Se connecter“
Ledakan hitam keunguan memecah ruang. Setelah transformasi bentuk Ketujuh, tubuh Li Yuan seperti retakan kosmos yang hidup—kulitnya bercahaya pekat, urat-uratnya mengalirkan cahaya ungu tua, dan mata hitamnya berputar dengan pola naga kuno yang terus bergerak.Namun kekuatan itu membawa konsekuensi: setiap kali Li Yuan menghembuskan napas, ruang di belakangnya bergetar seperti kaca sedang dihantam palu.Rongga Dimensi Ketiga mulai mengerut, seperti tidak sanggup menahan keberadaannya.Jin Mian mengamati dari kejauhan dengan tubuh yang mulai berlumuran darah astral. “Akhirnya kau membuka bentuk itu… bentuk yang mereka sembunyikan,” katanya dengan senyum miring. “Tapi lihatlah, Li Yuan… tubuhmu mulai ditolak dunia.”Li Yuan tidak menjawab. Suaranya kini berlapis gema naga, berat dan dalam.> “Aku tidak pernah meminta restu dunia.”Sekelebat—BRAGH!—Li Yuan menghilang.Muncul tepat di depan Jin Mian.“ Cahaya emas membelah dimensi gelap seperti meteorit. Tidak ada angin, tidak ada suara, tapi seluruh ranah naga ketujuh bergetar. Bahkan Maharaja Kegelapan itu menghentikan gerakannya, sisiknya yang bagaikan obsidian retak tipis oleh tekanan misterius. Li Yuan menatap ke atas, matanya membelalak. Cahaya itu membentuk siluet seseorang—seorang manusia, atau lebih tepatnya… Seorang dewa pedang. Master Xiaotian. Rambutnya yang panjang berkibar seperti api emas, tatapannya dingin, dan tubuhnya memancarkan aura kekuatan yang tidak pernah ditunjukkannya sebelumnya. Ia turun ke permukaan tanpa menyentuh tanah, langkahnya ringan, tapi setiap langkahnya merobek struktur dimensi. Li Yuan terbatuk darah. “Master… aku… aku pikir kau sudah mati.” Xiaotian menoleh sedikit. Matanya yang tajam melembut, hanya untuk sepersekian detik. “Mana mungkin aku mati sebelum memukul kep
Dunia berputar. Tubuh Li Yuan seperti ditarik oleh pusaran raksasa, seluruh inderanya tercabik oleh gelombang energi asing. Cahaya hitam keemasan menyilaukan, panas, dan dingin sekaligus. Tidak ada ruang, tidak ada waktu—hanya kehampaan.Kemudian, BUAAANGGG!Kakinya menyentuh tanah.Atau… sesuatu yang menyerupai tanah.Li Yuan berdiri di sebuah dataran luas berwarna ungu gelap, seolah-olah seluruh dunia terbuat dari bayangan padat. Awan hitam keemasan berputar di langit, membentuk spiral besar yang seolah menatap balik.“Tempat apa ini…?”Suara berat dan dalam menggema dari segala arah.“Selamat datang… di RANAH-ku.”Li Yuan menengadah.Sebuah raksasa raksasa turun secara perlahan. Sesuatu yang tidak bisa didefinisikan sebagai naga biasa. Tubuhnya berlapis sisik hitam pekat dengan garis emas yang menyala seperti lava. Tiga pasang tanduk melengkung, seolah memecah ruang. Matanya—dua mata berwar
