Beranda / Romansa / PENGANTIN PENGGANTI / BAB 3. SEJAK KAPAN SELINGKUH?

Share

BAB 3. SEJAK KAPAN SELINGKUH?

Penulis: Dinnost
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-12 12:40:02

Dengan tatapan tajam yang serasa bisa menguliti habis yang di tatapnya, Cecil duduk menghadap seorang wanita muda yang baru saja di bawa masuk oleh anggota Xander. Menurut info dari Xander, dia adalah wanita yang bersama Jere tadi di kantor.

Cecil melihatnya dari atas hingga ke bawah berulang kali dan menilai perempuan muda itu dengan sudut bibir terangkat.

"Siapa namamu?"

"Windy Tante," jawab wanita itu sembari mencicit nyaris tidak terdengar.

"Sudah berapa lama?" tanya Cecil lagi dan pertanyaan itu membuat si wanita -Windy- mendongak dan bisa melihat dengan jelas wajah menawan wanita paruh baya di hadapannya. Tidak terlihat jelas guratan di wajahnya sehingga tidak terlihat bahwa dia seorang ibu yang sudah siap menikahkan anaknya.

"Sek--"

Cecil mengangkat tangannya untuk menghentikan. Sejenak dia menatap Jere yang menatap tajam Windy begitu juga dengan Jansen dan Sumarni.

"Biiii!" teriak Cecil, "tolong panggilkan Ella di kamarnya," lanjutnya.

Menurutnya, Ella perlu mendengar pengakuan ini agar suatu saat dia tidak akan pernah mengatakan bahwa keputusannya membatalkan pernikahan adalah salah dan terburu-buru.

"Ella disini, Ma," jawab Ella yang memang sudah berdiri di ujung tangga.

Sembari melangkah menuruni satu per satu anak tangga Ella menatap Jere dan wanita itu bergantian. Dia juga melihat pasangan orang tua Jere disana tapi dia enggan menyapa setelah berada di hadapan mereka.

Ella duduk di samping papanya yang sudah merentangkan tangan ke arahnya. Wajah sembabnya menjelaskan apa yang baru saja dia lakukan.

"Mama memberimu kuasa dan izin untuk menghukum dua orang ini, Kak. Sekarang lakukan apa pun yang ingin kamu lakukan untuk membalas sakit hatimu," ujar Cecil dengan dingin sembari menatap Windy dan Jere bergantian.

Hatinya akan tenang dan merasa puas apabila melihat Ella melabuhkan sebuah tamparan keras di pipi jelek Jere. Tapi...

"Tidak perlu Ma. Ella nggak mau mengotori tangan Ella dengan menyentuh orang-orang kotor."

Cecil hendak mengangkat kedua jempolnya tapi bibir tipis Xander menyadarkannya agar dia tidak narsis akhirnya yang bisa dia lakukan hanya mengangguk beberapa kali sembari mempoutkan bibirnya untuk menyamarkan senyum yang terbit.

Denting jarum jam terdengar jelas di keheningan yang tercipta. Ruangan luas dan tinggi itu terasa menyempit bagi beberapa orang karena di desak oleh perasaan was-was yang berkecamuk di dalam dada.

Jansen dan Marni tahu betul karakter Cecil karena mereka sudah berteman sejak Cecil masih muda. Wanita itu tidak punya rasa takut apalagi sekarang dia merupakan nyonya Reynold yang di kenal sebagai pria dingin tapi berbahaya.

Bukan karena kekerasan tapi karena tajamnya pikiran untuk menguak fakta-fakta yang di sembunyikan dengan sangat rapat.

"Lanjutkan!" titah Cecil pada Windy.

Setelah berdehem beberapa kali, Windy memperbaiki posisi duduknya untuk mengurangi kegelisahannya. Dia tidak mengenal keluarga ini dengan baik, dia hanya tahu Ella yang merupakan tunangan kekasihnya. Tadi saat keluar dari kantor Jere, dua orang pria langsung menodongnya dan membawanya kesini tanpa memberitahukan apa pun.

