Accueil / Romansa / PELAYAN ISTANA PEMUAS TUAN PUTRI / BAB 3 KODE BISU DAN LILIN KEDUA

Share

BAB 3 KODE BISU DAN LILIN KEDUA

Auteur: Seri E Gulo
last update Dernière mise à jour: 2025-11-01 16:59:40

Beberapa hari berikutnya berlalu dengan ketegangan yang menyesakkan bagi Ariel. Setiap langkahnya di sayap Tuan Putri terasa seperti ia berjalan di atas pecahan kaca.

​Namun, yang mengejutkan, Elara kembali ke rutinitasnya. Ia menerima pelajaran etiketnya, menghadiri jamuan makan yang membosankan, dan senyumnya kembali dipoles, menjadikannya permata yang sempurna. Ia sama sekali tidak menunjukkan bahwa ia pernah melarikan diri ke observatorium tua atau menumpahkan air mata ketakutan di hadapan seorang pelayan.

​Ariel membersihkan kamar Tuan Putri, tangannya bergerak secara otomatis. Ia berusaha keras untuk tidak memikirkan keintiman singkat mereka. Ia adalah pelayan; dia adalah Tuan Putri. Garis kasta adalah tembok yang lebih kuat daripada dinding kastil.

​Saat ia sedang menyeka meja rias, matanya menangkap sesuatu yang hilang. Gelang giok yang selalu dikenakan Elara di pergelangan tangan kirinya tidak ada. Gelang itu bukanlah yang paling berharga, tetapi itu adalah satu-satunya perhiasan yang tidak pernah ia lepas—hadiah dari ibu angkatnya yang meninggal saat ia masih kecil.

​Ariel ingat Tuan Putri mengenakannya saat ia meninggalkannya di observatorium.

​Dia tahu Elara tidak akan pernah memanggil dayang untuk mencari gelang yang "tidak penting" itu karena hal itu bisa mengarah pada pertanyaan di mana dia berada. Ariel juga tidak bisa memberitahu dayang untuk mencarinya di observatorium.

​Tanpa perintah, tanpa izin, Ariel mengambil risiko. Setelah jam kerjanya berakhir dan semua orang tidur, ia menyelinap kembali ke lorong menuju menara barat. Ia mendaki tangga sempit yang dipenuhi sarang laba-laba.

​Di observatorium, ia menemukan gelang itu, tergelincir di bawah kaki teleskop tua. Ariel mengambilnya, membersihkannya, dan menyembunyikannya di dalam saku seragamnya.

​Keesokan paginya, saat Tuan Putri Elara sedang mandi, Ariel meletakkan gelang itu di tempat yang sangat spesifik: di bawah bantal di sofa baca, di tempat ia selalu memulai hari dengan minum teh.

​Saat ia meletakkan gelang itu, ia melihat ada sesuatu yang baru di meja kecil di samping sofa. Sebuah lilin kecil berwarna putih, yang berbeda dari semua lilin emas mewah di ruangan itu, diletakkan di sana. Dan di samping lilin itu, tergeletak setangkai bunga Seroja.

​Bunga Seroja—bunga liar, bunga rakyat jelata, bunga yang ia katakan ia sukai—kini ada di dalam sayap pribadinya.

​Ariel tidak berani menyentuh Seroja itu. Itu bukan hadiah. Itu adalah kode.

​Ketika Elara keluar dari kamarnya, ia mengenakan gaun sutra hijau zamrud. Ia berjalan ke sofa, mengambil tempatnya, dan mata biru itu langsung tertuju pada bantal. Ia meraba, menemukan gelang gioknya, dan tanpa ekspresi, ia menyelipkannya kembali ke pergelangan tangannya.

​Kemudian, ia menatap lilin dan bunga Seroja itu, lalu pandangannya beralih sejenak, hanya sekejap mata, ke arah Ariel.

​Senyumnya sangat tipis, nyaris tak terlihat, tetapi Ariel memahaminya: Terima kasih.

​Dia membalasnya dengan anggukan yang nyaris tak terdeteksi.

​Kode itu telah tercipta: Seroja berarti rahasia aman; lilin berarti terima kasih; dan penempatan benda yang hilang berarti dia tahu Ariel telah melanggar aturan demi dirinya.

