Share

Bab 12 PULAU TERPENCIL

"Cuit..cuit... ," suara burung yang menandakan matahari pagi telah terbit.

Panas matahari yang menyinari pasir pantai membuat Selena mulai terbangun dari tidurnya. Matanya mulai terbuka perlahan-lahan dan betapa kegetnya Selena ketika ia menyadari dimana ia berada. Di mana ini? "Apa yang terjadi semalam?" tanya Selena dalam hati. Belum lagi kepalanya yang tiba-tiba terasa pening dan badannya penuh dengan luka memar di sekujur tubuhnya. Akan tetapi, hal paling mengagetkan Selena adalah ketika melihat Raymond tersungkur tak sadarkan diri disebelahnya.

"Ray, Ray,...." ujar Selena berusaha membangunkan Raymond.

Raymond tidak menjawab panggilan Selena, dan membuat Selena semakin panik.

"RAY.... RAY.....," panggil Selena lebih keras, sambil menggoyang-goyangkan badan pria di sebelahnya.

"Nggggggg....." jawab Raymond menggoyangkan badannya, walau matanya masih menolak untuk terbuka.

Suara Raymond cukup melegakan Selena. Setidaknya pria itu masih bisa mengeluarkan suara. "Syukurlah," kata yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status