Keesokan harinya di sebuah ruangan meeting bertempat di perusahaan Rashaad Group yang dimana perusahaan tersebut adalah perusahaan besar dengan banyak pengusaha yang bekerja sama dan menyimpan saham di dalamnya.
Pendiri dan pemimpin sebenarnya adalah kakek dari Aditya yang bernama Ali Rashaad yang hanya memiliki putra tunggal yaitu Fajar Rashaad, untuk itulah setelah istrinya meninggal yaitu nenek Aditya, Ali Rashaad pun mewariskan semua harta dan perusahaanya pada Fajar Rashaad putra tunggalnya serta menjodohkan Fajar pada Sandra yang merupakan putri dari sahabatnya, meskipun tanpa cinta Fajar Rashaad pun akhirnya menikah dengan Sandra, mereka sudah menikah beberapa tahun tetapi Sandra belum juga dikarunia seorang anak pun, hingga Ali Rashaad akhirnya meninggal menyusul istrinya tanpa sempat melihat cucunya yaitu Aditya, saat itulah Aletta muncul di perusahaan dan menjadi sekretaris Fajar, karena sering bersama akhirnya mereka pun menjalin hubungan terlarang hingga Aletta hamil dan melahirkan putra untuk Fajar, Sandra yang mengetahui perselingkuhan suaminya itu merasa sangat terpukul dan membenci Aletta, karena sesuatu hal Fajar dan Sandra melakukan drama dan mengusir ibu anak tersebut.
"Kemana nih pemimpin, sudah jam 9 masih saja belum datang?" Tanya seseorang yang sudah kesal karena menunggu Fajar yang sangat terlambat itu sambil sesekali melihat jam di tangan nya.
"Tenanglah tuan Benny, tuan Fajar mungkin sedang diperjalanan, saya dengar beliau datang dari luar negeri" ucap seseorang lagi menenangkan orang yang bernama Benny.
"Apakah Tuan Benny tidak bertanya dulu pada kakak anda Nyonya Sandra, sebelum berangkat hari ini?" Tanya salah seorang lagi.
"Aku tidak menghubungi kakakku saat pergi rapat pagi ini Tuan Calvin, karena dia jarang mengangkat telponku" jawab Benny pada lelaki bernama Calvin tersebut.
"Bersabarlah Tuan Benny, mungkin mereka masih berunding, saya yakin mereka merasa gugup karena bisa saja kepemimpinan Rashaad group akan tergantikan hari ini, setelah berabad-abad nama mereka yang menjadi pemimpin grup ini" ucap seorang lelaki yang terlihat duduk santai dan tenang.
"Bukan begitu Tuan Indra, kita sudah menunggu satu jam lebih ini, sangat jarang pemimpin tidak on time seperti ini" jawab Benny pada lelaki yang dia sebut Indra.
"Haha, betul kata Tuan Indra, sudah berabad-abad dan kali ini akan ada pemungutan suara untuk pemimpin baru, sebelumnya dia selalu menang sebagai pemimpin, tapi aku tidak bisa menjamin, apakah hari ini dewi fortuna akan terus melindunginya" ucap Calvin dengan suara lantang dan tertawa puas.
"Kenapa anda berbicara seperti itu, anda harus ingat jika nyonya Sandra pemilik saham terbesar di perusahaan ini" ucap Tuan Benny tampak membela kakak perempuannya tersebut.
"Maka dari, Tuan Benny harus bisa membujuk nyonya Sandra, agar mau memberikan sedikit sahamnya pada anda, mengingat dia itukan mandul tidak memiliki anak haha" ucap Tuan Calvin dengan nada ejekan.
"Tuan Calvin tolong jaga kata-kata anda, di dalam rumah tangga mereka mungkin saja kak Fajar yang tidak bisa memberikan anak, lihatlah aku dan kak Benny, kami berdua setelah menikah memiliki beberapa anak, jadi tidak mungkin kak Sandra mandul, di keluarga kami tidak ada yang seperti itu, tidak ada yang mandul seperti perkataanmu tadi" ucap seseorang yang juga mengaku sebagai adiknya nyonya Sandra, terlihat sangat tidak terima hinaan tuan Calvin terhadap kakak perempuannya tersebut.
