LOGINTongkat kayu diangkat lalu kedua orang itu dipukul bersama sama, suara jeritan yang mengoyak hati bergema di sana dan membuat hati orang orang yang mendengarnya bergetar tak karuan. Entah karena ketakutan ataupun kengerian.
Keduanya yang menggunakan pakaian putih perlahan lahan memiliki warna lain di punggung mereka, yaitu merah darah. Darah mengalir dan membasahi seluruh pakaian mereka tanpa menyisakan sepetak lahan bersih. Bibi Gui menjerit dari suara yang lantang sampai suaranya habis, keringat mengalir deras dari tubuhnya dan membasahi lantai. Sementara pelayan pria itu menangis dengan keras seperti anak kecil yang membuat semua orang terganggu. Nyonya Lu yang tidak tahan dengan darah, sekarang dipaksa untuk melihat hal ini dengan mata kepalanya sendiri sehingga tidak bisa menahan diri untuk tidak merasa mual dan pusing. Sebelum akhirnya Nyonya Lu pun pingsan, untung saja ada suaminya yang menangkap dengan sigap. Qing Yang langsung meminta pelayan untuk membawa Nyonya Lu. "Antar Nyonya kalian ke halamannya dan jangan biarkan dia kemana mana. Panggil tabib terbaik untuk merawat kondisinya! " Perintah Qing Yang. "Baik, Tuan! " Balas para pelayan. Setelah Bibi Gui dan pelayan pria itu dipukuli sampai babak belur, mereka diseret keluar seperti anjing mati keluar lalu dilempar sembarangan ke tengah jalan. Jika sial maka mungkin saja akan mati di bawah kaki kuda kereta kuda orang kaya, jika beruntung maka akan dibawa orang lain sebagai budak untuk diperjual belikan. Itulah nilai nyawa seseorang yang tidak berharga. Nyawa budak atau pelayan bahkan tidak lebih tinggi dari satu pot tanaman di rumah bangsawan seperti Perdana Menteri Qing. Pelayan seperti Bibi Gui atau Pelayan pria itu, bisa dibuang kapan saja jika melakukan kesalahan. Bahkan jika jasa mereka bagi kediaman juga tidak bisa dihapus begitu saja. Hal yang sama berlaku bagi Qing Lan. Di Kediaman Adipati, dia telah belajar menjahit, menyulam, menari, menyanyi bahkan bermain alat musik sekalipun tetap saja tidak bisa menghibur suaminya. Pada saat itu maka yang disalahkan tetap adalah dia karena dianggap tidak cukup mampu. Tidak hanya itu, Qing Lan berusaha membuktikan diri dengan perilakunya yang bermartabat, kemampuannya dalam mencatat dan mengurus keuangan keluarga, tetapi apa balasan yang dia terima? Sedikit fitnah dari Qing Mei dan Nyonya Lu sudah bisa membuatnya dibuang dari Kediaman Adipati seperti binatang yang tak berharga. Salah satu orang yang mendukung Qing Mei tanpa henti di kehidupan lalu adalah Bibi Gui dengan seribu ide jahatnya. Sekarang Qing Lan telah membalas kejahatan ini kepada Bibi Gui. Bibi Gui juga telah diusir, maka Nyonya Lu pasti akan kehilangan salah satu pendukung utamanya. Qing Lan menatap halaman tempat tinggalnya yang sepi dan dingin, bangku dan meja yang bobrok benar benar membuat orang orang tidak nyaman. Jika menunjukkan hal ini kepada khalayak ramai maka pasti tidak ada yang percaya bahwa orang yang tinggal di halaman yang bobrok ini adalah Nona Pertama dari Kediaman Perdana Menteri. Qing Lan tiba tiba memiliki ide cemerlang, sebelumnya dia tidak dekat dengan Ayahnya karena masalah menikah lagi. Tetapi di kehidupan ini dia tidak boleh melakukan hal yang sama. "Xingyue, kamu pergi ke pasar dan