“Bocah ini memang sombong!”“Jelas sekali dia mabuk berat dan berpikiran dirinya tak terkalahkan! Kesombongan seperti ini pasti tidak akan berakhir dengan baik pada akhirnya nanti!”“Sombong? Ini adalah kenyataan saja! Walau aku tidak menyukainya, dia berkata apa adanya yang seharusnya benar dan tidak perlu dipermasalahkan sama sekali!”“Hmph! Wanita itu jauh lebih kuat darinya. Seharusnya ada rahasia terkait kekalahannya tadi yang kemungkinan hanya kebetulan saja!”Para peserta dengan cepat kembali berdiskusi dengan melontarkan berbagai argumentasi. Harum yang mendengar perkataan Raskar dan semua orang semakin geram sekali.“K–kamu! Beraninya kamu menghina diriku seperti ini, hah?! Kau belum mengalahkan diriku sama sekali! Hanya cara licik dengan menendangku keluar sudah membuatmu bangga, begitu? Dasar pria lemah!” tegas Harum dengan kesal berteriak sekali lagi.“Wanita ini…! Dia memang keras kepala sekali! Apa mungkin dia berencana membuat semua orang mengeroyokku, hah?!”Raskar sem
Raskar disisi lain juga terdiam dan dengan tenang menganalisis situasi yang ada. Dia berusaha memahami dampak dari keputusan para penguji yang begitu mengejutkan hanya dalam waktu lima menit sejak dimulainya tes aneh ini.“Jika para peserta yang belum mencoba untuk naik ke dalam Bola Abadi diputuskan gagal, jelas hampir semua orang di sini akan langsung tereliminasi tanpa ada kesempatan untuk menunjukkan kekuatan mereka!”“Namun, semua ini pasti ada alasan tersembunyi yang mungkin saja telah aku lewatkan. Tapi…, apa itu yang belum aku ketahui?!”Raskar tetap tenang mengamati ke arah semua orang yang berada di luar Bola Abadi. Dia juga mengamati seribu orang lainnya yang berada di dalam Bola Abadi.Ada yang seperti dirinya yaitu mereka yang sudah menunjukkan kekuatan dan tetap tak terkalahkan sehingga menjadi sosok yang seorang diri berada di dalam Bola Abadi.Namun, ada juga mereka yang masih terlibat pertarungan intens dengan lawannya agar bisa menduduki Bola Abadi yang mereka perebu
“Pertarungan yang sebenarnya akan segera terjadi!” batin Raskar semakin bersiap-siap untuk bentrokan yang akan jauh lebih menegangkan daripada sebelumnya.Para penguji yang melihat situasi kembali tegang di antara para peserta membuat semuanya menjadi menarik di hadapan semua penguji.“He-he-he! Perebutan posisi di Bola Abadi akan semakin sengit rasanya. Mampukah mereka yang beruntung bertahan sampai akhir?”“Beruntung? Omong kosong macam apa yang kalian bicarakan?! Jelas sekali mereka yang paling kuat yang akan bertahan sampai akhir!”“Mereka yang kuat memang terlihat menjanjikan, tetapi mereka yang jeli dan memiliki strategi yang jitu akan mampu memanfaatkan situasi dengan baik!”“Sudahlah, kalian semua tenang saja dulu! Hiburannya baru saja dimulai. Hasil akhirnya masih belum bisa ditentukan semudah itu!”Berbagai macam reaksi di antara para penguji membuat semuanya menjadi jauh lebih mencengangkan dan tentu saja semakin menarik perhatian dalang di balik semua ini yaitu kakeknya Ha
