Share

22. CUPID

"Papi takut?"

"Ng-nggak! S-siapa yang takut?"

"Buktinya ini!"

Aluna mengangkat tangannya yang digenggam erat oleh Dirga. Sejak tadi Aluna tak henti tertawa saat melihat Dirga yang terus menutup mata bahkan menggenggam kuat-kuat tangannya saat sosok makhluk astral muncul di layar lebar. Mereka berdua sedang menonton film horor.

"Aku tidak takut." Dirga segera melepaskan cengkramannya.

"Kalau takut juga gak apa-apa, Pi. Jangan malu," kekeh Aluna.

"Sudah aku bilang, aku tidak takut."

Tidak mau kalah, Dirga lekas melipat tangannya di dada. Pandangannya serius menatap lurus ke depan. Bertepatan dengan itu, sosok menyeramkan muncul kembali di layar. Seketika Dirga berteriak seperti anak kecil.

"Aku tidak takut, ya. Cuma kaget saja sama musiknya," kilah Dirga segera karena gengsi.

"Iya, iya. Papi emang pemberani." Aluna kembali tertawa.

Aluna kembali fokus melihat ke depan. Menonton dengan seksama sembari memasukan beberapa berondong jagung ke dalam mulutnya. Gadis itu memang sangat men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status