"Sudahlah Billy jangan kamu ladeni dia, tuan Calvin tolong anda juga jangan menghina keluargaku lagi" ucap Benny pada adiknya yang bernama Billy, serta memperingatkan pada Calvin, agar dia jangan berkata keterlaluan.Calvin ingin melawan tetapi Tuan Indra segera menepuk pundak Tuan Calvin, "sudahlah tuan muda Calvin, jangan dibahas lagi" ucap Tuan Indra.Tiba-tiba pintu masuk ruang meeting terbuka, terlihat perempuan paruh baya yang begitu cantik jelita dan anggun memasuki ruangan meeting yang isinya pria semua, terlihat ada 10 orang pria yang sudah hadir di rapat pribadi pemilik saham perusahaan tersebut."Selamat siang, mohon maaf karena saya terlambat" ucap perempuan tersebut."Nyonya Sandra? Dimana Tuan pemimpin?" Tanya salah seorang pria yang ikut meeting di ruangan
"Oh, untuk masalah itu, kalian tidak usah khawatir, meskipun Suami Saya tidak diketahui keberadaanya sekarang, tetapi Dia memiliki Pewaris yang sah untuk memimpin dan menggantikan posisinya" jawab Nyonya Sandra begitu percaya diri."Wow, benarkah? Maksud Anda Anak? Saya baru mengetahuinya jika Nyonya memiliki Anak, kapan Anda mengandung? Haha" tanya Tuan Calvin yang kemudian tertawa mengejek.Sedangkan Tuan Billy dan Tuan Benny saling memandang lalu mengerutkan kening bersamaan, karena yang mereka tahu, Sandra tidak pernah memiliki anak meskipun anak adopsi. Indra juga terlihat sedikit gusar, dia sama sekali tidak mengetahui hal ini."Tentu saja Mr. Calvin, oh iya Billy apakah kamu ingat? 20 tahun yang lalu Aku pernah beristirahat selama 2 tahun ke new zealand? Mungkin Benny juga masih ingat, Mr. Weber, Mr. Andi, Mr
Calvin mendadak gemetar, sikap arogannya yang dari tadi, seketika hilang begitu saja, wajahnya terlihat memerah karena merasa dipermalukan, Dia memandang ke arah Tuan Indra dan anggota lain yang tadi mendukungnya, tetapi mereka sedikitpun tak mau memandang ke arahnya, seolah acuh dan tak peduli padanya."Sial! Gue dimanfaatin para pria tua bangka ini" gerutu Calvin dalam hati."Kenapa Anda diam saja Tuan, or Mr. Calvin?" Tanya Nyonya Sandra lagi dan sedikit mengolok."Maaf Nyonya, atas kelancangan sikap dan kata-kata Saya, silahkan Anda teruskan dan Saya akan menyimak setiap penjelasan Anda" jawab Calvin begitu terdesak, mau tidak mau Dia harus meminta maaf, jika tidak, bisa saja Nyonya Sandra menendangnya, orang seperti Nyonya Sandra tidak akan merasa takut kehilangan sahamnya yang hanya beberapa persen itu, belum
"Bagaimana keadaan Pemimpin saat ini Nyonya?" Tanya Tuan Andi begitu cemas."Apa yang terjadi sebenarnya Kak?" Tanya Benny."Maafkan kelancanganku tadi Kak, tapi sungguh Aku tidak pernah bermaksud menggantikan pemimpin apalagi berkhianat padanya Kak, bagaimana keadaan Kakak Ipar saat ini?" Tanya Billy.Sedangkan yang lainya hanya tertegun menunduk, mereka tidak percaya jika ada orang sekeji itu, Nyonya Sandra tak memperdulikan rentetan pertanyaan terhadapnya yang dimana mereka begitu mencemaskan keadaan suaminya, Dia terlihat memperhatikan wajah mereka satu persatu, tak ada yang terlihat aneh, hanya Calvin saja yang bersikap biasa, sehingga Nyonya Sandra menaruh sedikit kecurigaan terhadapnya."Mohon maaf Saya tidak bisa menjawab pertanyaan Tuan-Tuan semua, kita fokus ke meeting hari ini saja, yaitu pemilihan Pemimpin baru atau pembaharuan kepemimpinan yah, untuk yang curiga terhadap putera Saya, Saya akan menyuruh Pak Yosef membagikan biodata putera Kami