​Ikatan mereka kini semakin dalam, bukan melalui kata-kata manis, tetapi melalui kode bisu dan risiko bersama. Di bawah tatapan dayang-dayang yang mulai curiga, Tuan Putri Elara meminta teh. Dan untuk pertama kalinya, Ariel menyadari bahwa ia tidak hanya melayani seorang Putri, tetapi ia juga melindungi seorang wanita yang ia kagumi.

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • PELAYAN ISTANA PEMUAS TUAN PUTRI    BAB 15 KONSEKUENSI FAJAR DAN PENAHAN VAREN

    Fajar menyingsing membawa kabar buruk bagi Pangeran Varen dan kabar baik yang samar-samar bagi Astaria. Jenderal Kavaleri Cassian kembali ke istana bukan dengan kemenangan perang yang riuh, melainkan dengan laporan tenang tentang ‘pengamanan’ Penyeberangan Sungai Feralis dari pasukan asing yang mencoba menyusup.​Meskipun Cassian menahan diri untuk tidak menyebut nama Varen di depan umum, ia segera meminta audiensi darurat dengan Raja.​Di Sayap Raja, Elara sedang menunggu dengan hati-hati. Ia telah menyerahkan bros naga perak yang diamankan Ariel kepada Cassian, menjelaskan bahwa bros itu adalah petunjuk, dan membiarkan Ksatria tua itu menyusun narasinya.​Tidak lama kemudian, istana diselimuti suasana tegang. Pengawal kerajaan, dipimpin oleh Cassian, diam-diam memasuki kamar Pangeran Varen, menyita barang-barangnya, dan menahannya atas tuduhan yang belum diumumkan.​Raja Astaria, yang biasanya tenang, tampak pucat dan terguncang. Pengkhianatan di istananya sendiri,

  • PELAYAN ISTANA PEMUAS TUAN PUTRI    BAB 14 UJIAN API DI BAWAH TANAH

    Malam menjelang serangan yang dijadwalkan. Istana sunyi. Pesta dansa telah berakhir, dan semua orang, termasuk Pangeran Varen yang puas diri, telah pensiun ke kamar mereka. Hanya Dayang Clara yang masih berpatroli, bayangannya melayang di koridor seperti hantu yang bersemangat.​Ariel tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Jaro, pengawal Varen, telah mencari bros naga perak itu dengan putus asa, yang berarti bukti itu sangat penting. Ariel harus memastikan Jaro tidak menemukannya di Sayap Barat.​Ariel tahu bahwa Jaro tidak akan mencari di lokasi tempat bros itu jatuh: gudang anggur tua, tempat yang dianggap terlalu jauh dan terpencil dari urusan istana.​Berbekal senter minyak kecil, Ariel menyelinap keluar dari Sayap Barat, bergerak cepat melalui lorong-lorong pelayanan yang gelap, menuju ke Sayap Anggur, tempat yang ia masuki beberapa hari lalu untuk menemukan dokumen pemalsuan.​Saat ia mencapai gudang anggur, ia mencium bau lumut dan kelembapan, namun juga bau tan

  • PELAYAN ISTANA PEMUAS TUAN PUTRI    BAB 13 TOPENG PESTA DAN SENYUM DINGIN

    Dua hari sebelum tanggal serangan yang diperkirakan, istana mengadakan pesta dansa mewah untuk menghormati kedatangan Pangeran Varen dan merayakan pertunangan mereka yang akan datang. Aula dansa berkilauan dengan kristal dan emas, namun bagi Elara, suasana terasa tebal dan menyesakkan. Setiap senyum adalah topeng, setiap sapaan adalah jebakan.​Elara mengenakan gaun sutra berwarna biru tua, warnanya sama gelapnya dengan rahasia yang ia sembunyikan. Di tengah hiruk pikuk musik dan tawa, ia berusaha keras untuk tidak menunjukkan kecemasan di matanya.​Pangeran Varen, di sisi lain, tampak terlalu ceria. Keyakinan dirinya terpancar kuat. Ia percaya bahwa Raja Astaria masih sibuk dengan menu katering, sementara Jenderal Lycia sedang menggerakkan pasukannya.​"Kau terlihat mempesona malam ini, Elara," bisik Varen saat memimpinnya dalam sebuah waltz. Jari-jarinya menggenggam pinggang Elara dengan rasa memiliki yang terlalu kuat.​"Kau juga, Varen," jawab Elara, memaksa seny