Setelah tiba dan melihat ada Jere disini, barulah dia paham bahwa ini ada kaitannya dengan aksinya yang kepergok Ella tadi.

"Sudah berapa lama kamu menjadi teman tidur Jere?" tanya Cecil karena tidak sabar menunggu. "Dan, apa kau mengenal Ella secara personal?"

Cecil ingin tahu, barang kali ada dendam pribadi wanita itu pada putrinya sehingga dengan  tega berhubungan dengan JEre walau sudah tahu Jere punya tunangan.

"Saya tidak kenal. Saya tahu nama dan melihat potonya dari Jere. Hubungan kami sudah lebih dari setahun dan baru beberapa bulan ini resmi berpacaran."

"Hahahah," Cecil tertawa karena fakta yang sangat membuatnya menjadi ibu bodoh. Bagaimana tidak, dia dan suaminya sangat pandai mencari tahu tentang seseorang tapi kenapa Jere luput dari pandangan bahkan sudah setahun berselingkuh di belakang anak mereka.

"Lanjutkan!" ujarnya di sela tawa hambar yang terasa menyakitkan.

"Aku setuju berpacaran karena aku pikir dia bermain-main dengan Ella. Buktinya, dia tidak hanya berkencan dan tidur denganku tetapi dengan perempuan lain juga. Sesekali dia juga memakai jasa perempuan di bar atau di karaoke."

Cecil menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa. Kepalanya di angkat dengan tegak sembari dia melipat tangan di dada. Aah, tidak lupa, dia juga menyilangkan kakinya. Tatapannya tajam ke arah tiga orang yang duduk di hadapannya.

"Kalian sudah dengar kenapa kami sepakat untuk membatalkan pernikahan ini, kan?" ujarnya dengan datar. "Aku dan suamiku berusaha mati-matian agar tidak membuat sesuatu yang bisa menyakiti hati anak-anak kami. Kami saling instropeksi diri untuk melihat dimana kekurangan kami sebagai orang tua agar sikap kami tidak menyakiti anak-anak. Kami belajar dan belajar terus agar tetap berada di jalur yang benar saat membesarkan anak-anak. Dan terbukti, apa yang kami lakukan tidak pernah menyakiti hati anak-anak kami," lanjut Cecil.

Dia mendengus sembari menarik satu sudut bibirnya ketika tatapannya fokus pada Jere yang setia menunduk.

"Tapi kamu, yang baru kenal dan dekat dengan anakku langsung berani menyakitinya dan merencanakan perbuatan jahat untuk kedepannya," lanjut Cecil seraya mendengus lagi. Dia menoleh dan melihat putrinya yang ada di pelukan Juan. Lalu pandangannya beralih pada seorang perempuan yang ada di sofa lain yaitu Windy.

"Aku juga bukan orang baik apalagi suci, tapi seumur-umur aku tidak pernah merencanakan hal sejahat yang kalian lakukan ini," lanjut Cecil.

Semua orang terdiam, tidak ada yang mengeluarkan bantahan untuk pembelaan diri.

"Semasa aku muda, aku juga gadis nakal tapi aku tidak pernah mengencani pria yang punya pasangan apalagi sampai tidur dengannya.  Tapi lihatlah kamu," ujar Cecil mengarah pada gadis bernama Windy itu. "Kamu bahkan tahu dengan jelas laki-laki ini sudah bertungangan dan akan menikah dua hari lagi tapi dengan teganya kamu masih mau tidur dengannya. Sudah pun ke gap, malah melanjutkannya lagi. Luar biasa memang keberanian anak jaman sekarang ini. Hati nurani sudah nol besar."

Cecil berdiri dan melangkah menghampiri anaknya.

"Ayo sayang, Mama temani istirahat. Jangan lagi bersedih apalagi menangisi pria badjingan ini. Kamu, kita sekeluarga harus bersyukur, Tuhan menunjukkan siapa dia sebenarnya sebelum kamu benar-benar menikah dengannya. Mama tidak akan  bisa memaafkan diri Mama sendiri jika seandainya kamu menikah dengannya dan berakhir di selingkuhi."

