Beranda / Romansa / PENGANTIN PENGGANTI / BAB 4. PENGALAMAN PRIBADI KAH?

Share

BAB 4. PENGALAMAN PRIBADI KAH?

Penulis: Dinnost
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-12 12:54:56

Cecil berputar dan menatap Jansen dengan dingin. Tidak ada lagi aura pertemanan yang melingkupi mereka. Jika dulu setiap bertemu mereka akan bersenda gurau tanpa merasa tersakiti oleh setiap kata ejekan yang masing-masing mereka lontarkan, kini, hawa permusuhanlah yang bernaung di tengah-tengah mereka. Cecil tidak ingin bergurau justru ingin menggulat pria buncit itu.

"Itu urusanmu. Aku juga akan mengurus undanganku," jawabnya datar lalu melangkahkan kaki kembali.

"Kamu juga tidak bisa memaksakan kehendakmu pada Ella. Apa Ella setuju batal menikah?"

Langkah Cecil berhenti dan dia berbalik menatap Jansen.

Pandangannya remeh saat dia tersenyum dan mendesis  pada pria berstatus anggota dewan itu.

"Aku ibunya, aku memilih keputusan yang terbaik buatnya. Sebelum aku memutuskan, aku juga sudah bertanya padanya. Sekalipun dia tidak mau membatalkan pernikahan ini seperti dugaan anakmu untuk menjaga kehormatan kami sekeluarga, aku tetap akan membatalkannya. Karena bagiku, kehormatan dan kebahagiaan putriku lebih berarti dan lebih berharga dari semua apa yang aku miliki termasuk kolega dan teman sepertimu. Aku akan di cap sebagai ibu terbodoh sepanjang masa jika aku mengijinkan putriku menikah dengan pria yang tertangkap basah sedang berc!nta dengan perempuan lain di hadapan putriku itu apalagi sampai me-ren-ca-na-kan hal jahat di belakangnya."

Juan masih duduk tenang memantau perdebatan yang terjadi tetapi di balik ketenangan itu, tangannya sudah mengepal hendak menghajar Jansen yang menurutnya sangat egois.

"Tolong mengertilah Cil, mereka masih muda. Pola pikirnya belum stabil. Biarkan mereka bicara berdua untuk memutuskan. Kasih mereka kesempatan Cil," ujar Jansen bersikeras dan istrinya juga mengangguk mengiyakan.

Persiapan pernikahan sudah rampung. Seragam serta penginapan keluarga yang dari Jogja sudah siap semua bahkan satu dua keluarga sudah ada yang tiba di Jakarta hari ini.

Kabar pembatalan pernikahan akan sangat mengejutkan sekaligus mengecewakan. Doa-doa yang selama ini di panjatkan akan terasa sia-sia hanya karena keegoisan orang tua. Setidaknya, itulah pendapat Sumarni -ibunda Jere-.

"Pola pikir yang kurang stabil ya. Wah, saking kurangnya sampai-sampai merencanakan perselingkuhan untuk jangka panjang ya. Dan  merencakan akan menghidupi selingkuhan dari perusahaan anakku, begitu?" Suara Cecil naik di akhir kalimat tapi Ella masih mengapit tangannya dengan erat agar mamanya itu tidak berlari dan menghajar Jansen.

Tanpa mempedulikan teriakan Cecil, Jansen memfokuskan pandangan pada Ella. Dengan kepiawaian bicaranya, dia akan mempengaruhi Ella untuk tetap melanjutkan pernikahan apalagi setahunya Ella sangat mencintai Jere anaknya.

"Ella, Sayang. Papa tahu Jere salah. Mungkin itu karena  imannya yang sedang lemah karena biasanya menjelang pernikahan ada saja tantangan yang harus di lewati oleh pasangan. Ella mau kan memaafkan Jere dan melanjutkan pernikahan ini? Coba pikirkan dengan matang-matang Nak. Selama bebe---"

"Stop Jansen. Aku bilang Stop!" ujar Cecil memotong tapi tidak di pedulikan oleh Jansen.

"Selama beberapa bulan persiapan ini, kita sudah melewati banyak hal dan pasti lelah. Saat itulah ujian datang, Sayang. Kalian sedang di uji untuk melihat kesetiaan kalian. Jika kalian lolos, selamanya kalian akan menjadi keluarga yang harmonis. Ingatlah cinta kalian selama ini. Kamu mencintai Jere kan Sayang?"

Jansen melangkah dua langkah ketika melihat Ella mulai kebingungan. Berpikir akan ada kesempatan untuk  mempengaruhi. Sementara Juan, dia senantiasa melipat tangan ingin melihat Ella membuat keputusan.

Harap-harap cemas karena takut Ella membuat kesalahan.

