Share

Bab. 22

Alis tebal Gani berkerut heran saat melihat sebuah mobil warna merah yang cukup mahal terparkir di halaman rumah ibunya.

Tamu siapa kira-kira yang datang dan rela menunggu cukup lama hanya untuk bertemu dirinya.

"Mungkin ada yang penting, Mas," ucap Kirani saat membantu dirinya merapikan diri dan pakaiannya tadi.

"Nggak ada yang nelpon juga," gerutu Ganu, sebab masih ingin bermanja bersama Kirani sebentar. Namun telepon ibu kembali masuk, mengingatkan supaya segera pulang. "Mas masih pengen berdua aja." Gani seperti anak kecil yang merajuk. Ia memeluk Kirani dan membenamkan wajahnya di ceruk leher istrinya. Menghirup dalam-dalam wangi _Raspeberry musk_ dari tubuh itu. Berharap badmoodnya kembali normal.

"Malam masih bisa berdua, Mas." Kirani membelai punggung kekar suaminya. Berharap bisa menyalurkan emosi yang positif pada lelakinya ini.

"Belum mandi juga ini." Gani melanjutkan protesnya. Kekesalan yang Gani rasa ini entah ditujukkan pada siapa. Pada ibu atau tamunya.

"Sampai rumah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status