beli beberapa sayur murah seperti kubis dan sedikit jeroan sapi. Juga, mungkin beberapa teh murah." Ucap Qing Lan memberikan beberapa koin wen. "Nona? Bukankah kita sudah mendapatkan makanan dari dapur utama? " Tanya Xingyue dengan bingung. "Maksudmu makanan sisa itu?" Tanya Qing Lan sembari tertawa sinis. Ya, dapur utama adalah dapur milik Qing Yang dan Nyonya Lu. Jadi jika mereka memiliki sisa makanan maka akan dikirimkan ke tempat Qing Lan. Dengan inilah mereka bertahan hidup selama beberapa tahun belakangan ini, benar benar tidak mudah. "Lakukan saja apa yang aku minta. " Lanjut Qing Lan. Dengan begitu Xingyue tidak berani menunda lagi apa yang telah diperintahkan oleh Nona nya. Lalu Qing Lan juga tidak berdiam diri di dalam kamarnya melainkan membereskan kamarnya dan membuang barang barang yang tidak diperlukan. Setelah diperlakukan seperti ini, halamannya bahkan menjadi jauh lebih kosong dan hampir tidak ada satupun barang yang tersisa. Qing Lan sebagai gantinya menggunakan gaun sederhana yang polos tetapi tetap cantik. Dengan riasan tipis, tampak kekanak kanakan tetapi juga anggun. Siapapun yang melihat penampilannya pasti akan luluh. Dia juga mengganti jepit rambutnya menjadi jepit rambut kayu murah yang diberikan oleh Nyonya Lu tiga tahun lalu. Nyonya Lu selama ini memperlakukannya dengan kejam maka jangan salahkan dia karena tidak menyisakan jalan keluar bagi Nyonya Lu di masa depan. Tidak butuh waktu lama bagi Xingyue untuk kembali lagi dengan makanan yang diminta oleh Qing Lan. Karena itu , tidak menunggu lama lagi maka Qing Lan langsung menyiapkan sebuah tumisan yang sederhana dengan dapur seadanya di halaman mereka. Alat alat masak yang sudah lama tidak digunakan itu sudah lama berubah menjadi tidak layak digunakan, tetapi tidak masalah. Karena tujuan utama bukan di makanan melainkan di belas kasihan. Xingyue hanya mengamati Nona nya dari samping dan tidak menanyakan apapun lagi, Nonanya sekarang adalah orang yang cerdas maka Xingyue yakin Nonanya pasti memiliki rencananya sendiri. "Xingyue, pergi undang Ayah untuk makan bersama malam ini. " Ucap Qing Lan sembari menyeka keringatnya. "Apakah Nona yakin hanya dengan satu jenis masakan ini? Bagaimana..... Bagaimana jika kita membuat Tuan marah? " Tanya Xingyue dengan ragu ragu. "Tidak masalah, Ayah tidak akan marah. Kamu minta Dapur Utama makanan seperti biasanya. Masalah sisanya serahkan padaku, kamu tidak perlu mengatakan apapun. " Ucap Qing Lan menepuk bahu Xingyue. Xingyue menganggukkan kepalanya dan pergi untuk mengundang Qing Yang makan malam bersama. Qing Yang yang baru saja selesai mengurus urusan Kekaisaran bahkan belum kembali ke halamannya sendiri tiba tiba sudah dicegat oleh Xingyue. "Tuan, Nona Pertama mengatakan bahwa jika Tuan tidak sibuk maka maukah Tuan makan malam bersama? " Tanya Xingyue dengan agak gugup. "Lan'er mengajak makan malam bersama? Hm, kebetulan aku tidak sibuk malam ini. " Ucap Qing Yang merasa bahwa ini adalah hal yang bagus. Putrinya menjadi lebih dekat dengannya adalah hal yang baik. Terutama karena Putrinya menunjukkan sikap yang bagus tadi siang maka Qing Yang juga ingin lebih dekat dengan Putrinya. "Baik, silakan lewat sini Tuan. " Ucap Xingyue dengan bahagia lalu menuntun Qing Yang