Beberapa ahli menjelaskan kalau pembuatannya terlalu sulit dan bahkan ada yang mengklaimnya sangat mustahil adanya Tekno Pusaka Tingkat Berlian khusus teleportasi semacam itu.Masing-masing ahli tersebut saling mengungkapkan berbagai macam alasan untuk menjelaskan permasalahannya dalam upaya penciptaan Tekno Pusaka khusus teleportasi di Tingkat Berlian.Ada yang menyoroti tentang bahaya dari suatu gesekan ruang yang terlalu besar hanya akan membuat bencana yang jauh lebih mengerikan.Ada juga yang mengatakan kalau ada beberapa komponen dan bahan langka bahkan sudah punah yang harus dikumpulkan sehingga membuat prosesnya menjadi lebih rumit.Ada juga yang mengatakan kalau komponen pembuatan serta teori yang memadai untuk menciptakan Tekno Pusaka Tingkat Berlian khusus teleportasi itu belum ditemukan sehingga mustahil membuatnya.Terlepas apa pun alasannya para ahli tersebut, Tekno Pusaka khusus teleportasi saat ini hanya berhenti di Tingkat Emas saja sehingga kecepatannya hanya sebatas
“Apa yang harus kita lakukan?!”“Apalagi selain menyerangnya?!”“Bagaimana bisa kita asal menyerang saja bocah terkutuk ini? Dia terlalu kuat!”“Hmph! Kuat darimananya?! Dia pasti sudah kelelahan saat ini! Tinggal menunggu waktu saja untuk menjatuhkannya!”“Baiklah, lalu apa rencanamu?”“Mudah saja, kita manfaatkan saja sisa orang di sekitar kita ini untuk sekali lagi melemahkan bocah terkutuk itu. Setelahnya, kita tunggu kesempatan langka untuk menyerangnya dengan telak!”“Kalau berhasil mengalahkannya, lalu apa yang harus kita lakukan dengan sisa orang di sini?!”“Tidak perlu khawatir. Kroco lemah seperti mereka pasti sudah kelelahan juga nantinya kalau sampai bertarung habis-habisan melawan Raskar. Kita tinggal mengalahkan mereka juga pada waktu itu!”“Hmm…. He-he-he! Sungguh rencana yang menarik!”Kedua orang yang ditatap Raskar diam-diam saling terlibat komunikasi melalui telepati yang sudah menjadi hal biasa sekaligus pengetahuan dasar para Pendekar.Raskar menduga akan rencana
Keheningan yang singkat perlahan menjadi ketegangan yang begitu sulit diekspresikan oleh kata-kata saja. Tidak ada yang bersuara dan saling mengawasi satu dengan yang lainnya.“He-he-he!” Raskar terkekeh di dalam hatinya.Situasi yang menegangkan seperti jalan buntu inilah yang diharapkan olehnya sejak awal. Semua ini akan membantu Raskar untuk kembali menenangkan dirinya sambil berusaha terus membiarkan Bola Abadi menyembuhkan dirinya secara perlahan-lahan.“Kita lihat saja! Berapa lama lagi kalian bisa bertahan?!” batin Raskar dengan tenang terus mengawasi situasi yang mencekam itu.Dua orang licik semakin tak tenang manakala situasinya semakin memburuk dengan perasaan yang tidak tenang semakin terasa mencekik leher mereka masing-masing.Tatapan dan lirikan mata semua orang yang menuju keduanya tentu saja menjadi alasan dibalik ketegangan yang kian memuncak tak terkendali itu.Di sisi lainnya, semua orang yang ada di sana juga mulai mengawasi satu dengan yang lainnya termasuk Raskar
“Hmph! Beraninya seorang Pendekar yang bertugas menguji kita malah menggunakan kesempatan ini untuk mencaci kami semua?!”“Tidak tahu malu! Benar-benar menyebalkan! Kita harus segera memastikan diri untuk menuntutnya setelah semua tes menyebalkan ini berakhir!”“Seorang Pendekar elit yang menjadi penguji pada hari ini pastilah hanya sekelompok sampah saja! Mereka semua pasti tidak berguna dan tidak ada apa-apanya sehingga terpaksa menjalankan tugas sebagai seorang penguji.”“Itu pasti jawabannya! Ada yang mengingat wajah penguji itu? Kita akan membalasnya suatu saat nanti ketika telah menjadi sosok Pendekar sejati dengan kekuatan yang pasti akan berkali-kali lipat dibandingkan penguji rendahan sebelumnya!”Tanpa mengetahui seluk-beluk yang terjadi, kelompok peserta tersebut langsung melampiaskan amarahnya dengan saling berdiskusi di dalam pikiran telepati.Semuanya tampak tak puas sama sekali ketika sosok yang baru saja dikagumi mereka malah sebenarnya tanpa ragu sedikit pun mencaci d