"Iya benar Om, Ella sangat mencintai Jere," ujar Ella menatap mantan calon mertuanya yang mulai berbinar.

Secercah cahaya menyinari wajah Jansen sehingga binar kebahagiaan mulai muncul perlahan-lahan. Pun dengan Sumarni dan Jere. Begitu mendengar  jawaban Ella segala kesakitan yang hinggap di badan Jere tadi lenyap seketika.

"Tapi itu dulu sampai beberapa jam lalu Om, sekarang Ella tidak mencintainya lagi, Ella juga tidak membencinya. Sekarang, Ella tidak merasakan apa-apa padanya kecuali perasaan jijik. Karena itu, Ella meminta papa mama untuk membatalkan pernikahan ini."

Baaam

Bagaikan jatuh dari ketinggian.

Kebahagiaan yang mereka rasakan tadi di ganti dengan berbagai perasaan yang menghantam tepat di ulu hati.

"Sayang, jangan mengambil keputusan dalam emosi. Papa janji Papa akan--"

"Tutup mulutmu sebelum aku yang datang menyumpalnya. Kami tidak akan pernah termakan bualanmu, berengsek!" potong Cecil yang sudah muak mendengar rayuan gombal Jansen pada putrinya.

Seandainya lengannya tidak sedang di peluk erat oleh Ella, sudah sejak tadi dia menghampiri Jansen dan merobek mulutnya.

"Nggak percuma memang kau jadi anggota d3wan selama bertahun-tahun ya, Jansen, mulutmu bicara lancar seperti saat kau merayu rakyat untuk memilihmu. Nggak usah sok manis dan minta maaf pada kami, kau hanya pencitraan saja, anj!ng," lanjutnya semakin marah sampai-sampai suaminya yang tengah duduk disana menegurnya agar tidak mengumpat dan memaki terus-menerus. Toh, sudah terjadi, tidak akan ada yang bisa dilakukan selain menuruti permintaan putri mereka yaitu membatalkan pernikahan.

"Jeng, papanya Jere benar. Kita harus memberikan waktu berdua buat mereka menyelesaikan masalah ini tanpa ada campur tangan kita. Yang akan menjalani pernikahan ini kan mereka berdua. Mari berikan waktu untuk mendalami perasaan mereka masing-masing."

"Mbak Marni!" panggil Cecil sembari menepuk pelan tangan Ella.

Saat dia hendak melangkah, Ella menahannya lagi tapi Cecil menggeleng dan menyuruh Ella untuk naik ke kamarnya.

"Apa mbak nggak merasa sakit saat mendengar cerita perempuan itu?" tanya Cecil menunjuk ke arah Windy. "Anakmu dan perempuan itu sudah merencanakan kehidupan setelah Jere dan Ella menikah, Mbak. Dimana hati nurani kamu, Mbak? Mbak tega Ella di selingkuhi terus-menerus? Kalau Mbak nggak merasa sakit, aku bisa tebak itu karena Mbak udah pengalaman, benar?"

Marni langsung menggeleng dan membantah dia tidak pernah di selingkuhi pun dengan Jansen. Dia membantah keras bahkan berani bersumpah.

"Kalau begitu, kenapa kalian masih saja bertekad untuk melanjutkan pernikahan ini?"

Cecil mendekat dan duduk di samping suaminya dengan gaya yang sama seperti sebelumnya.

"Cil, tolong pahami keluarga besar kami. Jere adalah cucu pertama yang akan menikah dan tentu semua sedang bersuka cita dan melakukan yang terbaik untuk pesta ini. Bahkan beberapa kerabat dari luar Jakarta akan tiba hari ini. Betapa malunya kami kalau sampai pernikahan ini tidak jadi."

"Apa menurutmu hanya kamu yang punya kerabat di luar kota? Apa menurutmu kami tidak? Jangankan di luar kota, di luar negeri pun kami punya. Paman Ella sekeluarga baru tiba hari ini dari Aussi. Oma Opanya juga tinggal di Jogja dan sudah ada disini sejak beberapa bulan lalu membantu kami.

Apa menurutmu hanya kamu yang punya kolega karena kamu seorang anggota dewan?"

Cecil lagi lagi mendengus.

"Maaf kalau aku harus menyombongkan diriku dan keluargaku pak dewan tapi inilah kenyataannya," ujar Cecil dan berhenti sejenak. "Aku dari keluarga Pujantara dan suamiku dari keluarga Sudarto. Mendengarnya saja aku harap kamu paham seberapa panjang tali relasi kami. Kalau kamu malu karena pembatalan ini, menurutmu kami tidak? Kami lebih malu lagi tapi jika mereka mengetahui alasan pembatalan, seluruh kerabat dan relasi akan bersyukur dan mendukung keputusan kami. Jadi stop mencari-cari alasan yang tidak masuk di akalku, Jansen. Sekarang, kalian pulanglah, aku muak melihat muka tak tahu diri kalian."

