Share

Makan Malam

Author: Adilia
last update Last Updated: 2023-07-31 20:53:43

Ibu melihat ponsel putrinya berdering.

"Biasa, si chubby," sahut Risa sambil terkekeh.

"Kok, nggak diangkat?" tanya Wira.

"Biasa, cuma miscall doang, Yah," sahut Risa.

"Tuh anak, memang jahil. Tadi diajak nggak mau, sekarang malah bikin gaduh," sambung Inara, ibu dari Risa.

Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Keluarga Risa berpamitan pada Gama dan kedua orang tuanya. Mereka sudah terlihat akrab sekali. Sebelum pergi, Gama meminta nomor telepon Risa, untuk di simpan. Dengan senang hati, Risa pun langsung memberikan nomor ponsel miliknya kepada pria tampan yang merupakan cinta pertamanya itu. Risa sudah menyimpan rasa pada Gama, sejak pertama bertemu.

"Nanti, sampai rumah aku hubungin kamu," ucap Gama. 

Risa mengangguk dan tersenyum. Lalu pergi meninggalkan Gama yang masih berdiri menatapnya. Sesekali wanita cantik itu menoleh kebelakang, dan tersenyum pada pria yang baru saja di kenalnya itu. Risa tidak bisa melupakan hidung mancung, dan wajah tegas dari Gama. Bayangan wajah pria itu, terus melayang di ingatannya. Hingga tanpa di sadari, langkahnya sampai di parkiran dan menaiki mobil meninggalkan rumah makan mewah itu.

"Kayaknya mereka sudah cocok ya, Yah," ucap Inara pada suaminya.

"Bener, kelihatannya mereka memang sudah cocok." sambung ayah sambil terkekeh.

"Gimana, Ris?" tanya ibu kepada putri sulungnya itu.

"Hah, maksudnya?" tanya Risa masih belum mengerti dengan pertanyaan dari ibunya.

"Ris, menurutmu bagaimana dengan, Nak Gama?" tanya Ayah.

"Hmm ... gimana, ya ...? Ganteng, baik, tegas dan sempurna." 

"Bukan wajahnya, Ris. Tapi bagaimana karakternya menurutmu? Masuk apa nggak?" tanya ayah yang semakin penasaran.

"Kalau menurut Risa, sih ... masuk," sahut wanita cantik itu sedikit malu.

Kedua orang tuanya langsung terkekeh geli melihat wajah merah jambu putrinya, karena malu.

"Nggak usah malu, Ris. Ayah dan Ibu dulu juga gitu." sambung ayah membuat ibu menunduk malu.

"Nggak lucu, Yah!" gertak ibu Sambil mencubit lengan suaminya.

Tidak lama, sampailah mobil mereka di halaman rumahnya. Terlihat lampu ruang tengah menyala begitu terang. Risa dan ibu mengernyitkan keningnya karena merasa aneh. Segera kedua wanita itu turun dari mobil dan berjalan cepat masuk ke dalam rumah, mencari Rayna.

"Kenapa lampunya dinyalakan semua?" tanya ibu pada Risa yang berjalan di sampingnya.

"Rayna! Sayang, di mana kamu?" sapa ibu mencari-cari putri bungsunya.

"Ibu, Rayna disini," sahut wanita cantik itu, yang saat ini meringkuk di sudut ruangan.

"Hei, kamu ngapain di sana?" tanya ibu mendekati putrinya itu.

"Kenapa, Bu?" tanya Risa yang baru saja masuk kedalam rumah.

"Lihat nih," sahut Ibu sambil memeluk hangat tubuh Rayna.

"Manja banget sih, biasanya juga paling heboh. Ini malah menye-menye banget," ketus Risa, sambil terkekeh.

"Mana fotonya?" tanya Rayna.

"Foto? Foto apa ini?" tanya Ibu bingung.

"Foto calon kakak iparku," sahut Rayna membuat kesal ibu dan Risa.

"Tuh, tanya ayahmu. Tadi dia foto atau tidak. Masa di tempat seperti itu main foto-foto, kan malu," sambung ibu.

"Hah, nggak seru kalian." ketus Rayna.

"Nih, aku bungkusin pangsit kesukaanmu," ucap Risa dengan menyerahkan bungkusan pangsit kepada adiknya.

"Hah, kalian makan di restoran mewah, masa cuma bungkus pangsit goreng doang," gerutu Rayna, terlihat malas. 

"Bukannya kamu sering pesan pangsit," lirih Risa menatap wajah merah adiknya.