“Apa maksudmu? Jelas sekali kalau tes kali ini memang dirancang agar menilai kekuatan yang sesungguhnya dari para peserta ini! Kekuatan adalah tolak ukur utama dari tes kali ini. Tidak peduli seberapa licik dan seberapa baik hubungan di antara mereka sebelum tes ini, semuanya pasti akan bertarung habis-habisan juga.”“Lagi pula, kejelian mereka dalam menghadapi bahaya dan situasi di sekitar juga bagian terpenting dari menentukan ketenangan dalam pengambilan keputusan yang tepat. Hanya mereka jeli dan kuat saja yang pada akhirnya akan lolos tes ini!”Seorang penguji lainnya tampak tidak setuju dengan pendapat penguji sebelumnya. Keduanya jelas berbeda pendapat dan masing-masing menggunakan sudut pandang yang berbeda untuk memahami persaingan ketat pada tes kali ini.“Sudahlah, kalian berdua lebih baik diam dan fokus dengan tugas masing-masing! Tes masih berlangsung dan kita percayakan saja semuanya kepada para peserta yang nantinya berhasil bertahan sampai akhir!” ucap seseorang yang t
Dua orang penguji yang baru saja tiba itu seperti mimpi buruk sekaligus malaikat pencabut nyawa bagi semua orang yang ada di sana karena begitu menderita.Sosok Braka benar-benar tidak berdaya sama sekali di bawah tekanan intens itu. Meski begitu, dia bahkan masih saja sempat-sempatnya salah paham terhadap sosok Harum Korhan.Dia mengira kalau Harum begitu kuatnya karena masih terlihat baik-baik saja menatap ke arahnya dengan tatapannya yang tajam bahkan dirinya sendiri sudah tidak mampu menahan diri untuk jatuh tersungkur.Pria yang mengklaim dirinya sosok jenius langka dan perkasa dipaksa tergeletak di atas lantai Bola Abadi sambil memegangi dadanya yang terasa sesak sekali untuk bernapas diikuti erangan tanda rasa sakit yang tidak tertahankan lagi.Harum yang senantiasa waspada bahkan ketika kedatangan para penguji juga terkejut dengan reaksi semua orang yang diwaspadai olehnya sejak tadi satu demi satu dipaksa bertekuk lutut dan tergeletak di atas lantai dengan begitu menyedihkann
Suaranya yang begitu serak dan mengandung makna yang jelas itu membuat para penguji yang sebelumnya saling berselisih langsung termenung di tempat tanpa ada yang bersuara lagi.Bahkan suara di dalam benaknya mereka semua saja langsung sirna seolah-olah tidak pernah ada sejak awal kedatangannya mereka ke dunia ini melalui rahim ibu masing-masing.Whoosh…!“Baik, Tuanku!” tegas pemimpin para penguji yang mendahului bawahannya.“Baik, Tuanku!” tegas para penguji lainnya dengan kompak memberikan jawaban mereka tepat setelah pemimpin mereka selesai mengucapkan kata-kata demikian rupa.Posisi mereka yang bertekuk lutut menunjukkan keseriusan mereka dalam upaya menghormati mantan Sultan ke-98. Bahkan mereka yang tidak berpihak alias kontra terhadap pria tua itu tetap memberikan kesan penghormatan yang serupa dan tidak jauh berbeda dari para penguji lainnya yang memang sudah setia kepada mantan Sultan ke-98.“Kalian berdua, sudah cukup untuk melakukan verifikasi kepada wanita itu, kan? Cepat
