Share

Mengacak rambut frustasi

'Gawat! Apa yang harus aku lakukan?' Batinku cemas.

Mas Ilham menarik bajuku dan berusaha melepaskan semuanya.

"Ja-jangan, Mas!" sahutku terbata.

"Kenapa jangan?" bentak Mas Ilham kepadaku.

"Ma-maksudku, jangan di sofa ini, Mas. Di kamar aja, tapi perutku laper banget, lebih baik kita sarapan dulu. Mas juga belum sarapan, kan?"

"Ah … nanti saja sarapannya, kamu layani aku dulu," ucapnya dengan nada memaksa.

"Tapi, Mas, aku masakin makanan kesukaanmu, tuh kan perut Mas juga bunyi, pasti keroncongan juga kan. Mas pasti lapar," sahutku sambil mendorong tubuh Mas Ilham, aku segera berdiri dan menarik tangan Mas Ilham, mengajaknya ke meja makan.

Aku membuka tudung saji dan menunjukan makanan kesukaan Mas Ilham yang sudah siap santap.

"Nih, Mas, aku sengaja siapin sarapan buat kamu, aku yakin kamu pasti belum sarapan," ucapku lalu mengambil piring dan ku isi nasi lengkap dengan ayam balado, capcay dan tempe gorengnya, ku sodorkan di hadapan Mas Ilham yang sudah duduk di meja makan.

"Ayo,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
senjaminah
kukira mas Rian nya meninggl, eh taunya cuma d pindah tugaskan..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status