Home / Romansa / PERAWAT CINTA / 6 Hubungan yang Terputus.

Share

6 Hubungan yang Terputus.

Author: YUDI MASRAMID
last update Huling Na-update: 2021-08-23 10:38:41

Apa kabar  Sarah,'?" sapa Artika kepadanya.

"Aku baik saja, tapi engkau lebih beruntung dariku. Kita akan lihat seberapa baik keberuntungan kamu," ujar Sarah sambil tersenyum yang sulit diartikan Artika.

"Apa maksud kamu?" Tanya Artika.

"Apa kakek dan neneknya sudah datang?" Tanya Sarah yang membuat  Artika terdiam. 

"Kami akan segera pulang, menemui kakek dan nenek anakku," jawab Artika.

"Apakah mereka akan menerima kamu?" Lagi lagi Sarah menghunjamkan sesuatu di jantung Artika.

"Tentu saja, tidak akan ada kesulitan," jawab Artika pula.

" Pada waktu wisuda Yudika dia pasti datang. Itu hanya beberapa bulan lagi." ujarnya lagi.

"'Apakah mereka setuju?" Seru Sarah.

Artika terdiam dengan berbagai perasaan yang menggumpal dalam dirinya. 

"Maksud kamu apa iya? Kamu merasa kami tidak diterima iya?" Artika mulai marah. 

"Bukan urusan kamu mencampuri hidupku," Artika mulai menunjukan perlawanan. 

Sesuatu yang tidak diduga Sarah dengan mulut usilnya.

Iya , waktu Wisuda Yudika tidak lama lagi. Dia akan menyelesaikan Sarjana Kedokteran. 

Meski fakultas kedokteran favorit 

karena masa depannya jelas karena ada segudang benefit kesehatan akan didapatkan dari rumah sakit tempat mereka nanti bekerja.

Namun,  untuk menempuh pendidikan kedokteran bukanlah sesuatu yang mudah.

Menyelesaikan studi Kedokteran 144 SKS, yang  waktunya bisa antara 4 hingga 7 tahun.

Ilmu teori maupun praktek dalam bentuk praktikum. 

Mengikuti ujian atau UTS dan UAS, sesuai dengan tingkat semester saat kuliah. 

Setelah menyelesaikan tugas akhir mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran atau S.Ked. 

Namun, gelar ini belum bisa digunakan untuk menjadi dokter. 

Selanjutnya harus menjalani pendidikan profesi sebagai ko'as.

Sebagai dokter muda  praktek dan terjun langsung ke rumah sakit, bertemu pasien dibawah pengawasan dokter senior.

Mereka membantu dokter untuk mengerjakan tugas-tugasnya. 

Di tahap akhir koas nanti menjalani lagi ujian  Mini Clinical Evalution Exercise (mini CEX). 

Setelah ujiannya lulus,  kembali mengikuti wisuda dan berhak mendapat gelar Dokter (dr). 

Lakukan lagi ujian Kompetensi Dokter Indonesia atau  sertifikasi kedokteran untuk dapat mengobati pasien menjadi dokter.

Terdapat dua jenis tes yang harus diikuti, yaitu ujian tertulis  dan praktek.

Setelah selesai, pada saat inilah Yudika akan mengucapkan Sumpah dokternya.

Semuanya itu telah dijalani oleh Yudika dan menunggu pekantikannya 

Untuk dua bulan ini ia harus libur untuk bertemu orang tuanya ditampung mempersiapkan wisudanya lagi. 

Inilah masa masa sulit bagi Artika. Suaminya itu tidak membawanya pulang untuk bertemu dengan ibu dan neneknya Arri Yudika Putra, anak semata wayang mereka yang telah berumur 3 tahun.

"Aku tidak bisa membawamu pulang, jadi izinkan aku pergi," kata Yudika.

Artika hanya dapat pasrah, karena Yudika memutuskan demikian.

"Ada masalah dengan perkawinan kita?" Tanya Artika.

"Mungkin sedikit, tapi aku akan mengatasinya."

"Orang tua kamu tidak setuju iya?" 

"Jangan pikirkan itu," Yudika mengelak.

"Ceritakan saja," desak Artika.

"Ayahku ingin aku pulang ke desa dan bekerja disana, apa pendapat kamu?"