Jelas adanya kecurigaan baginya yang semakin dalam dan tidak terbendung terhadap Harum Korhan dan mantan Sultan ke-98 terkait tes kali ini dan kemampuan tidak masuk akalnya Harum selama pertarungan sebelumnya.“Hmph…! Mungkinkah kakeknya itu benar-benar ingin melindungi cucu kesayangannya ini, hah?! Kalau begitu, bukankah ini semua menunjukkan kalau kelicikan wanita keji itu semakin mirip dengan kakeknya!”“Keduanya mungkin saja sudah saling bergandengan tangan agar memuluskan wanita keji itu untuk dapat lulus tes kali ini dengan mudahnya. Benar-benar sekumpulan orang keji yang hanya mementingkan dirinya sendiri dibandingkan orang lain!”“Jika memang begitu adanya, aku tidak akan pernah berhenti sejenak pun untuk terus protes sampai kalian membuktikan bahwa wanita keji itu benar-benar berbuat curang! Walaupun aku gagal dan terpaksa keluar dari tes ini, maka aku pasti akan menyebarkan semuanya yang sejak tadi berhasil aku rekam!”Hana membatin dengan perasaan yang begitu kesalnya sampa
Para penguji yang setia kepada mantan Sultan ke-98 cukup senang mendengarnya sedangkan mereka yang berada di pihak oposisi merasa semakin kecewa berat dan tidak suka dengan jawaban yang aneh seperti itu.“Tapi…, bukankah kita semua di sini ada untuk melakukan semua bagian tugas sebagai penguji di tes kali ini? Mengapa tidak diperbolehkan melakukan verifikasi kepada satu peserta ini padahal sebelumnya tidak masalah sama sekali?!” tanya seseorang kembali menunjukkan ketidakpuasannya dengan keputusan pemimpin mereka.“Cuih…! Apakah kau mencoba untuk menyamakan dengan kejadian yang sebelumnya itu, hah?! Jelas tidak setara apalagi masuk akal sama sekali! Sosok Harum Korhan bukanlah orang yang bisa kau remehkan dengan tuduhan liarmu yang tidak berdasar sama sekali itu!”“Hmph…! Siapa yang menuduhnya dengan liar, hah?! Para peserta sendiri yang mencurigai peserta pujaanmu itu dengan sendirinya dan meminta kepada kita selaku para penguji yang bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi! Apak
Seperti seekor harimau yang dengan sabar terus mengawasi mangsanya dengan berpura-pura lengah, sosok Braka terlihat seperti itu tanpa ragu sedikit pun meski kenyataannya Braka memang sedang bengong dan bimbang dalam batinnya.Harum sendiri juga tidak kalah dengan Braka yang sejak tadi juga mengawasi pria itu yang menjadi musuhnya. Hanya saja, perhatian Harum terpaksa untuk melihat dan waspada terhadap semua orang yang ada di sana.“Orang-orang menyedihkan ini benar-benar tidak mengenal batas sama sekali. Ibarat awan yang tidak berpijak di atas tanah, kebohongan dan kebodohan mereka semua tidak berujung dan tidak berdasar sama seperti orang gila yang tengah kesurupan!”“Bagaimana bisa orang-orang yang mengaku sebagai calon Pendekar elit sejati berpikiran sempit seperti itu, hah?! Hanya karena alasan tidak mampu mengalahkanku langsung menuduhku yang tidak-tidak tanpa dasar bukti yang kuat. Benar-benar sekumpulan kecoa sampah tidak berguna!”“Kalau mereka punya waktu luang untuk memfitna
Kesunyian yang menyesakkan dada mulai terjadi tanpa ada penghalang sedikit pun sehingga membuat semuanya tampak janggal di antara para penguji yang tak kunjung memberikan respon kepada permintaan para peserta.Hal ini membuat Hana dan seluruh peserta lainnya yang sama-sama mencurigai sosok Harum Korhan telah berbuat curang merasa semakin tak nyaman apalagi tenang setelah semua usaha mereka berteriak keras-keras dengan penuh harapan.“Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya yang terhormat selalu penguji dalam tes kali ini, kami benar-benar memohon dengan sangat tulus dan serius untuk menegakkan keadilan kepada wanita mencurigakan di dalam Bola Abadi bernama Harum Korhan itu!” teriak Hana menjadi lebih terus terang dan tidak mau lagi menahan diri dengan berbagai topeng.Jelas sekali kalau dirinya sendiri selaku yang memulai tindakan protes ini, maka dia sendiri pula yang merasa harus menuntaskannya dengan caranya sendiri tidak peduli apa pun itu.Perkataan tegas Hana kembali membuat para peserta la
