Suamiku adalah dokter yang baik di mata semua orang. Namun, demi menemani anak dari cinta pertamanya bermain di taman dan mencoba meraih hadiah, dia malah menunda penanganan pasien kritis yang menjadi korban kecelakaan. Kemudian, dia bahkan diam-diam menukar obat pasien dan membiarkan pasien itu mati perlahan-lahan agar bisa mendapatkan donor jantung untuk putra cinta pertamanya. Namun, yang tak dia sadari adalah, gadis kecil yang wajahnya tak lagi bisa dikenali akibat kecelakaan itu ternyata adalah putrinya sendiri. Kemudian, dia mencoba menghubungi keluarga pasien dan berharap bisa mendapatkan izin untuk mendonorkan organ. Namun saat panggilan tersambung, suara dering ponselku memenuhi ruangan.
View MoreDemi cinta, Samuel kehilangan putrinya. Kini, dia mendapati bahwa cintanya pun hanyalah sebuah kebohongan.Dengan amarah yang meluap, dia menerjang Ruby dan Max sambil memukul mereka. Ruby merangkul anaknya, berusaha menghindari serangan Samuel sambil menangis. Sementara itu, kerumunan yang telah mendengar kata-kata kasar Ruby tadi merasa tidak perlu melerai mereka. Semua orang hanya menonton saat ketiganya bertengkar habis-habisan.Aku menyaksikan semuanya dengan tatapan dingin, tanpa sedikit pun keinginan untuk membantu.Di altar pemakaman, senyum putriku tetap terpampang. Dalam hati, aku berbisik padanya.'Lihatlah, Coco, jangan bersedih untuk ayahmu yang seperti ini. Ibu akan membalaskan dendammu. Aku nggak akan melepaskan siapa pun yang menyakitimu.'Sejak terbangun di rumah sakit, aku telah mulai menyusun rencana untuk balas dendam. Berdasarkan apa yang kulihat ketika arwahku sempat melayang, aku menyimpan dua botol infus yang diganti Samuel. Aku juga memberikan sejumlah uang kep
Wajah Ruby langsung panik dan dia buru-buru menjelaskan, "Aku dan Samuel cuma teman biasa, jangan asal bicara!"Aku tersenyum sinis, lalu berkata, "Aku nggak bilang apa pun. Kenapa kamu yakin sekali itu alasanku nggak mau mendonorkan organ?""Lalu karena apa?" Ruby merespons dengan spontan, "Aku dan Samuel nggak punya hubungan apa pun. Menurutku, kamu yang terlalu banyak berhalusinasi dan menganggapnya menyelingkuhimu!"Aku menatap wartawan yang berdiri di barisan paling depan dan bertanya, "Waktu Ruby cari kalian, apa dia pernah bilang kalau dia ini cinta pertama Samuel?"Terdengar suara kritikan dari kerumunan. "Jadi alasan kamu menolak donasi organ adalah karena cemburu?"Orang-orang ini jelas telah menerima bayaran dari Ruby, sehingga berusaha memfitnahku sebagai orang yang berkecil hati dan tega membiarkan anak lain mati hanya karena cemburu. Aku mengambil ponsel dan memutar rekaman. Suara Samuel bergema di ruangan pemakaman."Kamu sudah tahu soal perceraiannya, bukan? Kamu mau me
Dia tidak bereaksi sedikit pun saat aku menyebutnya gila. Dia malah menarikku menuju ruang tamu."Kita sekeluarga harus selalu bersama. Ayo, kita temui Coco." Dia merapikan sofa untuk duduk dan mencoba menarikku agar duduk di sampingnya. Aku menatapnya dengan dingin saat dia terus bertingkah seperti orang gila.Dia merasa tidak puas, tetapi tidak berkata apa pun dan malah menyalakan televisi. Saat melihat layar, aku tercengang. Yang muncul adalah rekaman CCTV rumah kami. Samuel memegang remote, mengganti satu per satu rekaman video dan memperlihatkan berbagai momen."Saat dia pulang dari taman kanak-kanak," katanya sambil menunjuk."Saat dia belajar menari.""Saat dia ....""Cukup!" selaku dengan suara keras karena tak ingin melihatnya lagi.Setiap kali melihat wajah Coco yang hidup, pikiranku langsung kembali ke bayangan tubuh kecilnya yang dingin di kamar mayat. Ini adalah penyiksaan bagiku.Samuel selalu punya cara seperti ini. Selama tujuh tahun pernikahan kami, kami berdua tahu ca