Cecil melambaikan tangan untuk mengusir. Terlihat sombong tapi begitulah dia selama ini.

"Tapi Cil..."

"Ck!"

Decakan keras Juan menghentikan kengototan Jansen.

"Jansen!" panggil Juan dengan datar dan suaranya tidak bergetar sama sekali. Walaupun sudah berumur tetapi auranya masih sangat terpancar ternyata.

"Sedari tadi aku diam memberimu waktu untuk meminta maaf dengan tulus pada anak dan istriku yang merupakan teman dekatmu atas kesalahan putramu tapi sepertinya kamu menganggap remeh diamku," ujar Juan tanpa melihat Jansen.

Dengan sombongnya Juan malah melihat layar ponselnya yang baru saja menerima beberapa kiriman poto-poto Jere dengan beberapa perempuan berbeda-beda.

Dia melemparkan ponsel itu ke atas meja dengan layar masih terang sehingga siapapun bisa melihat Jere yang sedang setengah telan-jang bersama perempuan lain di atas sebuah tempat tidur.

"Kalau kau mengkhawatirkan pembatalan pernikahan dan tidak menemukan cara untuk menjelaskannya pada keluarga dan kolegamu, dengan senang hati aku akan membantumu. Aku akan mengangkatnya ke media dan tentu saja dengan alasan dan bukti yang jelas kenapa di batalkan. Bagaimana? Apakah itu membantumu?"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • PENGANTIN PENGGANTI   7. KALIAN HARUS MENIKAH

    "Kamu tahu apa yang kami alami dan berapa kerugian kami karena ulahmu?"Pria 60an tahun itu menatap lekat pada pria muda yang duduk di hadapannya.Pria muda itu menggeleng pelan."Siapa namamu?""Sebastian, Om."Juan mengangguk dengan bibir bawah mencebik."Sebastian!"Bastian mengangkat wajah begitu namanya di panggil dengan nada tegas. "Yang menyeretmu kesini adalah putriku. Namanya Ella. Dan dia seharusnya menikah besok tapi calon suaminya membatalkan pernikahan dengan alasan bahwa ada seseorang dari anggota keluarganya melihat dan mendengar seorang pria menggandeng dan mengakui putriku sebagai pacarnya di depan orang tuanya."Deg!Jantung Bastian langsung berdetak kuat sekali hentakan dan rasanya seperti berhenti berdetak setelah hentakan kuat itu.Bukankah itu yang pernah dia lakukan?"Kami tidak bisa membatalkan undangan yang tersebar karena waktunya sudah mepet. Karena itu, kamu harus bertanggungjawab! Kamu yang akan menggantikan pengantin pria yang membatalkan pernikahan."P

  • PENGANTIN PENGGANTI   6. PERCAYA PADAKU

    "Pa... Pa... Papa..." panggil Ella setelah sampai di rumah. Dia berjalan sembari memegang tangan Tian agar pria itu tidak kabur. Sementara Tian, matanya melihat ke segala penjuru rumah itu dan sadar bawa gadis yang sembarang dia seret bukan gadis biasa.Juan keluar dari ruang kerja di ikuti oleh Cecil di belakangnya. Kedua orang tua itu mengerutkan kening melihat wajah Ella yang berseri sembari menarik satu orang pria yang sepertinya masih muda."Jangan batalkan pernikahannya, Ella akan menikah dengannya saja!""APA?""APA?"Bastian dan Cecil berteriak bersamaan begitu mendengar ucapan Ella. Sementara Juan, dia menatap Bastian dari atas sampai ke bawah dan menemukan bahwa pria ini bukan orang biasa. Terlihat cerdas walau pun sedikit urakan."Hei, kenapa jadi menikah sih?" tanya Bastian hendak menarik tangannya tapi Ella mempererat genggamannya bahkan sampai menggunakan dua tangan. Giginya juga di rapatkan sebagai pertanda bahwa dia sudah mengerahkan semua tenaganya."Kamu bilang akan