Wanita itu mengulurkan tangannya dan segera di sambut oleh putrinya itu. Mereka melangkah meninggalkan ruangan itu dan berpesan pada suaminya agar menyudahi pembahasan ini.

Ketika langkah mereka hampir mencapai anak tangga, Jansen berdiri dan berkata,

"Kamu tidak bisa membatalkan pernikahan ini secara sepihak Cecil. Undangan sudah tersebar dan tidak ada waktu lagi untuk menjelaskan kenapa harus batal."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • PENGANTIN PENGGANTI   7. KALIAN HARUS MENIKAH

    "Kamu tahu apa yang kami alami dan berapa kerugian kami karena ulahmu?"Pria 60an tahun itu menatap lekat pada pria muda yang duduk di hadapannya.Pria muda itu menggeleng pelan."Siapa namamu?""Sebastian, Om."Juan mengangguk dengan bibir bawah mencebik."Sebastian!"Bastian mengangkat wajah begitu namanya di panggil dengan nada tegas. "Yang menyeretmu kesini adalah putriku. Namanya Ella. Dan dia seharusnya menikah besok tapi calon suaminya membatalkan pernikahan dengan alasan bahwa ada seseorang dari anggota keluarganya melihat dan mendengar seorang pria menggandeng dan mengakui putriku sebagai pacarnya di depan orang tuanya."Deg!Jantung Bastian langsung berdetak kuat sekali hentakan dan rasanya seperti berhenti berdetak setelah hentakan kuat itu.Bukankah itu yang pernah dia lakukan?"Kami tidak bisa membatalkan undangan yang tersebar karena waktunya sudah mepet. Karena itu, kamu harus bertanggungjawab! Kamu yang akan menggantikan pengantin pria yang membatalkan pernikahan."P

  • PENGANTIN PENGGANTI   6. PERCAYA PADAKU

    "Pa... Pa... Papa..." panggil Ella setelah sampai di rumah. Dia berjalan sembari memegang tangan Tian agar pria itu tidak kabur. Sementara Tian, matanya melihat ke segala penjuru rumah itu dan sadar bawa gadis yang sembarang dia seret bukan gadis biasa.Juan keluar dari ruang kerja di ikuti oleh Cecil di belakangnya. Kedua orang tua itu mengerutkan kening melihat wajah Ella yang berseri sembari menarik satu orang pria yang sepertinya masih muda."Jangan batalkan pernikahannya, Ella akan menikah dengannya saja!""APA?""APA?"Bastian dan Cecil berteriak bersamaan begitu mendengar ucapan Ella. Sementara Juan, dia menatap Bastian dari atas sampai ke bawah dan menemukan bahwa pria ini bukan orang biasa. Terlihat cerdas walau pun sedikit urakan."Hei, kenapa jadi menikah sih?" tanya Bastian hendak menarik tangannya tapi Ella mempererat genggamannya bahkan sampai menggunakan dua tangan. Giginya juga di rapatkan sebagai pertanda bahwa dia sudah mengerahkan semua tenaganya."Kamu bilang akan

  • PENGANTIN PENGGANTI   BAB 5. SALING MENGUNTUNGKAN

    Dari balik gorden jendela kamarnya, Ella memandangi pria berbaju hitam itu berjalan mundur kemudian berputar meninggalkan gerbang rumah mereka.Sejak hampir satu jam lalu pria itu berdiri disana dan memohon untuk di perbolehkan masuk tapi satpam tidak memperdulikannya karena sesuai aturan baru, Jere dan keluarganya di larang masuk.Jere mendongak dan bertemu tatap dengan Ella, pria itu mengatupkan tangan untuk meminta maaf lalu membuat kode memanggil dengan tangannya.Ella diam tanpa respon hingga pria itu benar-benar pergi dengan mobilnya."Aku menaruh harapanku padamu tapi kamu menghancurkannya dengan cara yang sangat mengerikan. Dimulai dari kemarin sampai selama-lamanya, kamu tidak akan pernah bisa mendekatiku lagi. Aku pastikan itu," gumam Ella seraya meraba dadanya yang masih bergetar.Sebegitu menyakitkannya perbuatan Jere, cinta yang sudah bertumbuh selama tiga tahun lebih tidak serta merta gugur begitu saja. Masih ada sisa-sisa rasa yang membuat dadanya masih berdegup kencang

  • PENGANTIN PENGGANTI   BAB 4. PENGALAMAN PRIBADI KAH?