"Udahan nangisnya. Aku nggak rela, adikku ini berubah jelek hanya gara-gara seorang pria," bisik Risa.

Seketika Rayna tersenyum dan memukul pundak kakaknya. Wanita cantik itu, kini berjalan malas menuju kamarnya. Tangannya mulai menggeser nama kontak yang ada di layar ponsel miliknya. Karena penasaran, Rayna mencoba menghubungi Gama. Namun sayang, panggilannya ditolak mentah-mentah oleh mantan kekasihnya itu. Sontak kejadian itu, membuat hati Rayna semakin terluka. Rasa perih dan lara di dalam hatinya, membuat wanita cantik itu langsung menghapus kontak Gama dari ponselnya dan melempar benda pipih itu ke sembarangan tempat.

"Dari pada aku mikirin dosen jahat itu, mendingan aku nyari kerja keluar kota," gerutu Rayna sambil mencari-cari ponselnya barusan. 

Setelah menemukan ponselnya, betapa sakit hati Rayna, saat mendapat pesan singkat dari Gama. Dia berpesan untuk melupakan dirinya. Pria itu tidak ingin lagi mengulang kisah bersamanya. Dia mencoba mencintai wanita pilihan orang tuanya.

Saat ingin membanting ponselnya lagi, tiba-tiba panggilan dari Sena, sahabatnya terus terpajang di layar benda pipih yang sudah retak.

"Apa?" jawab Rayna terlihat ketus.

"Kalem napa, Na." sahut Sena dari ujung telepon.

"Ini sudah kalem, Sena. Ngapain tumben hubungi aku?" tanya Rayna terlihat malas.

"Ada lowongan kerja nih, terima nggak?" tanya Sena, membuat kedua mata Rayna membulat.

"Mau! Mau! Mau!" jawab Rayna dengan wajah sumringah.

"Iya, mau sih mau, tapi nggak gitu amat, Na," ketus Sena.

"Dimana?" tanya Rayna.

"Jadi office girl, di perusahaan Bokap," sahut Sena, membuat malas Rayna.

"Na! Kamu masih di sana?" tanya Sena yang tidak mendengar suara temannya itu lagi.

"Hmm," lirih Rayna.

"Kok lesu gitu," sambung Sena lagi sambil terkekeh.

"Ngapain aku sekolah sampai S2 kalau harus jadi office girl, Sena," sahut Rayna sedikit malas.

Sena hanya terkekeh dan sesekali tergelak mendengar suara temannya.

"Seneng, ya," ketus Rayna.

"Yang penting, besok kita ketemuan di tempat biasa, deh. Bawa semua persyaratan yang sudah aku kirim di chat," ucap Sena dan menutup panggilannya.

"Dasar, orang gila," gerutu Rayna sambil membaca chat yang baru saja dikirim oleh Sena.

"Aduh, ini bacanya apa sih. Kok nggak kelihatan," gerutu Rayna, karena layar ponselnya yang retak.

"Rayna, malam-malam begini, kenapa ribut banget, sih?" tanya Risa yang baru saja masuk kedalam kamarnya.

"Ini nih, si Sena. Gila banget," ketus Rayna.

"Cie, kenapa dengan Sena. Oh ... Jangan ... jangan__"

"Jangan ngaco deh, Kak. Sena hanya memberikan informasi pekerjaan kepadaku!" tegas Rayna yang langsung membuyarkan pikiran negatif Risa.

"Siapa tahu, Na. Pacarmu yang jahat itu, si Sena," sambung Risa dengan senyuman aneh di wajahnya.

"Apaan!" gertak Rayna.

"Sekarang, mendingan Kakak keluar. Aku mau tidur!" gertak Rayna lagi melengos kesal.

"Oke, aku juga sudah ngantuk. Mau bobok dulu. Semoga kamu mimpiin Sena, malam ini," ucap Risa dan pergi.

"Kakak!!!" teriak Rayna sambil melemparkan beberapa bantal ke arah kakaknya yang sudah keluar dari kamarnya.

"Hah, menyebalkan!" gerutu Rayna sambil melemparkan tubuhnya ke atas tempat tidurnya yang empuk.

Kembali dia mengamati layar ponsel miliknya yang retak itu. Kini tanpa ragu lagi, dia memblokir nomor mantan kekasihnya. Akhirnya Rayna bisa bernafas lega. Dia berusaha merelakan Gama untuk wanita lain. Mungkin, Gama bukan jodoh terbaik buatnya, batin Rayna sedikit mengikhlaskan.

