"Kalau begitu, bisakah aku tidak ikut?" tanya Cing Lian tanpa menentang tatapan mata Im Kwan tidak ingin perempuan itu tahu dia sedang mencoba untuk menguasai diri agar ia tidak terlihat sedih di mata sahabatnya tersebut."Baiklah, kau kembali saja ke kamar, tenangkan dirimu dulu. Biar aku yang ke tempat guru."Im Kwan yang menyadari, Cing Lian sedang berusaha menahan rasa sedihnya berusaha maklum, dan meminta Cing Lian untuk kembali saja ke kamar mereka. Tanpa menunggu perintah dua kali, Cing Lian segera pergi meninggalkan Im Kwan yang hanya geleng-geleng kepala melihat apa yang sedang tersirat dari raut wajahnya yang murung.Sepeninggal Cing Lian, Im Kwan buru-buru beranjak pula dari tempatnya. Ia akan ikut menghadap pada sang guru besar untuk tahu apa yang sebenarnya dilakukan oleh Zaiho hingga pemuda itu nekat menolak pernikahan yang sudah diatur oleh sang guru besar.Sementara itu, Zaiho dan Cung Sin sudah berada di hadapan sang guru besar. Mereka menjura hormat di hadapan Can
"Bagaimana, Cung Sin? Apakah kau bisa mengizinkan aku untuk bicara langsung tentang masalah ini pada Guru?"Suara Zaiho membuyarkan lamunan Cung Sin yang sibuk mencemooh Zaiho di dalam hati. "Ya! Bisa saja, kau ikut denganku sekarang! Aku akan mendampingi mu, karena kau saat ini sedang terhukum, maka, kau harus didampingi, jika tidak, kau dianggap melanggar aturan berkeliaran sendiri tanpa pendampingan."Zaiho mengangguk. Ia segera bergerak mengikuti langkah Cung Sin untuk keluar dari ruang bawah tanah agar bisa menghadap sang guru besar. Meski sedikit aneh dengan tindakan yang dilakukan oleh Cung Sin padanya, namun, karena ia tidak mau wilayah bagian barat dibawah penanganan Cung Sin, Zaiho mau tidak mau menerima tawaran tersebut.Bisa kacau segalanya jika tugas yang awalnya diserahkan pada Cang Sin lalu diselesaikan oleh Cung Sin. Entah kenapa walaupun Zaiho tahu kemampuan Cung Sin sekarang sudah mengalami kemajuan tetap saja ia tidak percaya seperti rasa percayanya dengan Cang Si
"Kau sangat ingin menjadi pewaris perguruan ini, ya? Cung Sin, kurasa kau tidak melupakan Cang Sin masih menjadi salah satu calon pewaris, apa yang dialami oleh Cang Sin sekarang adalah buah dari perbuatan orang lain, sampai detik ini pun, aku percaya Cang Sin hanya dijebak, jika suatu saat dia berhasil menemukan seseorang yang melakukan itu padanya, maka pewaris yang sebenarnya tetap hanya dia, tentu saja kau juga tetap berhak karena kau anak guru, tapi tetap pemimpin utama perguruan ini adalah Cang Sin!" kata Zaiho panjang lebar. Ia sengaja mengatakan hal itu untuk memancing reaksi Cung Sin dan hasilnya, Cung Sin memperlihatkan reaksi yang sedemikian drastis di hadapannya.Wajahnya terlihat berubah begitu kentara, tidak salah lagi, ada yang aneh dari orang ini, aku semakin curiga.Hati Zaiho bicara demikian sembari mengarahkan pandangannya pada Cung Sin yang untuk sesaat tidak bisa melakukan hal yang sama seperti yang dilakukannya.Sial! Orang ini tidak bisa aku biarkan untuk tetap
"Berkhianat?" ulang Raja Iblis Bo seolah tidak yakin dengan apa yang dikatakan oleh Cung Sin. Wajah Lien Er berkelebat di benak sang raja iblis, tapi ia langsung memusnahkan pikiran itu dan menegaskan, tidak mungkin Lien Er si penghianat yang dimaksud.Tidak mungkin Lien Er, kan? Meskipun dia memang senang mencari masalah, kurasa bukan dia penghianat itu.Hati Raja Iblis Bo mengucapkan kalimat tersebut sembari mengarahkan kembali tatapannya pada Cung Sin."Bukan waktunya untuk mencari siapa pengkhianat itu, aku datang ke sini ingin meminta pertanggungjawaban darimu, kau tidak berhasil memberikan aku persembahan, maka ilmu yang aku berikan padamu, aku tarik kembali!" ancam sang raja iblis dengan sangat tegas."Jangan, Tuan! Tolong jangan ambil kembali ilmu kekuatan yang Tuan berikan padaku, aku sangat membutuhkannya, jangan ambil, Tuan!" pinta Cung Sin pada sang raja iblis dengan nada suara yang terdengar sangat memohon."Memohon saja percuma, Cung Sin, apa yang bisa kau lakukan untuk
"Guru!"Mendengar apa yang diucapkan oleh Cung Sin, Cing Lian buru-buru menjatuhkan diri di hadapan sang guru besar, membuat gerakan bersimpuh hingga Cung Sin dan juga ayahnya terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Cing Lian. "Apa yang kau lakukan, Cing Lian?" tanya sang guru besar pada salah satu murid terbaiknya tersebut."Mohon ampun, Guru! Jika memang aku dan Zaiho memang harus menikah, aku bersedia, tapi aku mohon, jangan keluarkan Zaiho dari perguruan ini, Guru!"Cung Sin semakin terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Cing Lian. Tidak percaya dengan apa yang diputuskan oleh gadis tersebut pada sang ayah. "Kau bersedia dinikahkan dengan Zaiho, itu artinya kau memang mengakui Zaiho melakukan sesuatu padamu?" tanya Cang San pada sang murid.Apa boleh buat, meskipun aku tidak yakin Zaiho bisa melakukan hal itu padaku, tapi jika dia harus dikeluarkan gara-gara masalah ini, perguruan akan berkurang satu murid terbaik. Zaiho adalah sahabat Kak Cang Sin, Kak Cang Sin sudah menol
Telapak tangan Im Kwan mengepal membayangkan itu semua, tapi mau bagaimana? Ia sudah memberikan izin kepada sang kekasih untuk melakukan hal itu agar kutukan tersebut musnah."Im Kwan, apakah ada sesuatu yang dilakukan oleh Kak Cang Sin di kastil itu?"Suara Cing Lian membuyarkan lamunan Im Kwan tentang Cang Sin, dan ia menarik napas berat. "Dia sedang berusaha untuk mematahkan kutukan itu di luar sana, aku tidak tahu apa yang akan dia lakukan tapi itulah tujuannya," jawab Im Kwan dengan nada suara yang datar. Cing Lian ingin membahas semua lebih lanjut, tapi melihat wajah Im Kwan yang demikian suram, ia mengurungkan niatnya."Kak Cang Sin sakti, dia pasti bisa mematahkan kutukan itu dan kalian akhirnya bisa menikah," hiburnya pada Im Kwan dengan tulus. "Aku tidak tahu, yang aku tahu, syarat mematahkan kutukan itu sangat berat, meskipun dia hebat, aku tetap khawatir.""Wajar, meskipun aku tidak tahu bagaimana caranya dia mematahkan kutukannya, tapi tetap saja, aku yakin itu memang