“Angin memutar liar, menyayat seperti ribuan bilah pedang. Di atas altar hitam yang retak akibat pertarungan sebelumnya, Li Yuan berdiri dengan napas memburu. Sisa energi iblis masih menari liar di tubuhnya, berusaha menguasai, namun ia paksa tetap terkendali.“Asalkan aku masih sadar,” gumamnya, “kalian tidak akan bisa menarikku masuk ke kegelapan.”Di hadapannya, kabut ungu pekat naik dari celah bumi. Jin Mian—yang seharusnya sudah hancur dalam pertarungan sebelumnya—bangkit lagi, tubuhnya berubah. Sisik hitam berlapis logam menutupi separuh wajahnya. Tulang punggungnya memanjang, membentuk tonjolan seperti ekor naga terpotong.Ia bukan manusia lagi.Bukan juga naga sepenuhnya.Ia adalah sesuatu di antaranya—sesuatu yang tidak pernah boleh ada.“Li Yuan…” suaranya terdengar terdistorsi, seperti dua suara berbicara bersamaan. “Terima kasih. Berkatmu, segel itu… retak.”Retakan besar di langit kembali berderak—crack! cr
Li Yuan nyaris tidak bisa berdiri ketika suara itu turun dari langit yang terbelah. Suara berat, dalam, seperti gema dari masa yang bahkan sejarah pun tidak berani mencatatnya.> “Li Yuan… aku sudah lama menanti.”Ayuna memeluk bahu Li Yuan erat, tubuh pemuda itu masih dipenuhi retakan hitam-perak. Nafasnya berat—teguran keras dari kekuatan naga ketujuh yang terus menggerogoti keberadaannya.Wu Xian, Ruyin, Ling Qi, semuanya menatap ke langit dengan wajah tak percaya.Bahkan Rakta Nagendra—naga bijak yang telah hidup ribuan tahun—menundukkan kepala. Tubuhnya yang raksasa bergetar halus.Ayuna berbisik, “Siapa… itu?”Li Yuan membuka mata perlahan. Dalam irisnya tergambar takut dan tak percaya.“…Ayahku.”Sosok itu menembus langit retak, turun perlahan. Langkahnya tidak menyentuh tanah—seolah tanah lah yang bergerak untuk mendekatinya.Tubuhnya manusia… namun bukan manusia.P
“Jin Mian mundur cepat. Napasnya tersengal. Wajahnya yang biasanya penuh keyakinan kini retak oleh ketakutan murni.Karena Li Yuan menghilang.Bukan bergerak cepat.Bukan teleportasi.Tapi benar-benar lenyap dari keberadaan sejenak—seolah dunia tidak berhak mengetahui ke mana dia pergi.SHAAA—!Li Yuan muncul tepat di depan Jin Mian. Mata perak-hitamnya memantulkan ketakutan musuhnya. Jin Mian nyaris tak sempat mengangkat tangan—BUAAANG!Satu pukulan dari Li Yuan menghancurkan lima lapis dinding darah yang melindungi Jin Mian, melemparkannya sejauh dua kilometer. Tubuh Jin Mian menghantam tebing dan meretakkannya seperti kaca.Wu Xian ternganga. “Itu… bukan teknik. Itu… penyimpangan ruang?”Ruyin menelan ludah, suaranya lirih. “Tidak… itu kemampuan naga ketujuh. Kendali penuh atas ‘keberadaan’. Li Yuan tidak bergerak… dia memilih untuk ‘ada’ di tempat lain.”Ayuna
Dalam Sangkar Darah Kekal ciptaan Jin Mian, waktu tidak lagi berjalan seperti biasa. Udara mengental menjadi cairan merah pekat. Suara teredam. Cahaya layu. Semuanya terasa seperti berada di dalam jantung makhluk raksasa yang sedang sekarat.Di tengahnya, Li Yuan bertahan dalam bentuk naga ketujuh. Tubuhnya lebih mirip bayangan besar daripada manusia. Kulitnya retak seperti batu hitam tua yang menyala dari dalam. Dan tepat di belakangnya, sebuah kepala naga raksasa muncul—terbuat dari energi ungu pekat, dengan mata kosong yang mengintai mangsanya.Roh naga ketujuh.Makhluk tertua dari Jurang Naga Hitam.Makhluk yang bahkan para leluhur naga tidak berani bangkitkan.Jin Mian berdiri di seberang arena, wajahnya dipenuhi kegilaan dan kepuasan. “Hahaha… lihatlah! Bahkan kau yang mengaku penerus Jurang Naga Hitam pun tak bisa menahan kekuatan itu!”Wei Tong mencoba bangkit dari lantai darah yang membuat lututnya gemetar, tap