"Aku setuju saja, tapi tidak sekarang. Aku tidak siap meninggalkan Jakarta."

"Jadi tunggu saja, orang tuaku akan datang. Kita akan memutuskan. " 

Artika melepas Yudika pergi. Hilang segala cinta dan segala permainan mereka yang biasa menggairahkan. 

Dua bulan setelahnya Yudika akan kembali. Namun Artika telah tahu apa yang terjadi.

Sandra Gadis yang cemburu dengan kebetuntungannya bertemu pada suatu pagi.

"Kamu ingin berita dariku?" Tanya Sandra.

"Katakan saja," jawab Artika dengan dada berdebar.

"Suamimu kawin lagi," ujar Sandra pendek.

"Jangan membuat fitnah," kata Artika tidak percaya.

"Tanyakan saja," jawab Sandra berlalu.  Ia cukup puas mengatakan berita pendek itu untuk Artika.

***

Hal itu terjadi. Orang tua Yudika ketika datang memilih untuk tidak bertemu dengan menantunya Artika.

"Apa yang terjadi? Kenapa aku tidak bisa menemuinya?"

"Tenang saja, aku masih mencintaimu."

"Cinta saja tidak cukup, aku ingin tahu seutuhnya." 

"Kamu sudah menikah lagi, tanpa seizinku." Ujar Artika.

 Yudika mulanya memilih diam. Lelaki yang katanya mencintai itu bungkam.

Namun tuduhan terakhir itu membuat dia buka suara.

"Apakah Sandra memberitahu kamu?"

"Iya," jawab Artika  

"Perempuan itu memang bermulut ular," Yudika mengatupkan gigi.

"Katakan saja kebenarannya!" Desak Artika. Yudika diam, sulit sekali mengeluarkan kata kata.

"Aku bisa menuntut kamu."

Teriak Artika.

"Tapi kamu adalah istri pertama," ujar Yudika tiba tiba.

Artika tersentak.

"Jadi benar bukan? Kamu mengkhianatiku?"

"Hanya menikah siri, "

Mata Artika terbelalak dan sinar matanya berkilat. 

"Jadi pergi saja kamu sebelum aku melempar kamu."

"Dengar penjelasanku Artika."

"Pergi..!!" Teriak Artika dengan suara serak.

***

Artika tidak datang ke acara wisuda Yudika.

Ketika wisuda berlangsung adalah nestapa bagi Artika. Tidak ada yang mengharapkan dia hadir disana.

Malamnya si kecil ditemani hanya pembantu, ketika Yudika juga tidak pulang.

Artika merasa jijik melihatnya. 

Artika tenggelam dalam kemeriahan lantai klub dansa malam itu.

Ada lelaki tampan yang ditemuinya dilantai dansa.

Jika Yudika berkhianat, jangan salahkan wanita berbuat hal yang serupa.

Kepalanya terasa berat karena memikirkan banyak masalah. Minum dan musik bisa menyelesaikan masalah itu. 

 Yudika dengan keluarganya berakhir dengan cara menyakitkan bagi Artika.

Salah satu cara bisa menghilangkan stres itu adalah, dengan menenangkan saraf . 

Musik dengan volume suara penuh.

"Yeah yeh..huh!" Artika meneriakkannya keras-keras, tumpang tindih, bergerak dalam lautan dansa di sebuah Klub malam. 

Artika bahkan tidak menyadarinya. Mabuk dan kepalanya yang berat. 

Pergaulan bebas telah menjadi miliknya saat itu.

Dia berkenalan dengan lelaki atau siapa saja di klub itu. Artika tidak peduli.

Ada Andris yang membungkuk dan mengangkatnya ke dalam pelukannya.

Andris yang gagah, dengan kemeja gelap dan mahal menemaninya.

Artika minum terlalu banyak, sehingga ia tergeletak begitu saja di didepan meja Andris. 

Andris membawanya dalam keadaan mabuk.

Sebuah hotel adalah persinggahan terdekat  mereka.  Artika   telanjang di balik selimut.

Pakaian yang memisahkan mereka tidak menghalangi Andris untuk merasakan kelembutan menggoda dari daging wanita yang subur.

Artika sudah menebak apa yang akan terjadi pada saat berikutnya.

Ciuman yang langsung menyelimuti Artika tanpa batas.