    Cecil berputar dan menatap Jansen dengan dingin. Tidak ada lagi aura pertemanan yang melingkupi mereka. Jika dulu setiap bertemu mereka akan bersenda gurau tanpa merasa tersakiti oleh setiap kata ejekan yang masing-masing mereka lontarkan, kini, hawa permusuhanlah yang bernaung di tengah-tengah mereka. Cecil tidak ingin bergurau justru ingin menggulat pria buncit itu."Itu urusanmu. Aku juga akan mengurus undanganku," jawabnya datar lalu melangkahkan kaki kembali."Kamu juga tidak bisa memaksakan kehendakmu pada Ella. Apa Ella setuju batal menikah?"Langkah Cecil berhenti dan dia berbalik menatap Jansen.Pandangannya remeh saat dia tersenyum dan mendesis pada pria berstatus anggota dewan itu."Aku ibunya, aku memilih keputusan yang terbaik buatnya. Sebelum aku memutuskan, aku juga sudah bertanya padanya. Sekalipun dia tidak mau membatalkan pernikahan ini seperti dugaan anakmu untuk menjaga kehormatan kami sekeluarga, aku tetap akan membatalkannya. Karena bagiku, kehormatan dan kebaha

  • PENGANTIN PENGGANTI   BAB 3. SEJAK KAPAN SELINGKUH?

    Dengan tatapan tajam yang serasa bisa menguliti habis yang di tatapnya, Cecil duduk menghadap seorang wanita muda yang baru saja di bawa masuk oleh anggota Xander. Menurut info dari Xander, dia adalah wanita yang bersama Jere tadi di kantor.Cecil melihatnya dari atas hingga ke bawah berulang kali dan menilai perempuan muda itu dengan sudut bibir terangkat."Siapa namamu?""Windy Tante," jawab wanita itu sembari mencicit nyaris tidak terdengar."Sudah berapa lama?" tanya Cecil lagi dan pertanyaan itu membuat si wanita -Windy- mendongak dan bisa melihat dengan jelas wajah menawan wanita paruh baya di hadapannya. Tidak terlihat jelas guratan di wajahnya sehingga tidak terlihat bahwa dia seorang ibu yang sudah siap menikahkan anaknya."Sek--"Cecil mengangkat tangannya untuk menghentikan. Sejenak dia menatap Jere yang menatap tajam Windy begitu juga dengan Jansen dan Sumarni."Biiii!" teriak Cecil, "tolong panggilkan Ella di kamarnya," lanjutnya.Menurutnya, Ella perlu mendengar pengakua

  • PENGANTIN PENGGANTI   BAB 2. KACAU

    Bunyi klakson yang terus menerus membuat pengendara lain mengumpati Jere yang tampak terburu-buru padahal jelas-jelas jalanan memang sangat padat. Pria itu tidak peduli dengan umpatan atau teriakan yang di tujukan padanya karena yang paling penting sekarang adalah segera tiba di rumah keluarga Ella."Kenapa jadi kacau begini, sih?"Dia masih tidak percaya Ella membatalkan pernikahan. Jika berita ini sudah sampai pada pada orang tuanya berarti Ella juga sudah menyampaikan kepada orang tuanya."Masa sih dia tega?" ujar Jere masih tidak percaya.Lolos dari kemacetan, dia menggila saat jalanan mulai sepi. Dan tidak lama dia segera tiba di depan rumah megah dan kokoh berwarna sage putih.Dia di persilahkan masuk oleh satpam dan langsung di bawa ke ruangan dimana ada kedua orang tua Ella dan satu pria penuh tato di lengannya.Cecil berdiri dan langsung tepuk tangan menyambut kedatangan mantan calon menantunya itu, "Bagus sekali Jere. Baguuuusss!" ujarnya dengan seringaian yang belum pernah

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status