Beranda / Romansa / PERAWAT CINTA / 4 Keluarga dan si Kecil

Share

4 Keluarga dan si Kecil

Penulis: YUDI MASRAMID
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-18 18:25:44

Yudika memeluk, mencium dengan sungguh-sungguh, menekan lebih dekat pada tubuh Artika. 

Kemudian dia dengan lembut merebahkan istrinya ke tempat tidur.

Yudika melepas sisa pakaian Artika. Dia mulai mencium kaki Artika, naik lebih tinggi.

Yudika menatap mata Artika saat dirinya tenggelam di samping Artika di tempat tidur.

Yudika mencium lagi, pertama bibir, leher, lalu turun dan terus turun. 

Saat Yudika mencapai perut Artika,  dia dengan lembut membelai .

Artika mengusap pundaknya dengan telapak tangan.

Yudika bangkit lagi dan mencium bibir Artika saat dia mulai memasuki tubuh Artika dengan lembut.

Artika memutar mata pada gerakannya lambat, sensual.

Artika ingin lebih cepat.

"Lebih cepat, Yudika," teriak Artika dengan mata sayu. 

Tidak perlu bertanya berkali-kali, Yudika mulai bergerak lebih cepat, lebih kuat. 

Dengan setiap dorongan baru dalam diri Artika, erangannya menjadi semakin keras. 

Yudika bergerak cepat dan  selesai menghembuskan napas dengan menyebut nama Artika.

Yudika tenggelam di samping Artika dan mencium dahi, pipi, leher, bibir Artika.

Yudika menariknya lebih dekat, Artika meletakkan kepalanya di dadanya.

Yudika meletakkan tangannya di perut Artika.

 ***

Perkawinan sudah terjadi, pikiran Artika menjadi galau. Sebaiknya dia memberi tahu ibunya. 

Artika mengambil telpon genggam, mulai menelpon ibu.

"Apa kabarmu nak, bagaimana kuliah Kamu?" Tanya ibunya. 

"Sudah selesai bu, mungkin dilanjutkan lagi," jawab Artika dengan lemah. 

"Kamu tidak menelpon iya, selamat," ujar ibunya sedikit dengan nada gembira. 

Artika mengatur napas, sebelum bicara lebih lanjut.

"Aku akan minta izin bu," Artika langsung mengatakan kepada ibunya. 

"Katakan saja Artika, ibu mendengarkan," suara ibunya terdengar lirih. 

"Umurku sudah 25 tahun bu, aku memerlukan teman," kata Artika hati hati. 

"Apa maksudmu teman?"

"Aku ingin menikah bu," suara Artika tersendat di kerongkongan . ibunya tertegun. 

"Apa yang harus ibu bantu Artika?"

"Aku minta restu ibu, itu saja," ujar Artika pula. 

"Tentu aku akan merestui kamu, bisa hubungi paman kamu?"

"Itu terlalu jauh bu, sederhana saja."

Ibunya terdiam sebentar. 

"Siapa calon suamimu Artika?"

"Masih kuliah kedokteran, mungkin 3 atau 4 tahun lagi selesai."

"Baiklah, jaga dirimu baik-baik dan salam untuk menantu ibu iya," ibu Artika menutup telepon. 

***

Hari ini adalah hari ulang tahun Yudika. 

Dia sudah berumur dua puluh tujuh tahun. Artika menyiapkan kejutan untuknya malam itu.

Dia ingin mengadakan pesta acara sedikit, namun Yudika melarangnya.

Keinginannya menyewa restoran besar dan kepada teman temannya belum disetujui Yudika .

 Itu masih menjadi rahasia sampai orang tua Yudika tahu dan merestui mereka.

"Kita pergi makan saja diluar, aku tidak mau kamu menjadi lelah," ujar Yudika. 

"Aku tidak lelah, tapi baiklah. " Artika mengalah. 

Namun perasaannya mulai tidak nyaman. Ini mungkin bawaan dari kehamilan pertama.

Tapi kemudian dia mengerti, ini sebuah masalah dari pernikahan mereka. 

Pernikahan yang belum diketahui kedua pihak orang tua Yudika. 

Dia harus bersabar, mungkin juga dia terlalu perasa Yudika akan mengabaikannya.

Setelah lulus Artika  bersembunyi di apartemen menyembunyikan kehamilan.

Tidak perlu juga, namun ia tidak mencari temannya sesama kuliah dulu. Hampir semuanya sudah bekerja. 

Kecuali Artika yang belum membutuhkan pekerjaan.

***

Setelah lulus kuliah, menunggu kelahiran anak membuat Artika merasa bosan dirumah saja. 

Disamping itu, tubuhnya merasa lemah dan sering pusing.

"Kamu tidak sehat iya?" Tanya Yudika kawatir. 

"Aku kurang berolah raga," ujar Artika pula. Ia melihat tubuh yang kurus.

"Kurang gizi juga, kita sudah membeli banyak obat agar kamu kuat."

Artika diam, kehamilan pertama memang membuat kondisinya merosot.

"Aku ingin pergi, apakah kamu

mau mengajakku?" Tanya Artika.

