Accueil / Rumah Tangga / PELAKOR BERKEDOK SYAR'I / KEPERGOK MEMUASKAN DIRI SENDIRI

Share

KEPERGOK MEMUASKAN DIRI SENDIRI

last update Dernière mise à jour: 2025-02-26 10:42:18
"Kenapa kelihatannya hanya Clara yang kau pikirkan, Pak Bagas?" tanya Pak Christ seraya menatap wajah Bagas dengan tatapan mata penuh selidik.

"Ah, karena, karena Clara tidak memakai pakaian syar'i lantaran masih terikat kontrak pekerjaan di agensinya, sedangkan Anisa syar'i, aku yakin Bapak tidak akan mengganggu wanita berpakaian syar'i, kan?"

Belepotan sekali Bagas menjawab pertanyaan Pak Christ, agar pria itu tidak curiga padanya, dan untungnya Pak Christ tidak curiga dengan ucapan Bagas yang sebenarnya ingin sekali mengatakan bahwa, Clara istrinya, dan ia hanya memiliki satu istri, tapi karena situasi belum mendukung, laki-laki itu berusaha untuk mengikuti kebohongan Anisa.

Bagas tidak tahu, istrinya yang katanya syar'i itu sudah puas aku obok-obok, atau laki-laki ini pura-pura tidak tahu karena memang itu yang dia perintahkan untuk Anisa agar aku dan dia bekerjasama?

Pak Christ bicara seperti itu di dalam hati sambil menatap ke arah Bagas, lalu....

"Bagas, usia kita terp
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    PELAKOR BERKEDOK SYAR'I (END)

    Situasi di tempat itu jadi kacau, Anisa yang tidak terima dengan apa yang sudah terjadi hanya bisa histeris seperti orang gila, hingga mau tidak mau Hasnah dan ibunya berusaha menenangkannya sementara Bagas setelah menalak cerai Anisa segera keluar dari ruangan itu tidak peduli Anisa berteriak untuk mencegahnya.Pria itu benar-benar marah besar hingga untuk memandang wajah Anisa saja ia merasa sangat muak.Perasaan marah Bagas berbaur dengan perasaan bersalah Bagas pada sang mantan istri, Clara. Berbagai macam penyesalan Bagas sepertinya tidak akan cukup untuk membuat ia menebus kesalahannya pada perempuan yang ternyata tidak bersalah sama sekali tersebut.Bagas benar-benar hancur, ia membuat Clara pergi darinya padahal perempuan itu yang sangat baik untuk menjadi istrinya. "Clara, kamu di mana Sayang. Maafkan aku. Aku sangat bersalah padamu."Bagas mengucapkan kalimat itu berkali-kali dalam rasa sakit dan hancur yang sekarang menguasai perasaan dan juga hatinya.***"Bagaimana Papi

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DICERAIKAN BAGAS!

    Kayaknya, dia memang memprihatinkan sekarang, penampilannya biasa selalu gagah, tapi sekarang seperti tidak terurus, pelakor berkedok syar'i nya itu ternyata tidak bisa mengurus dia, beda sama Clara, saat Bagas bersama Clara, Bagas terlihat sangat terawat.Hati Nina bicara seperti itu ketika ia menatap penampilan Bagas yang terlihat lusuh. Membuat amarahnya yang tadinya meledak ledak terpaksa ditahannya."Aku benar-benar tidak tahu Clara sekarang di mana. Dia merasa Samarinda ini membuat hatinya tidak bisa untuk tidak hancur. Apa yang kamu lakukan itu sudah sangat keterlaluan, Bagas, kamu yang selingkuh tapi kamu juga yang menuduh Clara selingkuh."Nina bicara seperti itu dengan nada suara yang menurun tidak tinggi seperti tadi meskipun sebenarnya ia tetap marah pada Bagas, namun karena melihat keadaan Bagas yang sekarang, Nina jadi berusaha untuk menahan diri untuk tidak melampiaskan kemarahannya."Aku menyesal, Nina. Aku harap sebagai sahabatnya bantu aku untuk bertemu dengannya, k

