Share

Owned by Mr. Hamilton | Part 2

Sebuah club malam tampak sangat pengap dipenuhi oleh orang-orang yang sibuk bersenang-senang. Di suatu sudut tampak tiga orang pria dewasa sedang bersulang untuk minuman masing-masing. Ketiga pria tersebut adalah Oriel dan juga kedua temannya Ellard Johanson serta Devan Smith.

Oriel menatap jengah kedua temannya yang sedang sibuk bercumbu wanita di pangkuan masing-masing. Tadi setelah pulang kantor Oriel tidak langsung menuju ke rumah. Ia dihubungi kedua temannya itu untuk datang ke club milik Ellard. Tapi ternyata keputusannya salah karena menerima ajakan Mereka.

"Kenapa wajahmu kusut sekali Hamilton," ucap Devan sambil menikmati cumbuan wanita di pangkuannya.

"Untuk apa Kalian memanggilku kesini jika hanya Kalian suruh melihat adegan menjijikkan seperti ini," geram Oriel manatap tajam kedua temannya

"Oh ayolah Oriel, jangan terlalu kaku pada hidupmu. Sesekali Kau juga butuh kesenangan."ucap Ellard ketika wanita yang berda di pangkuannya tadi sudah pergi

"Ellard benar, sesekali kau pasti butuh pelepasan. Kau ingin Aku panggilkan salah satu wanita ke sini?" tawar Devan

"Aku tidak membutuhkan itu semua, Kalian tahu sendiri bukan Aku sudah berhenti bermalam dengan sembarang wanita sejak memiliki anak."

Teman-teman Oriel tahu dan mengerti atas apa yang dilakukan Oriel. Mereka bertiga memiliki status yang sama yaitu seorang duda. Yang membedakan di antara ketiganya hanyalah Oriel yang sudah memiliki anak, sedang kedua temannya duda tanpa anak.

Semenjak istrinya meninggal 5 tahun lalu ketika melahirkan anak kembar Mereka, Oriel hidup seperti sebuah robot dan hanya akan lebuh manusiawi ketika bersama kedua anaknya. Oriel berubah menjadi sedingin salju sejak kehilangan cintanya.

______________

Suasana apartemen Carolline malam ini tidak seperti biasanya. Kali ini apartemen kecil Carol dipenuhi dengan suara cumbuan antara dua manusia berbeda jenis yang menempati kamar di sebelah kamar Carol. Tadi setelah Ia pulang dari kantor Lusy temannya, datang membawa sang kekasih dan meminta untuk menginap disini. Dan Carolline mengiyakan permintaan itu.

Tapi sekarang Carol menyesali keputusannya. Dia benar-benar tidak bisa tidur. Suara itu benar-benar terngiang di telinganya. Bahlan Ia sudah menyumpal telinganya dengan Earphone dan memainkan musik dengan keras tapi suara kedua menusia itu tetap terdengar.

Yes baby... terus.....

"ARRRRRGH, Aku benar-benra tidak bisa tidur. Ya Tuhan apakah Mereka tidak lelah, bahkan ini sudah hampir pagi. Tapi Mereka bahkan tidak berhenti sebentar saja," Carol benar-benar muak, jika bukan karena Lusy temannya yang selalu ada saat Ia butuh, sudah pasti keduanya akan Ia lempar keluar dari apartemen ini.

Dari pada pusing sendiri, Carol memilih mengambil cemilan di dapur dan menonton TV dengan suara keras. Bisa dipastikan dirinya akan seperti zombi besok pagi. Ia benar-benar tidak tidur semenit pun astaga.

Ketika benar benar sudah fokus menonton tanpa menghiraukan suara gaib tadi, Carol lama kelamaan tertidur di sofa depan TV. Entah sudah berapa lama Ia tertidur,  yang Ia tahu baru saja dirinya dibangunkan Lusy yang akan pamit pulang bersama kekasihnya. Ketika melihat jam menunjukkan pukul 6 pagi, Ia bergegas kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap berangkat bekerja.

Pukul 7.30 Ia sudah sampai di perusahaan dan sekarang Carol sedang berada di lift menuju ke lantai tempatnya bekerja. Carol sesekali menguap dan menyandarkan kepalanya pada dinding lift. Dia benar-benar mengantuk.

Di sisi lain, Oriel yang baru saja sampai di perusahaan bersama dengan Erlan. Ketika ingin masuk ke lift khusus ternyata lift itu rusak. Oriel pun bergeser memasukki lift biasa bersama dengan karyawan lainnya. Di dalam lift keadaan tampak hening, lalu Oriel menoleh pada wanita di sebelahnya.

Wanita itu yang mungkin karyawannya juga, sedang menguap dengan lebar. Lalu menutup mata dan bersandar pada dinding lift. Sepertinya wanita itu ngantuk sekali. Sampai Oriel bisa mendengar suara dengkuran halus di telinganya.

Lift pun berhenti di lantai bagian keuangan, dan seketika wanita itu bangun lalu segera keluar dari lift masih dengan menguap lebar. Hal itu pun tak luput dari penglihatan Oriel.

Wanita aneh batin Oriel sambil menatap kepergian wanita itu yang peralahan hilang karena pintu lift tertutup.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status