"Tentu saja, aku akan perkenalkan kamu, kepada teman temanku," kata Yudika pula. 

Artika diajak Yudika kekampusnya. Perutnya sudah mulai tampak namun ia masih memakai baju longgar menyembunyikan kehamilannya. 

"Tak perlu disembunyikan," ujar Yudika.

"Kamu akan diledek teman kamu menikah tanpa memberitahu mereka," kata Artika mengingatkan.

Artika melihat baju longgar dan pinggangnya yang gemuk. 

"Aku tidak cantik iya?"

"Kamu cantik, aku selalu kagum dengan kecantikan kamu," Yudika berkata lagi. 

Berjalan menyusuri koridor menuju kampus Yudika  temannya mulai menyapa.

"Jangan takut gosip,  saya bisa menangani semuanya! Ini bukan urusan mereka, ” Yudika menyemangati Artika.

Yudika mendatang banyak  orang. Sepasang wanita dan pria, mereka segera memperhatikan Artika.

Seorang pria dan seorang gadis. Pria itu tinggi, berambut hitam, atletis, dan gadis itu memiliki tubuh yang sangat bagus dan rambut hitam yang panjang.

"Hai, saya Sinta, teman mahasiswa Yudika" gadis itu memperkenalkan dirinya.

,"Ini Edward, teman lelaki saya." Dia memperkenalkan pacarnya.

"Istri saya Artika, senang bertemu denganmu, " kata Yudika sambil tersenyum kepada pacar Sinta Edward.

'"Ya, kami juga senang,"  pria itu mengangkat tangan menatap Artika. 

Ia tersenyum ramah. 

Beberapa gadis yang sedikit lebih tua darinya melihat Artika dan tersenyum.

“Hai,” katanya pada Artika.

“Hai juga,"  jawab Artika. 

"Kami akan mengadakan pesta  ini untuk ulang tahun perkawinan kami

Ayo, saya undang, kamu."

"Saya akan memikirkan undangan anda, " jawab Artika.

Artika merasa perutnya yang sudah agak besar.

"Maaf, aku tidak langsung menyadarinya," kata wanita yang mengundang sambil menunduk. 

Yudika memasuki ruangan kampusnya. 

Seorang lagi menyapanya. 

"Hai, tampan, kita ada pesta, saya mengundang semua orang," dia berteriak kepada Yudika. 

Sementara dia mengatakan itu, Yudika sudah mendekati Artika 

lebih dekat. 

"Tampan, jadi bagaimana dengan pestanya, kami mengundang kamu?" Gadis itu menatapnya dengan saksama.

" Aku akan memikirkannya, " Yudika menjawab undangan itu dengan singkat.

Ketika keluar dan menuju pintu keluar, mendengar seseorang memanggil.

"Yudika? Apakah itu kamu?" Artika berbalik dan melihat Sarah.

"Sarah?" Artika menatapnya  dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Dia mulai tertawa.

"Hai, "  Artika mulai menyapa meski dia tidak suka 

"Bagaimana kabarmu ?" Sarah melanjutkan sapaannya. 

"Maaf, tapi kami harus pergi, " kata Yudika memegang tangan Artika  dan berbalik ke pintu keluar.

"Sampai jumpa lagi," Sarah sudah berteriak di belakang mereka. 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • PERAWAT CINTA    Bab 22 Permainan Artika

    Artika mengalami malam terburuk hari itu. Freddy meletakkan jarinya di bawah dagu Artika dan dengan lembut mengangkat kepala Artika sampai menatapnya.“Kamu selalu bisa memanggilku, Artika, saya tidak marah. Sebenarnya, saya senang kamu menghubungi saya. .” Freddy mengatupkan gigi."Seseorang bisa saja menyakitimu dan aku tidak akan pernah bisa memaafkan diriku sendiri jika itu terjadi."Artika menatapnya, dan mencoba untuk melihat jauh ke dalam diri Freddy.Kaget keluar dari bibir Artika ketika dia menyadari bahwa bibirnya ada di bibir Freddy.Artika dengan pengaruh obat, sudah sangat ingin dicium oleh Freddy.Artika meleleh dengan desahan gemetar didalam pelukan yang kuat Freddy.," Saya ingin ini. Sentuh aku, cium aku, buka bajuku, tolonglah,” suara Artika penuh permohonan.Ia menginginkan lebih jauh, menginginkan pria ini sejak lama, dan kini ia tidak tahan lagi. Menyuruh Freddy men

  • PERAWAT CINTA    Bab 21 Minta Dipuaskan

    Tanpa menunggu untuk mendengar ajakan Alice, Freddy berbalik dan menuju mobilnya.Lokasi yang dia kirim jauh dari kota Michigan dan akan memakan waktu tiga puluh menit atau satu jam untuk sampai ke sana, bahkan tanpa lalu lintas sibuk. Tapi Artika terdengar bingung dan sedikit takut ketika dia menelepon, Jantung Freddy berdebar dengan kencang.Dia mulai meluncur di jalan-jalan Michigan. Tak lama kemudian, GPS membuat dia tiba ditempat yang yang sepi.Di mana tempat ini? Sulit dipercaya bahwa ini adalah Michigan yang biasanya terang benderang. Kini dia banyak menempuh jalan yang gelap. Freddy berhenti di tempat parkir yang penuh dengan mobil dengan cahaya berkelap-kelip. *** Tiba-tiba, napas Fredry tercekat karena ada sosok mungil berdiri di luar gudang, dan dia sendirian sedang menunggu . Itu Artika yang sedang menunggunya. Cahaya dari gudang menerangi siluetnya dan Artika t