ke halaman Qing Lan. Di halaman sudah ada Qing Lan yang berdiri dengan senyum cerahnya. Qing Lan langsung membungkukkan tubuhnya dengan sopan ketika melihat Ayahnya datang dari kejauhan bersama dengan Xingyue. Apakah dia bisa membalikkan keadaan dan memperbaiki hubungannya dengan Ayahnya hanya akan mengandalkan keberhasilan rencana yang telah dia susun dengan cermat hari ini. Mari lihat ke depannya, dia telah merencanakan semuanya dengan cermat dan biarkan takdir yang menentukan bagaimana hidupnya ke depan akan berjalan.“Kalau begitu maka aku harus cepat, jangan sampai nenek menungguku untuk waktu yang lama. “Ucap Qing Lan dengan gelisah. Qing Lan berpura pura terkejut, jadi Qing Lan buru buru untuk bangkit tetapi pada akhirnya terjatuh di ranjang karena tubuhnya yang lemah. “Hati hati, Nona Sulung. “ Ucap Bibi Xu dengan terkejut. Alhasil Qing Lan berjalan dipapah oleh Bibi Xu dan Xingyue sampai di hadapan Nyonya Besar. Qing Lan baru akan berlutut sebelum akhirnya langsung dicegah oleh Nyonya Besar.“Kamu jangan berlutut dulu, keadaanmu belum membaik. “ Ucap Nyonya Besar dengan perhatian.“Terima kasih atas kebaikan, nenek. Lan'er tidak patuh dan tidak tahu aturan sehingga harus melakukan ini. “ Balas Qing Lan dengan rendah hati. “Anak yang baik dan kasihan… jangan menyalahkan diri sendiri lagi. Nenek sudah memikirkannya dan nenek sudah setuju untuk kamu pergi ke Kuil secepatnya. “Ucap Nyonya Besar akhirnya mengatakan tujuannya. “ Benarkah? Kalau begitu maka Lan'er akan pergi pada esok hari. Se
Hati Nyonya Besar seolah olah terpukul oleh perkataan ini dan mengingatkannya pada satu orang. Nyonya Besar merogoh kantung uangnya lalu meletakkan beberapa tael perak di tangan peramal tua itu. “Tidak perlu, Nyonya. Pria tua ini meramal untuk kepuasan hati. Jika melihat bencana yang bisa dihindari tetapi tidak dihindari maka membuat pria tua ini kecewa. “ Ucap peramal tua itu dengan bijaksana. Lalu, peramal tua itu pun berjalan pergi ke arah yang berlawanan dengan kereta kuda milik Nyonya Besar. Meraba raba jalan dengan tongkat tuanya yang susah lapuk. Namun, tidak sekalipun peramal tua itu menoleh ke belakang untuk melihat kereta Nyonya Besar lagi seolah olah mereka tidak memiliki hubungan yang tersisa lagi. Nyonya Besar melirik ke arah kepergian peramal tua itu dan memikirkan hal ini dalam dalam, sikap peramal tua itu benar benar sudah menyentuh hatinya. “Kirimkan perintah untuk Lan'er bersiap pergi ke Kuil ! Bencana tidak boleh sampai tiba di keluarga kita. “Perintah Nyonya
Tubuh Qing Lan langsung membeku kala mendengarkan suara ini, suara ini sama sekali tidak asing baginya. Hanya saja dia menolak untuk mempercayainya. Tidak lama kemudian dia merasakan setetes air hangat menetes di wajahnya. Semakin lama menjadi semakin banyak air yang menetes, itu adalah air mata. Qing Lan bisa merasakan bahwa orang ini memeluknya dengan sangat kuat dan gemetar, seolah olah ingin melindunginya tetapi sudah terlambat. “Jangan menangis… “Hibur Qing Lan. Qing Lan mengulurkan tangannya dan berusaha meraba wajah pria yang memeluknya ini, dia menyeka air mata pria itu dan mengingat bentuk wajahnya. Qing Lan memiliki dugaan di dalam hatinya, tetapi tetap saja tidak berani untuk menyatakannya dengan lantang. Ketika jari jemari Qing Lan yang sedingin es bertemu dengan setetes air mata yang hangat itu, Qing Lan langsung tersadar dan terbangun. Qing Lan duduk dengan terengah engah dan menatap ke sekeliling lalu merasakan bahwa jantungnya berdebar dengan hebat. Qing Lan m