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    BAGAS TERPURUK

    Ditatap seperti itu oleh Bagas, tidak membuat Anisa jadi khawatir. Menurut Anisa, ia sekarang harusnya diperlakukan seperti raja karena sudah banyak mengorbankan diri untuk membuat mereka tetap tinggal di rumah mewah."Kamu tidak seharusnya tidak shalat, kan? Apalagi kamu berpakaian syar'i, apa kata orang?" kata Bagas dan perkataannya itu membuat Anisa melangkah mendekatinya."Terus kamu sendiri? Apa pernah shalat? Kita semua itu munafik, enggak usah saling mengkritik!""Aku shalat! Kamu yang tidak pernah!" bentak Bagas kesal dengan sikap perlawanan Anisa."Oh, kamu shalat?""Clara selalu bilang, meskipun belum sepenuhnya menjadi orang yang taat, setidaknya shalat tetap dilakukan, masalah diterima atau tidak, itu urusan belakangan, yang penting dilakukan."Telapak tangan Anisa mengepal mendengar perkataan Bagas yang menyebut Clara segala."Kamu cari dia lagi di luar?" katanya, melupakan sejenak perdebatan mereka tentang shalat. "Aku cari dia atau tidak itu bukan urusan kamu!" jawab

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    ANISA MULAI DICURIGAI

    "Pi, perempuan yang Papi sukai sudah bercerai dari suaminya, Papi pasti berniat untuk mendapatkan dia, kan?" Telapak tangan Pak Christ mengepal mendengar apa yang dikatakan oleh sang anak. Namun, ia tidak mau terpancing karena tidak mau bertengkar dengan anaknya. "Carli, Papi mengaku salah sudah khilaf berbuat itu, tapi Papi harap, jangan benci Papi, jangan rusak dirimu sendiri, kau masih punya adik yang harus diberikan contoh baik, Papi gagal, tapi aku harap kamu tidak." "Jadi, Papi mau mengaku salah di hadapan mami?" "Berikan Papi waktu, suatu saat, Papi akan berterus terang pada ibumu, tapi tidak sekarang, dan kamu jangan seperti ini, Papi mengandalkan kamu, Carli." "Aku mau bertanya, apa saja yang sudah Papi lakukan pada Anisa?" "Kenapa kamu bertanya seperti itu?" "Papi jawab saja, apa yang pernah Papi lakukan padanya selain memasuki dia dari belakang?" ulang Carli dengan nada suara meninggi pertanda emosinya berusaha untuk ditahan. "Sudahlah. Tidak perlu dibahas

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    SAMA-SAMA PERGI

    Namun, pria yang tidak lain adalah Sean itu tidak peduli dengan reaksi Bagas atas apa yang ia ucapkan tadi. Pria itu segera mengajak Clara beranjak dari tempat itu meninggalkan Bagas yang hanya bisa menggertakkan rahangnya karena sangat marah luar biasa.Sean membawa Clara masuk ke dalam mobilnya tanpa peduli Bagas masih tetap memperhatikannya. "Kamu tidak apa-apa?" tanya Sean melihat wajah Clara yang kelihatan pucat. "Enggak papa. Aku cuma ingin menjauh dari Bagas secepatnya."Sean mengangguk mendengar apa yang dikatakan oleh Clara. Ia segera menstater mobilnya dan mengendarai mobilnya meninggalkan tempat itu secepatnya.***Pasca perceraian yang sudah terjadi, Clara menolak ketika Sean mengajaknya untuk mengadakan jumpa pers di media agar nama baiknya kembali bersih setelah video tidak senonoh itu beredar akibat ulah Bagas. Namun, bantuan Sean yang bisa menghapus video itu di berbagai media yang sudah tersebar berkelanjutan diterima oleh Clara, dan sekarang video itu sudah tidak

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    ANISA KEGUGURAN?

    "Mas, apa yang kamu lakukan?!" teriak Anisa sekerasnya agar ia bisa menghentikan perbuatan Pak Christ yang brutal membuka kedua pahanya.Namun, teriakan Anisa tidak dihiraukan oleh Pak Christ. Pria itu membuka celananya dengan cepat sementara satu tangannya menahan pergerakan Anisa yang ingin menutup kembali kedua pahanya karena khawatir posisi itu akan membuat Pak Christ melakukan sesuatu yang tidak ia inginkan. Namun, Pak Christ yang sudah sangat marah lantaran tidak terima Anisa menganggu sang anak semakin sulit untuk dilawan. Pria itu membabi buta tidak peduli dengan teriakan kesakitan Anisa, ia mengarahkan kejantanannya pada milik Anisa tanpa melakukan pemanasan sama sekali dan tidak peduli Anisa tidak mengizinkan ia memasukinya dari depan karena khawatir ia keguguran. "Mas! Sakit!!" teriak Anisa untuk yang kesekian ketika kejantanan Pak Christ melesak masuk ke dalam miliknya secara paksa dan itu sangat menyakitkan karena ia tidak terangsang sama sekali.Perempuan itu berusaha

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status