  • PELAYAN ISTANA PEMUAS TUAN PUTRI    BAB 12 ANGGREK BERACUN DAN KEHENINGAN YANG MEMATIKAN

    Sinar matahari pertama menembus jendela kamar tidur Elara, dan Dayang Clara sudah berdiri di sampingnya, memegang nampan perak yang berisi teh pagi dan, di dalam vas kristal kecil, satu tangkai Anggrek Merah.​“Anggrek dari rumah kaca, Tuan Putri. Saya pikir warnanya sangat cocok dengan suasana hati Anda pagi ini,” kata Clara dengan senyum yang terlalu lebar, nadanya penuh makna tersembunyi. Clara menempatkan vas itu tepat di samping tempat tidur Elara, di mana matanya bisa mengawasi.​Elara merasa tegang. Dia tahu Ariel pasti sudah mencoba menghubunginya, dan bunga ini adalah satu-satunya kesempatan. Dia harus bertindak secara alami.​"Anggrek yang indah, Clara. Terima kasih," jawab Elara, mengambil bunga itu.​Saat ia memuji warna kelopak bunga, jarinya perlahan-lahan menyentuh batang Anggrek. Dia merasakan ada tonjolan kecil yang tidak wajar, sekecil serpihan. Elara tahu itu. Itu adalah pesan Ariel.​"Bisakah Anda mengambilkan buku puisi saya, Clara? Saya merasa ingin membaca beber

  • PELAYAN ISTANA PEMUAS TUAN PUTRI    BAB 11 PERANG DINGIN DAN PERANGKAP CERMIN

    Dayang Clara adalah seorang musuh yang licik. Keesokan paginya, Clara bertindak bukan dengan tuduhan langsung, melainkan dengan memisahkan Elara dari satu-satunya sekutunya, Ariel. ​Saat sarapan, Clara mengumumkan, "Tuan Putri, saya telah membuat penyesuaian pada jadwal harian. Pelayan Ariel akan dipindahkan sementara ke Sayap Barat untuk membantu dengan inventarisasi permadani yang rusak. Pekerjaan ini memerlukan tangan yang kuat dan perhatian pada detail, dan saya yakin ia akan berguna di sana." ​Elara merasakan darahnya mendidih, tetapi ia harus menjaga ketenangan. Memprotes akan menegaskan kecurigaan Clara. ​"Oh, Sayap Barat? Betapa membosankan," kata Elara, pura-pura cemberut. "Tetapi saya kira permadani yang sobek adalah prioritas. Anda benar, Clara. Biarkan Ariel pergi." ​Clara tersenyum puas. Itu adalah kemenangan kecil yang memisahkan sepasang sekutu tanpa menimbulkan kecurigaan. ​Setelah Clara pergi, Elara segera mengirimka

  • PELAYAN ISTANA PEMUAS TUAN PUTRI    BAB 10 BUKTI DAN PENGAKUAN TANPA KATA

    Ariel menunggu sampai larut malam, jauh setelah seluruh istana terlelap, untuk bertemu Elara. Ia tidak berani menggunakan kode lilin di ambang jendela lagi karena takut Dayang Clara mengawasi. Sebagai gantinya, ia pergi ke tempat teraman—pertemuan mereka di observatorium, dengan asumsi bahwa jika ia ditangkap, setidaknya ia akan ditangkap di dekat Elara. ​Elara sudah ada di sana, menunggu dengan gelisah di bawah teleskop yang diam. Dia tidak memakai jubah tidur mewah malam ini, melainkan gaun yang sederhana, seolah-olah dia siap untuk melarikan diri kapan saja. ​"Anda datang," bisik Elara, lega yang luar biasa memancar dari matanya. ​"Saya berhasil, Tuan Putri," jawab Ariel. Ia mengeluarkan gulungan perkamen yang kusut dan bros naga perak dari balik jubahnya. "Ini adalah surat pemalsuan. Ditandatangani oleh 'Kapten R. Volstov'—nama samaran Varen. Dan ini…" ​Ariel meletakkan bros naga perak di atas meja observatorium. Cahaya bulan memantul dari permukaannya yang mengkilap. ​"Ini j

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status