Share

38. Dendam diantara kita

"Dokter, dia baik-baik saja, kan? Apa dia terserang trauma tertentu? Atau jiwanya sedikit terguncang? Atau ada yang salah dengan otaknya?" cecar Ron pada dokter yang merawat luka di tubuh Rin.

"Tuan tenang saja. Pasien memang sedikit mengalami guncangan karena shock. Namun, ini bukan hal yang serius. Pasien bukan lagi anak dibawah umur. Shock yang dialami oleh pasien tidak akan sampai mengganggu kesehatan mental. Istirahat beberapa hari saja sudah cukup untuk menenangkan pasien," terang dokter panjang lebar.

"Apa dia memiliki gangguan lain? Rin terus melihat dengan pandangan mata kosong. Gadis itu juga mendadak gagu. Apa Rin tiba-tiba—"

"Aku tidak gagu!" sahut Rin sembari melirik ke arah Ron dengan wajah jutek.

"Rin! Kau sudah bisa bicara? Ucapkan lebih banyak kata! Sebutkan namaku sepuluh kali!" titah Ron dengan heboh.

"Aku butuh istirahat. Tenggorokanku mengering karena ketakutan," lirih Rin dengan suara lemas.

"Kau mau minum? Kau mau apa? Teh? Susu? Kopi? Jus buah?" tawar Ron pada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status