Malam semakin larut, kedua mata Rayna masih betah terjaga. Wanita itu terlihat berguling-guling karena bingung.

"Akhh, aku kenapa, sih," batin Rayna sambil mengacak-acak rambutnya seperti orang gila.

Kembali dia membuka ponselnya, terdapat pesan singkat dari Sena. 

"Ih, ngapain lagi sih, nih anak," gumam Rayna.

Tanpa merespon, Rayna melempar kembali ponselnya dan mulai merenung. Kedua tangannya menyentuh jantungnya yang saat ini memburu karena kesal. 

"Aku akan buktikan kepada kamu dan keluargamu, Gama. Kalau aku bisa sukses dan berdiri di kakiku sendiri," gumam Rayna penuh emosi.

Tiba-tiba wanita cantik itu menangis tersedu-sedu, saat teringat bagaimana Gama, yang merupakan dosen di fakultasnya itu, menembak dirinya.

Masih teringat jelas di ingatan Rayna, Gama membawa buket bunga dan sepasang cincin, lalu menembaknya di depan teman-temannya dan di saksikan oleh ratusan pasang mata mahasiswa di kampus itu.

"Gama?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • PACARKU SUAMI KAKAKKU   Tamat

    Siapa sangaka, Rayna juga tengah hamil anak dari Gama. Benar-benar bagai bom waktu yang siap meledak. Tangis Rayna benar-benar pecah pagi itu, dia tidak menyangka akan menjadi semakin runyam. Dia tidak ingin keluarganya tahu akan kehamilannya, sehingga dia berniat untuk menggugurkan kandungannya. Bagaimanapun juga, dia tidak mau rumah tangga kakaknya bersama mantan kekasihnya itu hancur hanya gara-gara kehamilannya. Di tengah kepedihan yang dialami Rayna, tiba-tiba ibu datang dan masuk ke dalam kamar putri bungsunya itu kemudian bertanya apa yang membuat putrinya itu nampak sedih. Rayna terdiam, tak tahu harus menjawab apa. Di satu sisi, Rayna ingin sekali bercerita semuanya kepada ibu, namun dia juga takut akan kehancuran yang mungkin akan terjadi jika kebenaran ini terungkap. Bagaimana mungkin dia menceritakan bahwa dirinya hamil anak dari suami kakaknya sendiri? "Kenapa, nak? Ada masalah apa?" tanya ibu, suaranya penuh kekhawatiran. Hati Rayna semakin teriris mendengar kepedulian

  • PACARKU SUAMI KAKAKKU   Kabar kehamilan

    Ayah dan ibu bahagia mendengar Risa akhirnya mengandung cucu mereka. Dengan senang, ibu langsung menghampiri Risa dan memeluknya hangat. "Kamu pengen makan apa, Risa? Ibu akan siapkan semua keinginanmu, Nak. Jaga kesehatan kamu. Ingat, jangan cepek-cepek. Ibu nggak mau terjadi sesuatu pada kamu dan calon cucuku," ucap ibu sambil mengusap lembut perut Risa yang masih rata. "Rayna? Kenapa kamu diam saja di sana? Lihat, kamu mau punya ponakan nih," ucap ibu yang mengagetkan lamunan Rayna. Segera wanita cantik itu datang menghampiri kakaknya dan memeluknya ringan. "Selamat ya, Kak." lirih Rayna yang ditanggapi bahagia oleh Risa. "Bentar lagi, ada teman bertengkar kamu," imbuh Risa yang membuat semua terkekeh. "Rayna capek. Mau istirahat," ucapan dari Rayna yang tiba-tiba itu, membuat semua tercengang bingung. "Ada apa dengan tuh, anak?" gumam Risa yang ditanggapi gelengan kepala oleh ibu dan lainnya. "Palingan lagi badmood dengan Sena," sahut Risa yang membuat lainnya mengerutkan keni

  • PACARKU SUAMI KAKAKKU   Hamil

    Diam-diam, Risa mulai menyusun strategi. Walau hatinya mengatakan tidak mungkin, tapi entah kenapa firasatnya jauh lebih kuat. Melihat suaminya berada di kamar mandi, wanita cantik itu pun berjalan menghampiri ponsel milik Gama yang kebetulan tergeletak di atas tempat tidurnya. Dengan hati-hati, Risa mulai meraih benda pipih itu dan mengeceknya. "Hah, tumben dikunci? Biasanya tidak?" gumam Risa semakin cemas. Tidak lama, keluarlah Gama dari kamar mandi, buru-buru Risa mengembalikan ponsel milik suaminya itu ke tempat semula. "Hari ini kamu mau makan apa, Mas?" tanya Risa mencoba bersikap biasa seperti hari-hari sebelumnya. "Bagaimana kalau kita makan di luar. Setelah menikah, kita belum pernah makan di luar bedua," jawab Gama sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. "Ayuk," jawab Risa penuh bahagia. Segera wanita cantik itu berdandan secantik mungkin untuk pergi makan di luar bersama sang suami. Rasa khawatir dan cemas yang barusan hinggap di pikirannya, seketika lenyap begitu

