Share

Bab 66. Bertemu Hasan

Temaram lampu malam yang sedang menyinari ruangan berukuran 3x3 itu tak membantu penglihatan Hasan, ia habis mendapat bogem mentah yang bersarang di pelupuk matanya. Samar-samar ia memandang langit kamar, beberapa kali menekan sekitar pelipisnya untuk mengurangi rasa sakit, memijitnya.

Ia menoleh ke arah lelaki yang bertubuh kekar yang sedang memandang dirinya dengan matanya menyipit dan kedua tangannya bersedekap. Ia lah yang meninju muka Hasan.

Berulangkali ia memukul dan menendang perut Hasan. Namun ia belum mencapai rasa puas. Apalagi saat mendengar Hasan meracau menyebut dirinya sendiri telah membunuh anak sendiri.

Ia begitu membenci teman narapidana yang kasusnya membunuh anak sendiri. Itu merupakan sebuah penghinaan atas dasar lelaki. Tubuhnya yang lebih tinggi dan tegap membuat ia bisa mengalahkan Hasan dengan mudahnya.

Hasan pun begitu, ia merasa disinilah ia menebus dosa yang pernah ia lakukan. Ia hanya berpasrah diri saat dirinya disiksa, baginya rasa sakit badannya tak me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status