Share

Owned by Mr. Hamilton | Part 6

Sampai di Hamilton Company Restourant , Stevano, Oriel, Carolline, Aaron dan juga Emily duduk dalam satu meja di ruang khusus yang disediakan untuk keluarga Hamilton. Ruang itu sangat ramai dipenuhi oleh ocehan Aaron, Emily dan juga Stevano. Sedangkan Oriel dan Carol hanya diam menikmati makanannya.

"Aunty maukah Kau menyuapiku?" ucap Emily yang duduk di sebelah kanan Carol

"Makan sendiri Emi," ucap Oriel sambil menatap sang anak datar, Emi yang ditatap seperti itu pun takut dan menundukkan wajahnya

"Hey, jangan sedih, sini Aunty suapi,"ucap Carol yang tidak tega melihat Emily sedih dan mendengar itu seketika Emily mengangkat wajahnya dan tersenyum lebar tanpa menghiraukan tatapan sang ayah.

"Terima kasih Aunty,"

"Sama-sama, ayo makan yang banyak gadis manis,"

Emily pun memakan makanannya dengan lahap. sedangkan Oriel hanya menatap datar keduanya.

"Kau tidak ingin mencarikan ibu untuk Mereka? kurasa Carol cocok sebagai kandidatnya," bisik Stevano menggoda Oriel yang dibalas tatapan tajam Oriel

Di sisi lain Aaron diam-diam memandang iri pada sang adik. Dia juga ingin di suapi seperti adiknya. Carol merasa ada yang menatapnya pun berbali menatap Aaron yang berada di sebelah kirinya.

"Emm apa Kau juga ingin Aunty suapi?" tanya Carol pada Aaron yang sejak tadi menatapnya

"Bolehkah?"ucap Aaron pelan

"Tentu saja, dengan senang hati anak tampan," mendengar perkataan Carol seketika membuat Aaron tersenyum sumringah

"Tolong suapi Aku, Aunty,"

Oriel yang melihat kedua anaknya seperti itu pun hanya bisa menghela nafas lalu mengalihkan pandangan. Ia mengerti kedua anaknya membutuhkan figur seorang ibu yang tidak pernah Mereka dapatkan sejak Mereka lahir. Sangat wajar jika kedua anaknya senang berdekatan dengan Carol yang juga sangat lembut pada Mereka.

_______________

Jam 7 malam Carol baru saja sampai apartemennya. Dia harus lembur mengerjakan pekerjaannya yang tertubda karena harus bermain dengan Aaron dan juga Emily sebelum Mereka pulang. Mengingat itu membuat Carol tersenyum, Dia sangat menyukai anak kecil.

Tapi Carol juga sedikit terkejut ketika Stevano mengatakan bahwa Ibu Aaron dan juga Emily sudah tiada ketika melahirkan Mereka. Ia kembali mengingat apa yang dikatakan oleh Stevano ketika mereka kembali ke lantai bagian keuangan.

Flashback On

Carol dan juga Stevano kembali ke lantai tempat Mereka bekerja setelah mengantar Emily dan juga Aaron ke bawah untuk pulang. Suasana di lift sangat hening hingga Stevano angkat bicara,

"Sepertinya Mereka sangat menyukaimu Carol," ucap Stevano sambil menoleh menatap Carol

"Mereka?" tanya Carol keran tidak paham apa maksud Stevano

"Aaron dan Emily, sepertinya Mereka sangat menyukaimu,"

"Oh mungkin karena Mereka merindukan ibunya di rumah tuan, jadi Mereka bisa akrab denganku," 

"Yah, mungkin Mereka memang merindukan Ibunya, tapi Ibunya tidak si rumah," ucap Stevano sambil menghela nafas

"Maksud Tuan? ibu Mereka dimana?" 

"Ibu Mereka berada di surga, Dia meninggal ketika melahirkan Mereka berdua," jelas Stevano lalu keluar dari lift dan berjalan menuju ruangannya.

Sedangkan Carol, setelah mendengar apa yang dikatakan Stevano hanya diam mematung. Carol terlalu terkejut dengan fakta yang baru saja diketahuinya

Flashback Off

Carol sempat berpikir bahwa Dirinya merasa sangat bersalah karena telah bercinta dengan Oriel mengetahui Oriel sudah memiliki seorang anak. Tapi mengetahui status Oriel yang seorang duda membuatnya sedikit lega. Setidaknya Dia tidak tidur dengan suami orang.

Carol beranjak dan menghentikan segala pikiran tentang Keluarga hamilton. Dia harus bangun dari acara berbaringnya di sofa lalu segera membersihkan apartemennya yang sudah mirip seperti hunian tidak berpenghuni.

______________

Di kediaman Keluarga Hamilton diramaikan dengan celotehan Aaron dan Emily. Mereka sejak tadi membicarakan tentang Carol, Carol dan Carol yang membuat Oriel memutar bola mata jengan. Sejak Mereka datang ke rumah Orang tua Oriel, kedua anaknya itu tidak bisa diam bahkan hany untuk satu menit saja.

"Apakah Aunty Carol itu calon kakak ipar ku, Kak?" tanya Cassie yang datang lalu duduk di sebelah Oriel

"Jangan asal bicara," desis Oriel sambil menatap tajam adiknya

"Aku tidak asal bicara Kakak, anak-anakmu itu Mereka spertinya sangat menyukai aunty Carol-nya itu. Dan itu membuka kesempatan untukmu supaya mencarika ibu untuk Mereka." celotehan panjang lebar Cassie tidak dihiraukan oleh Oriel

"Kak, Kau mendengarku tidak?" tanya Cassie pada sang kakak yang sejak tadi hanya diam seperti tidak mendengarkan perkataannya

"Ya ya, sudahlah Aku ingin pergi ke kamatku. Dan Kau, adik kecilku yang cerewet diamlah dan jangan banyak bicara." 

Setelah mengatakan itu, Oriel melangkah menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Meninggalkan Cassie yang uring-uringan sendiri sambil mengumpatinya.

Sampai di kamarnya Oriel menjatuhkan dirinya di atas ranjang sambil memandang ke arah langit-langit kamar. Setelah mendengar mengenai Carol, seluruh keluarganya berbondong-bondong memintanya untuk menikah. Dan sekarang pikiran Oriel tertuju pada satu objek, Carolline.

Entah mengapa kedua anaknya bisa sangat menyukai gadis itu. Oriel akui dirinya sukup tertarik pada gadis itu. Dia gadis yang lembut dan sepertinya sangat menyukai anak-anak. Sangat cocok menjadi ibu dari anaknya. Memikirkan hal itu membuat Oriel menggelengkan kepalanya, Ia harus mengusir ide mustahil itu dari otaknya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status