Lidah Andris menembus bibirnya yang terbuka, menuntut kemesraan yang lebih.

Namun dengan terengah-engah Artika akhirnya menarik bibirnya dari bibir Andris.

Lelaki itu menatap gadis itu dengan mata kabur dan menciumnya dengan ganas. 

"Aku membayarmu," ujar Andris.

"Simpan saja uangmu, aku tidak membutuhkannya. 

"Benar tidak? Aku punya banyak uang."

"Aku juga, apa kau pikir aku wanita panggilan?"

"Jadi tidak?" Andris berhenti mencium Artika.

Dia melemparkan puluhan lembar ratusan ribu kepada Artika.

"Kamu butuh ini," teriaknya.

Artika melemparkan uang itu kembali. 

"Uangku lebih banyak." Ujarnya.

Andris memperhatikan wanita itu, tas mahal dan pakaian yang mewah.

Dia kehilangan nafsunya. 

"Aku seharusnya tidak menciummu." kata Andris merasa menyesal.

"Apakah kamu sudah menikah?"

" Iya," ujar Artika.

"Kalau begitu, maaf aku membawamu ke-ranjang ini."

"Kamu tidak perlu meminta maaf," kata Artika dengan suara terengah-engah.

"Aku tidak berhubungan dengan wanita bersuami."

Artika menahan dorongan bawah sadar karena itu adalah ciuman yang juga diinginkannya setelah dua bulan tidak disentuh Yudika.

 Itu berakhir dalam penantian yang mengecewakan.

Andris membuatnya gemetar , dan Artika tahu  jika Andris mencoba mendapatkan sesuatu yang lebih, dia tidak akan menolak. 

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • PERAWAT CINTA    Bab 22 Permainan Artika

    Artika mengalami malam terburuk hari itu. Freddy meletakkan jarinya di bawah dagu Artika dan dengan lembut mengangkat kepala Artika sampai menatapnya.“Kamu selalu bisa memanggilku, Artika, saya tidak marah. Sebenarnya, saya senang kamu menghubungi saya. .” Freddy mengatupkan gigi."Seseorang bisa saja menyakitimu dan aku tidak akan pernah bisa memaafkan diriku sendiri jika itu terjadi."Artika menatapnya, dan mencoba untuk melihat jauh ke dalam diri Freddy.Kaget keluar dari bibir Artika ketika dia menyadari bahwa bibirnya ada di bibir Freddy.Artika dengan pengaruh obat, sudah sangat ingin dicium oleh Freddy.Artika meleleh dengan desahan gemetar didalam pelukan yang kuat Freddy.," Saya ingin ini. Sentuh aku, cium aku, buka bajuku, tolonglah,” suara Artika penuh permohonan.Ia menginginkan lebih jauh, menginginkan pria ini sejak lama, dan kini ia tidak tahan lagi. Menyuruh Freddy men

  • PERAWAT CINTA    Bab 21 Minta Dipuaskan

    Tanpa menunggu untuk mendengar ajakan Alice, Freddy berbalik dan menuju mobilnya.Lokasi yang dia kirim jauh dari kota Michigan dan akan memakan waktu tiga puluh menit atau satu jam untuk sampai ke sana, bahkan tanpa lalu lintas sibuk. Tapi Artika terdengar bingung dan sedikit takut ketika dia menelepon, Jantung Freddy berdebar dengan kencang.Dia mulai meluncur di jalan-jalan Michigan. Tak lama kemudian, GPS membuat dia tiba ditempat yang yang sepi.Di mana tempat ini? Sulit dipercaya bahwa ini adalah Michigan yang biasanya terang benderang. Kini dia banyak menempuh jalan yang gelap. Freddy berhenti di tempat parkir yang penuh dengan mobil dengan cahaya berkelap-kelip. *** Tiba-tiba, napas Fredry tercekat karena ada sosok mungil berdiri di luar gudang, dan dia sendirian sedang menunggu . Itu Artika yang sedang menunggunya. Cahaya dari gudang menerangi siluetnya dan Artika t