  • PENGANTIN PENGGANTI   BAB 5. SALING MENGUNTUNGKAN

    Dari balik gorden jendela kamarnya, Ella memandangi pria berbaju hitam itu berjalan mundur kemudian berputar meninggalkan gerbang rumah mereka.Sejak hampir satu jam lalu pria itu berdiri disana dan memohon untuk di perbolehkan masuk tapi satpam tidak memperdulikannya karena sesuai aturan baru, Jere dan keluarganya di larang masuk.Jere mendongak dan bertemu tatap dengan Ella, pria itu mengatupkan tangan untuk meminta maaf lalu membuat kode memanggil dengan tangannya.Ella diam tanpa respon hingga pria itu benar-benar pergi dengan mobilnya."Aku menaruh harapanku padamu tapi kamu menghancurkannya dengan cara yang sangat mengerikan. Dimulai dari kemarin sampai selama-lamanya, kamu tidak akan pernah bisa mendekatiku lagi. Aku pastikan itu," gumam Ella seraya meraba dadanya yang masih bergetar.Sebegitu menyakitkannya perbuatan Jere, cinta yang sudah bertumbuh selama tiga tahun lebih tidak serta merta gugur begitu saja. Masih ada sisa-sisa rasa yang membuat dadanya masih berdegup kencang

  • PENGANTIN PENGGANTI   BAB 4. PENGALAMAN PRIBADI KAH?

    Cecil berputar dan menatap Jansen dengan dingin. Tidak ada lagi aura pertemanan yang melingkupi mereka. Jika dulu setiap bertemu mereka akan bersenda gurau tanpa merasa tersakiti oleh setiap kata ejekan yang masing-masing mereka lontarkan, kini, hawa permusuhanlah yang bernaung di tengah-tengah mereka. Cecil tidak ingin bergurau justru ingin menggulat pria buncit itu."Itu urusanmu. Aku juga akan mengurus undanganku," jawabnya datar lalu melangkahkan kaki kembali."Kamu juga tidak bisa memaksakan kehendakmu pada Ella. Apa Ella setuju batal menikah?"Langkah Cecil berhenti dan dia berbalik menatap Jansen.Pandangannya remeh saat dia tersenyum dan mendesis pada pria berstatus anggota dewan itu."Aku ibunya, aku memilih keputusan yang terbaik buatnya. Sebelum aku memutuskan, aku juga sudah bertanya padanya. Sekalipun dia tidak mau membatalkan pernikahan ini seperti dugaan anakmu untuk menjaga kehormatan kami sekeluarga, aku tetap akan membatalkannya. Karena bagiku, kehormatan dan kebaha

  • PENGANTIN PENGGANTI   BAB 3. SEJAK KAPAN SELINGKUH?

    Dengan tatapan tajam yang serasa bisa menguliti habis yang di tatapnya, Cecil duduk menghadap seorang wanita muda yang baru saja di bawa masuk oleh anggota Xander. Menurut info dari Xander, dia adalah wanita yang bersama Jere tadi di kantor.Cecil melihatnya dari atas hingga ke bawah berulang kali dan menilai perempuan muda itu dengan sudut bibir terangkat."Siapa namamu?""Windy Tante," jawab wanita itu sembari mencicit nyaris tidak terdengar."Sudah berapa lama?" tanya Cecil lagi dan pertanyaan itu membuat si wanita -Windy- mendongak dan bisa melihat dengan jelas wajah menawan wanita paruh baya di hadapannya. Tidak terlihat jelas guratan di wajahnya sehingga tidak terlihat bahwa dia seorang ibu yang sudah siap menikahkan anaknya."Sek--"Cecil mengangkat tangannya untuk menghentikan. Sejenak dia menatap Jere yang menatap tajam Windy begitu juga dengan Jansen dan Sumarni."Biiii!" teriak Cecil, "tolong panggilkan Ella di kamarnya," lanjutnya.Menurutnya, Ella perlu mendengar pengakua

  • PENGANTIN PENGGANTI   BAB 2. KACAU

    Bunyi klakson yang terus menerus membuat pengendara lain mengumpati Jere yang tampak terburu-buru padahal jelas-jelas jalanan memang sangat padat. Pria itu tidak peduli dengan umpatan atau teriakan yang di tujukan padanya karena yang paling penting sekarang adalah segera tiba di rumah keluarga Ella."Kenapa jadi kacau begini, sih?"Dia masih tidak percaya Ella membatalkan pernikahan. Jika berita ini sudah sampai pada pada orang tuanya berarti Ella juga sudah menyampaikan kepada orang tuanya."Masa sih dia tega?" ujar Jere masih tidak percaya.Lolos dari kemacetan, dia menggila saat jalanan mulai sepi. Dan tidak lama dia segera tiba di depan rumah megah dan kokoh berwarna sage putih.Dia di persilahkan masuk oleh satpam dan langsung di bawa ke ruangan dimana ada kedua orang tua Ella dan satu pria penuh tato di lengannya.Cecil berdiri dan langsung tepuk tangan menyambut kedatangan mantan calon menantunya itu, "Bagus sekali Jere. Baguuuusss!" ujarnya dengan seringaian yang belum pernah

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status