Share

Chapter. 6

"Sudahlah Billy jangan kamu ladeni dia, tuan Calvin tolong anda juga jangan menghina keluargaku lagi" ucap Benny pada adiknya yang bernama Billy, serta memperingatkan pada Calvin, agar dia jangan berkata keterlaluan.

Calvin ingin melawan tetapi Tuan Indra segera menepuk pundak Tuan Calvin, "sudahlah tuan muda Calvin, jangan dibahas lagi" ucap Tuan Indra.

Tiba-tiba pintu masuk ruang meeting terbuka, terlihat perempuan paruh baya yang begitu cantik jelita dan anggun memasuki ruangan meeting yang isinya pria semua, terlihat ada 10 orang pria yang sudah hadir di rapat pribadi pemilik saham perusahaan tersebut.

"Selamat siang, mohon maaf karena saya terlambat" ucap perempuan tersebut.

"Nyonya Sandra? Dimana Tuan pemimpin?" Tanya salah seorang pria yang ikut meeting di ruangan tersebut.

"Mohon maaf, karena pemimpin tidak bisa hadir saat ini, dia masih di atas pesawat dan belum tahu sampai negara ini pukul berapa, untuk itu saya mewakilkanya, daripada meeting kali ini kita batalkan, bukankah begitu tuan Andi?" Jawab nyonya Sandra yang kemudian bertanya balik pada orang yang bertanya padanya yaitu tuan Andi.

Terlihat Calvin dan Indra tersenyum kecil lalu saling berbisik saat mengetahui tuan Fajar tidak datang dan mereka yakin sesuatu telah terjadi padanya.

"Silahkan Tuan Weber, anda bisa memimpin rapat sekarang" perintah nyonya Sandra, Tuan Weber adalah pengacara perusahaan, dia mewakili setiap kegiatan besar perusahaan, sikapnya yang setia menjadikanya sebagai tangan kanan pemimpin di masa lalu dan pemimpin masa sekarang, umurnya juga sudah begitu tua yaitu seumuran dengan tuan Ali.

Tuan Weber berjalan ke depan dan berdiri diantara para pemimpin perusahaan yang menjadi partner dari Rashaad Group.

"Baiklah, marilah kita berdoa dulu sejenak menurut agama kalian masing-masing, semoga rapat kali ini lancar, berdoa dimulai ….Berdoa selesai. Baiklah rapat kali ini seperti biasa yang kita lakukan setiap 5 tahun sekali adalah memilih suara untuk pemimpin baru, dimana pemimpin tersebut harus memiliki syarat mutlak sebagai pemegang saham terbanyak yaitu 70%, 70% itu para pemimpin bisa mendapatkanya dari saham pribadi atau hasil berkolaborasi dengan pengusaha lain yang bekerja sama di perusahaan ini, baiklah silahkan berunding sejenak, 5 menit lagi, pemungutan suara dimulai" ucap tuan Weber penuh wibawa dan semua anggota pun sangat menghormatinya.

Semua anggota sibuk berunding, hanya Calvin dan Indra saja yang terlihat begitu tenang karena dari tadi banyak yang sudah mendukung mereka.

"Baiklah, kandidatnya sudah saya terima, yaitu …. Oh ada tuan Calvin, tuan Benny dan tuan Fajar tentunya, baiklah karena ada 2 kandidat yang mengajukan diri, saya akan mempertanyakan dulu jumlah saham yang dimiliki tuan Calvin dan tuan Benny, berapa jumlahnya?" Tanya Tuan Weber setelah menerima selembar kertas dari asisten pribadinya.

"Tuan Calvin 5% dan Tuan Benny 4%" ucap asisten tadi.

"Oh, bagaimana Tuan Calvin dan Tuan Benny, atas dasar apa kalian ingin mencalonkan diri, siapa yang mau menambah dan memberikan saham senilai lebih dari 60% pada kalian?" Tanya Tuan Weber.

"Atas dasar peruntungan saja, kan syarat utama menjadi pemimpin itu, orangnya harus hadir, sedangkan tuan Fajar tidak hadir saat ini, desas desus yang saya dengar dia sekarang berada kritis di rumah sakit, bukan seperti yang dikatakan nyonya Sandra tadi" jawab Calvin, berlagak dan tampak menantang nyonya Sandra agar jangan berbohong.

Nyonya Sandra yang mendengar ucapan Calvin merasa sedikit curiga dan bertanya-tanya, "apakah itu kamu Calvin? Dalang dibalik penusukan suamiku? Penghianat yang ingin membunuh suamiku?" Ucap nyonya Sandra dalam hati.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status