Aku teringat kembali tujuh tahun lalu, saat Samuel datang ke perjodohan ini karena tekanan dari keluarganya. Saat pertama kali bertemu denganku, dia memberitahukanku dengan jujur bahwa dia sudah memiliki orang yang dicintainya.Aku mengerti maksudnya dan mengira pertemuan itu akan menjadi yang terakhir. Namun, dua bulan kemudian, dia justru datang menemuiku lagi."Kamu suka padaku, 'kan? Kalau begitu, kita menikah saja."Jujur saja, aku memang menyukainya sejak pandangan pertama. Saat itu, aku merasa seolah-olah mendapatkan keberuntungan yang luar biasa. Karena takut dia akan berubah pikiran, aku segera mengatur semua proses pernikahan dengan kedua keluarga.Dia tidak peduli pada detail pernikahan kami dengan alasan sibuk dengan pekerjaannya. Profesi sebagai dokter memang sibuk, jadi aku bisa memahaminya. Namun, belakangan ini aku mengetahui bahwa tepat seminggu sebelum dia mencariku, cinta pertamanya baru saja menikah.Tentu saja, aku punya perasaan tertentu saat mendengar hal itu, ta
Aku menghapus air mata yang muncul di sudut mataku, lalu tertawa getir sambil memegangi sisi tempat tidur dan berdiri.Plak! Suara tamparan yang tajam menggema saat aku mengayunkan tanganku ke wajah Samuel. Dia menatapku tak percaya.Dengan jelas, kuucapkan setiap kata kepadanya, "Kamu nggak layak jadi ayah Coco."Ruby tiba-tiba masuk. Melihat bekas tamparan di wajah Samuel, dia terkejut sejenak, tetapi dia langsung mengabaikannya. Dia menoleh ke arahku dan memohon dengan suara penuh tangisan, "Anna, kumohon setujuilah donasi organ itu. Anakmu sudah meninggal, tapi Max nggak boleh mati!"Dia menangis tersedu-sedu, "Donorkan jantung Coco untuk Max, anggap saja itu sebagai cara agar Coco tetap hidup melalui dirinya!"Samuel menarik Ruby ke sisinya, tampak panik dan bingung. "Kamu ngomong apaan? Nggak mungkin yang meninggal itu Coco! Itu semua cuma omong kosong dari Anna! Dia melakukan ini dengan sengaja untuk balas dendam padaku!"Mendengar Samuel mempertanyakannya, Ruby tampak gugup dan
Putriku mengulurkan tangan kecilnya, mencoba meraih ayahnya dan berharap bisa dipeluk. Dia merasa sangat dingin.Namun, saat jari-jari kecilnya yang beku baru saja menyentuh ujung jari Samuel, dia secara refleks menepisnya. Dengan wajah pucat, dia mundur beberapa langkah dan tidak berani menatap putriku.Dengan suara rendah dia berkata, "Kamu ... pergilah dengan tenang. Sampai sekarang nggak ada keluarga yang mencarimu, sepertinya mereka juga nggak peduli. Semoga kamu bisa segera reinkarnasi ke keluarga yang lebih baik ...."Aku melompat ingin mendorongnya, menggigitnya, apa pun yang bisa kulakukan. Bagaimana dia bisa sekejam itu? Bagaimana bisa dia mengucapkan kata-kata itu pada seorang anak kecil?Putriku yang kucintai, Coco, adalah harta terbaik di dunia. Aku peduli padanya, sangat peduli padanya!Air mata bercampur darah mengalir dari mataku. Dalam pandanganku yang kabur, aku melihat Coco berhenti bernapas perlahan-lahan. Ketika membuka mata lagi, aku sudah berada di sebuah kamar r
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments