nanti malam, tapi saya nggak bisa karena nenek saya lagi sakit. Bagaimana kalau Tuan saja yang menemani Pak Bayu?"

Padahal Bayu sudah membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan dari adiknya tersebut, tetapi Clara lebih dulu berucap.

"Waduh! Sorry, gue gak bisa. Malam ini gue ada acara sama cewek gue, jadi gak bisa pergi sama Abang gue yang ganteng itu." Bernard menunjuk abangnya dengan ekor matanya.

Bayu langsung memutarkan bola matanya dengan malas, karena adiknya itu selalu saja bersenang-senang dengan kekasihnya.

"Lagian siapa juga yang mau ditemenin sama elu, dasar adik kampret!" semprot Bayu.

"Bodo! Makanya kalau punya cewek jangan disuruh kuliah jauh, jadinya mau kangen-kangenan aja gak bisa! Udah tua, kasihan si Joni. Butuh pelumas dia, karatan tuh punya elu," ledek Bernard.

"Sialan! Lagian cewek gue dua bulan lagi balik, kuliahnya udah mau selesai. Abis dia balik, gue langsung nikah. Nggak kaya elu, enak enak terus tapi gak nikah-nikah!"

"Bodo! Yang penting enak," ujar Bernard.

Pria muda itu terlihat begitu senang sudah membuat abangnya kesal, lalu dia tertawa-tawa sambil pergi dari sana. Bayu sampai melemparkan map yang ada di atas meja Clara.

"Ya ampun, Bapak. Itu berkas penting," ujar Clara yang dengan cepat mengambil berkas itu.

"Sorry! Pokoknya gue nggak mau tahu, malam ini elu harus nemenin gue. Gue---"

Bayu tidak meneruskan ucapannya, dia mengambil ponselnya dan membuka aplikasi m-banking miliknya. Lalu, pria itu mentransfer sejumlah uang ke rekening milik Clara.

"Gue udah transfer duit enam puluh juta, bonus sekaligus uang untuk perawatan nenek elu. Awas aja kalau elu gak nemenin gue nanti malem," ujar Bayu.

"Bapak itu kok maksa banget sih?!" kesal Clara.

Bayu menghela napas, dia tahu kalau dirinya terkesan sangat memaksa. Namun, dia tidak mau pergi kalau tidak ditemani oleh wanita itu. 

"Jangan banyak bicara, pokonya elu harus ikut gue malam ini."

"Tapi, Pak. Saya---"

"Ikut gue ke bar nanti malam, atau mau gue pecat?"

Clara langsung lesu mendengar pilihan yang diajukan oleh Bayu, karena dia tidak mungkin memilih untuk dipecat. Kedua orang tuanya bercerai saat dia kuliah, ayah dan Ibunya sudah berumah tangga kembali.

Mereka sudah memiliki kehidupan masing-masing, dia hanya tinggal dengan neneknya yang dengan susah payah membiayai hidupnya dan juga membiayai kuliahnya.

Makanya di saat neneknya sakit seperti ini, Clara rasanya ingin terus bersama dengan neneknya tersebut. Namun, dia juga tidak mungkin menolak permintaan Bayu kalau ancamannya adalah dipecat.

"Ya, Pak. Saya ikut Bapak," ujar Clara pada akhirnya.

"Bagus! Nanti kalau mau berangkat elu harus pake dress bagus, gue udah pesenin."

"Pake baju kayak biasa aja boleh nggak, Pak Bos?" tanya Clara.

Rasanya dia tidak ingin memakai dress, apalagi pergi ke bar dengan menggunakan dress pasti rasanya tidak akan nyaman. Lebih baik dia memakai kemeja panjang dipadupadankan dengan celana panjang saja. 

"Nggak bisa, elu harus pake baju yang gue beliin. No debat!" ujar Bayu.

Bayu menepuk kedua pundak Clara, pria italo tersenyum-senyum karena merasa senang dengan apa yang dikatakan oleh Clara.

"Hem!" jawab Clara pasrah. Karena menolak pun dirasa percuma, kalau dia nantinya berakhir dikeluarkan dari pekerjaannya, Clara tak mau.

'Dasar bos lucnut, kenapa juga harus memaksa-maksa? Jadinya kan' aku gak bisa nolak kalau urusanmu dengan ancaman dikeluarkan dari pekerjaan.' 

Clara menggerutu, kepada wanita itu hanya mampu mengeluarkan keluh kesannya di dalam hati saja. Karena takutnya kalau mengeluarkan keluh ke sini di hadapan Bayu secara langsung, Ia nantinya akan mendapatkan kesialan.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
10 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status