Sebuah konflik yang akan berkembang dan berkepanjangan sehingga sangat tidak diinginkan semua pihak yang ada di dalam Wilayah Sabit tidak peduli siapa pun itu.Tidak peduli seberapa bencinya mereka kepada orang-orang dari Wilayah Purnama, tidak ada yang ingin melukai orang-orang dari sesama pihak di Wilayah Sabit apalagi di tengah situasi yang tidak bisa dianggap remeh sedikit pun.Semua orang yang menyadari hal itu dengan baik sangat sinis dengan karakternya mantan Sultan ke-98 termasuk para bawahannya yang setia kepadanya selama ini.Hal yang lebih mengejutkan lagi adalah di antara para bawahannya sendiri juga mulai perlahan-lahan sudah tidak terlalu berminat dalam upaya meningkatkan ketegangan di antara sesama Pendekar elit sejati Wilayah Sabit.Situasi yang benar-benar rumit inilah yang membuat para penguji yang ada di atas bangunan tinggi saling berdebat satu dengan yang lainnya apalagi terkait segala macam keputusan yang telah dibuat oleh sang mantan Sultan ke-98.Dalam hal ini
“Benar sekali apa yang telah dikatakan olehnya! Wanita cantik ini pasti menggunakan metode yang curang dan tidak dibenarkan dalam aturan di dalam Bola Abadi! Kami mohon agar wanita ini harus kembali di cek statusnya!”“Saya setuju dengan hal itu! Kami semua berharap kepada para penguji yang bertanggung jawab untuk menemukan rahasia terkait metode curang yang digunakan wanita cantik itu! Harap maklumi permintaan kami semua!”“Benar itu! Kami harap agar semuanya bisa dipastikan kembali kalau tidak ada kecurangan sedikit pun di antara kami para peserta! Harap para penguji menegakkan keadilan yang seadil-adilnya!”Berbagai macam suara secara serempak juga meminta kepada para penguji untuk melakukan verifikasi khusus kepada sosok Harum Korhan yang dicurigai telah melakukan kecurangan di dalam Bola Abadi.Para penguji yang berada di atas bangunan tinggi mampu mendengar semua perkataan dan keluhan para peserta lainnya terkait kecurigaan bahwa Harum berbuat curang.“Hmph…! Apa bocah-bocah men
“Omong kosong! Bagaimana mungkin wanita itu masih jujur ketika semua kejadian sebelumnya benar-benar tidak masuk akal, hah?! Jelas sekali kalau wanita itu curang! Kita hanya perlu membuktikannya dengan cara memanggil para penguji untuk verifikasi!”“Benar juga! Wanita keji ini pastilah menyembunyikan trik curangnya dengan baik sehingga sulit terdeteksi oleh indera semua orang yang ada di sini! Kita harus melibatkan para penguji!”“Pemimpin, mohon buat keputusan segera! Masalah ini harus segera diselesaikan juga dan tidak boleh membiarkan keraguan kami semua terus menerus!”Diskusi melalui pesan telepati di antara anggota kelompok Sepuluh Mawar terus terjadi sejenak sebelum akhirnya mereka kembali meminta jawaban akhirnya dari pemimpin mereka yaitu Hana Srina.Hana Srina tetap diam dalam kesunyian yang singkat seolah-olah dirinya hanyalah patung tak bernyawa lagi yang telah tiada sejak dahulu kala. Itulah yang terjadi sehingga membuat para anggota kelompok Sepuluh Mawar juga bingung se