  • PERAWAT CINTA    20 Pesta Luar Kota

    Hari itu Laura mengajaknya ke pesta di pinggir kota di sudut sudut kota Michigan. Laura telah mencoba setiap gaun seksi dan menawarkan agar Artika juga mencobanya Artika tergoda untuk pergi. Dia melakukan hal yang sama dengan Laura. Karena tidak ada lagi, ia tidak keberatan memakai gaunnya.Laura yang seksi dan berdua memutuskan akan berpesta malam itu. Artika memakai gaun hitam yahg nyaris tidak menutupi lekuk tubuhnya. Serba terbuka. "Pakaian kamu seksi semua," kata Artika. "Pakai saja, ini pesta," kata Laura santai. Gaunnya nyaris tidak menyembunyikan buah dada Artika. Ia mau pergi karena dia tidak mau sendirian dikamar asrama. “Kenapa pesta ini harus jauh jauh?" keluh Artika ketika Laura menyebutkan suatu tempat diluar kota. “Pesta-pesta terbaik ada di sana?" jawab Laura santai. “ Saya tahu kamu ingin pergi ke

  • PERAWAT CINTA    19 Galau

    BersamaMereka makan di restoran Mc Donald dengan santai dan menghabiskan waktu melihat Adelia bermain di arena bermain. Tidak banyak permintaannya dan hanya makan di restoran cepat saji biasa pada hal ayahnya cukup kaya.Beberapa "Toy " Mc Donald dimiliki Adelia dan dia sangat senang. Satu diantaranya adalah Toy untuk anak laki-laki."Untuk siapa itu?" Tanya Artika."Untuk adik, nantinya Adelia yang akan memberikan. Siapakah nama adik?" Tanya Adelia"Arri, panggil saja Arri Yudika,"jawab Artika."Sulit juga mengeja namanya, tapi Arri aku bisa," kata Adelia tersenyum.Artika ingat dengan Arri Yudika anaknya dan hatinya merasa perih karena mengabaikannya. Ia selalu sibuk bekerja dan bepergian dan sangat jarang membawa si kecil itu ke restoran seperti ini.Jalan jalan di Michigan tidak begitu ramai dan Freddy serta sopirnya membawa mobil dengan santai.Mobil berhenti di luar rumah saat senja mulai menyelimu

  • PERAWAT CINTA    18 Adelia

    Lima hari setelah itu Freddy menelpon Artika ke tempat kerja."Hai, bagaimana kamu?" Tanya Freddy Hamilton."Baik, terima kasih telah menelpon,"jawab Artika pendek."Apa kamu lupa? Kamu harus cek darah saya dan melakukan pengobatan.""Aku tidak lupa,'" jawab Artika."Aku akan datang," tambahnya."Saya akan pergi ketempat kamu kerja di bagian onkologie sambil pengecekan darah," ujar Freddy.Lalu dia berkata lagi."Ada yang ingin bertemu"Artika merasa suprise lelaki itu datang dan ada sesuatu yang berbeda saat itu.Seseorang gadis kecil datang menyertai Freddy."Anakku, sekarang aku mendapatkan hak asuhnya karena mantan istriku melepasnya.!""Apa yang terjadi?" Tanya Artika."Mantan istriku akan menikah lagi," Freddy tersenyum.Artika menatap anak itu. Seorang anak perempuan berusia 7 atau 8 tahun.Di ruang tunggu, anak perempuan itu melompat dari k

  • PERAWAT CINTA    17 Pulang

    Setelah berjalan disekitar taman dengan Artika, Freddy mencoba bersikap mesra. Begitulah Freddy, dihadapan kerabat Freddy seolah-olah begitu akrab berpacaran dengan Artika Ia memegang pinggang Artika dan dia tidak siap untuk itu. Dengan sedikit kekuatan Artika menggeliat keluar dari pelukan Freddy. "Kita adalah pasangan yang sedang jatuh cinta, biar mereka melihatnya." Ujar Freddy. Freddy ingin terus memeluk Artika. Wajah Artika gemetar dengan kikuk seperti demam. Tapi Freddy menatap Artika dengan tatapannya yang gelap. Ia kini menuju rumah neneknya. Sebuah rumah yang cukup indah, dan ada keluarga lain tinggal disana. Itu adalah kerabat Freddy dari ayahnya. Nenek Freddy dilihat Artika sebagai wanita yang luar biasa! Nenek itu, berusia delapan puluhan namun lebih muda dari penampilannya. Pipinya yang sedikit kemerahan merahan. Rambut rapi dengan sentuhan yang terawat me

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status