  • PACARKU SUAMI KAKAKKU   Hampir ketahuan

    "Mendingan Kakak pulang aja dulu. Soalnya, Rayna mau ada penting." ucap Rayna yang membuat Risa semakin bingung. Sesekali dia menengok ke arah apartemen yang ada di belakang Rayna. "Baiklah, aku pulang aja kalau gitu. Kirain mas Gama ada di sini. Ternyata kamu dan mantanmu yang tinggal," ucap Risa sedikit aneh. Setelah Risa pergi mengendarai mobilnya, Rayna akhirnya bisa bernafas lega. "Untung saja," gumamnya. Sejenak, Rayna mulai berpikir. "Apakah yang kulakukan ini sudah benar. Oh ... kelihatannya, aku harus segera mengakhiri semua hubungan ini. Aku nggak mau melukai hati kak Risa dan keluarga. Aku tidak mau membuat kecewa orang-orang yang aku sayangi. Mendingan sekarang aku bicara dengan Gama, dan meminta mengakhiri hubungan terlarang ini," gumamnya dalam hati. Terdengar suara Gama tengah memanggil nama Rayna yang saat ini masih berada di luar apartemen. Dengan langkah pasti, Rayna menghampiri mantan kekasihnya itu. "Ngapain kamu di luar?" tanya Gama yang merasa kesal, karena Ra

  • PACARKU SUAMI KAKAKKU   Mencari adik ipar

    Gama melihat keadaan di dalam apartemen begitu sunyi, membuat pria tampan itu panik dan khawatir akan keadaan Rayana. Di tengah kepanikannya itu, keluarlah Rayna dari dalam kamar mandi. "Kamu bikin jantungan orang aja! Kenapa tidak menyahut panggilanku?" tanya Gama masih terlihat kacau. Seketika Rayna terkekeh geli melihat wajah panik kekasihnya itu. "Bukannya kamu sudah senang-senang dengan Kak Risa? Terus ngapain kamu masih sok cemas begitu?" tanya Rayna dengan tatapan sinis. "Apa maksud mu, Ray?" tanya Gama terlihat lesu. "Semalam aku menghubungimu berulang kali. Tapi kamu tidak menanggapinya sama sekali? Kemana? Ngapain aja? Atau sudah mulai cinta dengan kak Risa?" tanya Rayna yang membuat Gama semakin bingung untuk menjawab. "Jangan begitu, Ray. Aku dan Risa sudah suami istri. Jadi wajar kalau __""Kalau apa?" tanya Rayna memotong pembicaraan Gama. Gama tidak bisa menjawab. Dia hanya terdiam tanpa kata karena kesalahannya sendiri. Dia bingung dengan perasaannya sendiri. Di

  • PACARKU SUAMI KAKAKKU   Bercumbu

    Risa pun mengambil dompet yang saat ini ada foto seseorang. "Maaf, aku tidak tau kalau dompetnya terjatuh," ucap Gama yang langsung mengambil dompet tersebut dari tangan istrinya. Risa hanya bisa tersenyum kecut dan mengangguk. Dalam hatinya begitu penasaran dengan foto yang barusan di lihatnya. Di tengah kebingungannya, Risa terkejut saat suaminya memanggil. Gama mencari baju tidur yang biasa dia pakai. "Ya ampun, Mas. Aku lupa belum mencucinya. Kamu bisa pakai yang lain dulu. Memangnya, kenapa sih dengan baju itu? Perasaan, kamu dan Rayna memiliki kesukaan yang sama," sahut Risa sambil mencarikan pakaian tidur untuk suaminya. "Sama? Sama bagaimana maksudnya?" tanya Gama sedikit terkejut. "Iya, dia sangat suka karakter lucu seperti kamu. Lihat tuh, pakaian tidur aja kalian sama," jawab Risa sambil terkekeh. "Oh," sahut Gama sedikit canggung. Setelah Gama mengenakan baju tidur, Risa kembali merapat ke pelukan Gama yang gagah. Saat itu, Gama sedang bersiap untuk tidur setelah s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status