  • PERAWAT CINTA    20 Pesta Luar Kota

    Hari itu Laura mengajaknya ke pesta di pinggir kota di sudut sudut kota Michigan. Laura telah mencoba setiap gaun seksi dan menawarkan agar Artika juga mencobanya Artika tergoda untuk pergi. Dia melakukan hal yang sama dengan Laura. Karena tidak ada lagi, ia tidak keberatan memakai gaunnya.Laura yang seksi dan berdua memutuskan akan berpesta malam itu. Artika memakai gaun hitam yahg nyaris tidak menutupi lekuk tubuhnya. Serba terbuka. "Pakaian kamu seksi semua," kata Artika. "Pakai saja, ini pesta," kata Laura santai. Gaunnya nyaris tidak menyembunyikan buah dada Artika. Ia mau pergi karena dia tidak mau sendirian dikamar asrama. “Kenapa pesta ini harus jauh jauh?" keluh Artika ketika Laura menyebutkan suatu tempat diluar kota. “Pesta-pesta terbaik ada di sana?" jawab Laura santai. “ Saya tahu kamu ingin pergi ke

  • PERAWAT CINTA    19 Galau

    BersamaMereka makan di restoran Mc Donald dengan santai dan menghabiskan waktu melihat Adelia bermain di arena bermain. Tidak banyak permintaannya dan hanya makan di restoran cepat saji biasa pada hal ayahnya cukup kaya.Beberapa "Toy " Mc Donald dimiliki Adelia dan dia sangat senang. Satu diantaranya adalah Toy untuk anak laki-laki."Untuk siapa itu?" Tanya Artika."Untuk adik, nantinya Adelia yang akan memberikan. Siapakah nama adik?" Tanya Adelia"Arri, panggil saja Arri Yudika,"jawab Artika."Sulit juga mengeja namanya, tapi Arri aku bisa," kata Adelia tersenyum.Artika ingat dengan Arri Yudika anaknya dan hatinya merasa perih karena mengabaikannya. Ia selalu sibuk bekerja dan bepergian dan sangat jarang membawa si kecil itu ke restoran seperti ini.Jalan jalan di Michigan tidak begitu ramai dan Freddy serta sopirnya membawa mobil dengan santai.Mobil berhenti di luar rumah saat senja mulai menyelimu

  • PERAWAT CINTA    18 Adelia

    Lima hari setelah itu Freddy menelpon Artika ke tempat kerja."Hai, bagaimana kamu?" Tanya Freddy Hamilton."Baik, terima kasih telah menelpon,"jawab Artika pendek."Apa kamu lupa? Kamu harus cek darah saya dan melakukan pengobatan.""Aku tidak lupa,'" jawab Artika."Aku akan datang," tambahnya."Saya akan pergi ketempat kamu kerja di bagian onkologie sambil pengecekan darah," ujar Freddy.Lalu dia berkata lagi."Ada yang ingin bertemu"Artika merasa suprise lelaki itu datang dan ada sesuatu yang berbeda saat itu.Seseorang gadis kecil datang menyertai Freddy."Anakku, sekarang aku mendapatkan hak asuhnya karena mantan istriku melepasnya.!""Apa yang terjadi?" Tanya Artika."Mantan istriku akan menikah lagi," Freddy tersenyum.Artika menatap anak itu. Seorang anak perempuan berusia 7 atau 8 tahun.Di ruang tunggu, anak perempuan itu melompat dari k

  • PERAWAT CINTA    17 Pulang

    Setelah berjalan disekitar taman dengan Artika, Freddy mencoba bersikap mesra. Begitulah Freddy, dihadapan kerabat Freddy seolah-olah begitu akrab berpacaran dengan Artika Ia memegang pinggang Artika dan dia tidak siap untuk itu. Dengan sedikit kekuatan Artika menggeliat keluar dari pelukan Freddy. "Kita adalah pasangan yang sedang jatuh cinta, biar mereka melihatnya." Ujar Freddy. Freddy ingin terus memeluk Artika. Wajah Artika gemetar dengan kikuk seperti demam. Tapi Freddy menatap Artika dengan tatapannya yang gelap. Ia kini menuju rumah neneknya. Sebuah rumah yang cukup indah, dan ada keluarga lain tinggal disana. Itu adalah kerabat Freddy dari ayahnya. Nenek Freddy dilihat Artika sebagai wanita yang luar biasa! Nenek itu, berusia delapan puluhan namun lebih muda dari penampilannya. Pipinya yang sedikit kemerahan merahan. Rambut rapi dengan sentuhan yang terawat me

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status