"Kenapa Nak, kejebak macet?" Tanya Nyonya Sandra, aktingnya sungguh natural."Iya Bu" jawab Aditya pendek."Mr. Weber ini Putra Saya, Aditya Rashaad" ucap Nyonya Sandra sambil menggandeng lengan Aditya.Semua anggota terkagum-kagum dengan kegagahan Aditya, Pemuda ini begitu mirip dengan Pemimpin yaitu Tuan Fajar Rashaad.Dengan kedatangan Aditya tentu saja kepemimpinan tidak terelakan lagi jatuh kepada Aditya, Nyonya Sandra merasa begitu lega karena situasi yang sempat membuatnya putus asa, sekarang sudah aman, Dia bisa mengamankan posisi Suaminya.Aditya dibawa oleh Tuan Weber dan diperkenalkan dengan semua anggota, tidak ada yang janggal disini, semua anggota pemilik saham terlihat begitu senang saat berkenalan dan bersalam
"Terima kasih Paman Yosef" ucap Aditya pada Yosef."Tidak usah sungkan Tuan muda" jawab Yosef kemudian pergi ke samping meja Pemimpinnya untuk membereskan berkas yang dipersiapkan untuk dipelajari oleh Aditya."Selamat yah Tuan muda untuk jabatan Anda sekarang, di usia Anda yang masih sangat muda ini sudah harus mengemban tugas yang begitu berat tetapi jangan khawatir Kami akan membantu Anda" ucap Tuan Weber."Iya Tuan muda, hal apapun yang ingin Anda tanyakan tolong jangan sungkan" sahut Tuan Abraham."Terima kasih Tuan-Tuan, tentu saja Saya membutuhkan kerja sama Anda berdua, karena Saya masih buta dalam hal kepemimpinan ini, kalau tidak karena Ayah tiba-tiba mengalami kecelakaan kemarin, mungkin hari ini Saya tid
"Baiklah Tuan Muda, jika begitu Saya jadwalkan dari sekarang yah untuk daftar tamu Anda?" Tanya Paman Yosef."Oke, terserah Paman saja bagaimana baiknya" jawab Aditya lagi.Tuan Weber dan Tuan Abraham berdehem dan saling memandang, mereka menilai sikap Aditya begitu tegas, selama ini tidak ada yang berani menolak Tamu, siapapun itu orangnya jika Pemimpin yang menerima pasti Dia akan berusaha menemuinya meskipun beliau sangat sibuk dan Aditya tak peduli dengan penilaian mereka. Meskipun begitu Tuan Weber merasa tersanjung karena Aditya berani menolak Tamu lain saat masih berbincang dengan nya."Baiklah Tuan Muda, tampaknya Anda begitu sibuk, ini hari pertama Anda Tuan, mohon untuk tidak membuat seseorang marah dulu hehe" ucap Tuan Weber kemudian terkekeh.
Sekarang Aditya terjebak dalam masalah perusahaan, semakin murka dan bencinya Dia kepada Ayahnya karena sudah melibatkan nya sedalam ini, merenggut kebebasan hidup nya dan Ibu nya.Kring …Suara telepon membuyarkan pikiran Aditya yang sangat kacau, Dia segera memencet tombol terima."Iya" jawab Aditya ketus."Aditya, segera keruangan Saya" terdengar suara Nyonya Sandra di ujung telepon."Baiklah" jawab Aditya tak bisa menolak, kemudian menutup telepon dan segera berdiri, berjalan keluar dari kantornya menuju kantor Nyonya Sandra yang terletak di lantai bawah, tepatnya berjarak satu lantai dari kantornya yang berada di posisi paling atas.