Share

PGK 87

"Diskusikan dengan keluargamu dulu. Shalat istikharah. Buya beri waktu seminggu untuk kau berfikir. Jika setuju, kita langsungkan pernikahan di sini."

Mandala terdiam.

Di waktu yang bersamaan, Humairah masuk membawakan air. Berjalan sambil menduduk. Berlutut di dekat meja dan menyimpan dua gelas.

Mandala mengamati wajahnya kali ini. Putih bersih, hidung mungil, bibir tipis berwarna pink.

Tanpa waktu seminggu, dia sudah punya jawabannya. Tentu saja 'iya'. Bodoh kalau dia menolak. Humaira bukan hanya cantik, dia Solehah dan terjaga. Wanita itu deskripsi bidadari dunia.

Mandala jadi bergetar melihatnya, serupa melihat burung indah yang terbang bebas. Kemudian timbul rasa ingin memasukannya segera ke dalam sangkar emas.

"Kembali masuk, Maira!"

"Sumuhun (iya), Buya."

*

Setelah kejadian yang menyebabkan Sovia diasingkan dari kediaman utama, hidup Handri juga berubah menjadi tak teratur. Dia menjadi lebih jarang pulang dan memilih tidur di mana saja.

Kadang tidur di rumah Daffa, ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status