Semua orang langsung mengalihkan pandangan mereka kala mendengar suara ini dan melihat seorang gadis yang terbaring dengan bibir pucat dan suara serak. “Aku ingin berdoa di Kuil. “ Lirih Qing Lan sekali lagi. Qing Lan sudah sadar dan langsung menyatakan keinginannya dengan lantang, tepat sekali pada saat Tabib itu mengatakan hal ini. Suasana dan waktu dia mengatakan ini sangat pas sampai sampai Qing Lan merasa bahwa semua ini adalah takdir langit. Sehingga dirinya bisa sadar di saat yang tepat dan langsung menyatakan keinginannya. Hati Nyonya Besar pasti akan tersentuh oleh ketulusannya. Benar saja, tatapan Nyonya Besar mulai berkaca kaca kala mendengarkan permintaan lirih dari Qing Lan. “Nenek… ketika berdoa maka hatiku tenang. Seolah olah ada kekuatan tak terlihat yang menguatkanku. Bisakah nenek membiarkanku mengasingkan diri di kuil? “Tanya Qing Lan sekali lagi. Seolah olah Qing Lan sangat berharap pada hal ini yang membuat Nyonya Besar semakin terharu. “ Gadis bodoh, kena
Xingyue memandang Qing Lan tidak mengerti dengan maksud perkataan Qing Lan. Qing Lan tersenyum lembut dan tidak marah dengan Xingyue yang agak lambat. Qing Lan mengulurkan tangannya dan mengadakan ngacak rambut Xingyue lalu menjelaskan maksudnya. “Aku sengaja untuk membuat diriku sakit, setelah ini kamu akan memanggil tabib. Pada saat itu kita akan memiliki alasan untuk pergi ke Kuil. “ Jelas Qing Lan “Nona… ini akan merusak kesehatanmu? Apakah kita…. Apakah kita tidak memiliki cara lain yang lebih baik? “Tanya Xingyue tergagap. “Tidak ada cara lain yang lebih baik dari ini lagi. Terkadang… kita memang harus sedikit berkorban untuk tujuan besar. “Jawab Qing Lan tersenyum sedih. Xingyue menganggukkan kepalanya dan tidak mengatakan apapun lagi, tidak lama kemudian Qing Lan berjalan menuju ke kamar mandinya. Di bak mandinya sudah berisikan air dingin dengan bunga bunga yang harum, lalu dia melepaskan pakaiannya sehelai demi sehelai. Hingga tak menyisakan apapun, hanya menunjukkan
Kelima orang itu langsung mengangguk dan menjawab dengan serempak, “Kami bersedia! ““Bagus, karena aku sudah menyiapkan tugas masing untuk kalian semua. Sekarang kalian tutup pintu dan jendela, lalu duduk. “Perintah Qing Lan. Pintu dan jendela ditutup rapat rapat, memastikan bahwa tidak mungkin ada orang yang bisa mencuri dengar di halaman mereka.Lalu kelima pelayannya duduk berjejer di depannya dan menatapnya dengan rasa penasaran. “ Baiklah aku mulai, sebelumnya aku telah mengatakan kepada Yang Mulia bahwa statusku sebagai Nona bangsawan tidak memperbolehkan ku untuk pergi. ““Maka dari itu, aku akan membuat sebuah drama yang mengatakan bahwa aku sakit karena kecemasan dan kerinduan pada Ayahku. ““Aku akan pergi ke Kuil di luar kota dan mengasingkan diri untuk waktu yang lama sembari menyembuhkan diri sendiri. ““Tetapi sebenarnya di sana, akan ada utusan Yang Mulia yang menjemputku. Jadi untuk menyempurnakan kebohongan ini aku membutuhkan bantuan kalian. ““Yang pertama adalah







