Share

Bab 8  Aletta Berulah

Author: Ardhya Rahma
last update Last Updated: 2023-12-16 13:13:54

“Jangan sebut namaku dengan mulut busukmu itu. Dasar wanita kampung murahan! Aku tidak rela kamu menyebut namaku!” pekik Aletta sambil tangannya mengayun dan secepat kilat menampar Ambar.

Kejadian yang berlangsung tidak sampai satu menit dan sangat mendadak itu, membuat para pelayan dan satpam yang masih ada di ruang tamu terkesiap. Mereka menatap Ambar nanar, merasa kasihan. 

Akan tetapi, dengan kenyataan Aletta adalah nona muda dari sisi keluarga ibu tiri Alvaro, juga memiliki reputasi sebagai model ternama, para pelayan tahu menyentuh Aletta sama dengan mencari masalah.

Di sisi lain, Ambar masih membeku setelah ditampar oleh Aletta. Hanya ketika kesadarannya kembali barulah tangan gadis itu menyentuh pipinya, yang masih terasa perih dan panas. Dia mengangkat pandangan, lalu kembali menatap Aletta dengan saksama.

“Nona Aletta, mohon tenang sesaat. Apa alasan Anda tiba-tiba datang dengan marah dan berakhir menampar saya?” Ambar berusaha tenang untuk meredam emosi Aletta. 

“Siapa kamu berani menyuruh saya untuk tenang?! Lagi pula siapa yang bisa tenang kalau kekasihnya digoda orang? Oleh pembantu kampungan pula!” bentak Aletta. 

Ambar menghela napas. Dia sudah menduga Aletta akan mempermasalahkan hubungannya dengan Alvaro. Hanya saja, dia tidak menyangka kalau wanita muda nan cantik itu bisa begitu tidak tahu malu dengan mengakui Alvaro sebagai kekasihnya.

Sejak kapan Alvaro  menjalin hubungan dengan Aletta? Semua orang di rumah ini juga tahu itu hanya niatan sepihak dari ibu tiri Alvaro saja. Alvaro sendiri tidak pernah setuju!

Namun, meski tahu semua itu hanya omong kosong belaka, tetapi Ambar tidak boleh sembarangan menyanggahnya. 

Akhirnya, dengan tenang, Ambar pun berkata, “Nona, saya rasa tidak baik bagi Anda untuk berbicara buruk mengenai Tuan kami.”

Beberapa pelayan di ruangan itu saling berpandangan mendengar kata-kata Ambar. Ucapan Ambar membuat bingung semua orang, termasuk Aletta.

“Apa maksudmu?” tanya Aletta ketus. 

“Semestinya kalau benar Nona adalah kekasih Tuan Alvaro, pasti Nona lebih tahu Tuan Alvaro adalah pria seperti apa.” 

Ambar menambahkan dengan mata menatap lurus sosok Aletta. “Tuan Alvaro bukan pria yang mudah digoda seperti ucapan Anda. Jadi, ucapan Nona tadi sama saja dengan menghina Tuan Alvaro.” 

Mata Aletta terbelalak dan wajahnya memerah. “Kamu sedang memutar ucapanku dan mempermainkanku? Dasar pembantu kurang ajar!” 

Tangan Aletta terangkat. Dia siap menampar Ambar lagi, tetapi ….

“Berhenti!” 

Sebuah suara keras mencegahnya. Membuat Aletta dan Ambar sontak menoleh ke sumber suara itu. 

Ternyata Bu Galuh sudah berdiri di pintu ruang tamu.  Nenek Alvaro itulah yang sudah menghentikan perbuatan yang akan dilakukan oleh Aletta.

Sekarang wanita yang masih tampak berwibawa meski sudah berusia lanjut itu berjalan perlahan memasuki ruang tamu kediaman Alvaro. Matanya menatap Ambar dan Aletta bergantian. 

“Nenek …,” sebut Aletta dengan suara lirih. Gadis itu langsung berubah sikap, menjadi manis dan agak memelas. 

Ambar sendiri hanya membungkuk hormat kepada Bu Galuh, selagi dalam hati dia bertanya-tanya ‘Apa rencana pernikahanku dengan Alvaro sudah tersebar di keluarga Hadinata? Itukah alasan semua orang bertandang ke kediaman ini untuk mencari tahu lebih jelas dan menghentikan pernikahan kami?’

Bu Galuh menatap Ambar. Perempuan itu diam sesaat sebelum akhirnya menoleh ke arah Aletta dan bertanya, “Sedang apa kamu di sini?” 

“Aku mendengar kabar pernikahan Alvaro, Nek.” Aletta sengaja membuat wajahnya tampak sangat sedih dan memelas, seperti sesuatu yang berharga miliknya direbut secara paksa. “Walaupun aku sedih dengan keputusan Alvaro, tapi aku tetap ingin datang untuk mengucapkan selamat. Akan tetapi … sepertinya aku tidak disambut dengan baik!” 

Kening Bu Galuh berkerut. “Tidak disambut dengan baik?” 

Lalu dia menoleh ke arah Ambar dan menatapnya tajam.

Dalam hati Aletta, dia tertawa sambil melirik Ambar, ‘Dia pasti akan habis hari ini.’ 

Aletta sudah merasa yakin akan menang. Siska, tantenya, sudah memberi kabar kalau hari ini Nenek Galuh akan datang sendiri untuk mengurus masalah pernikahan Alvaro, dan pastinya itu berarti rencana perkawinan Alvaro dengan Ambar akan dihentikan. 

Jadi, Aletta sengaja datang untuk mengambil kesempatan dalam kesempitan. Gadis itu yakin  dia bisa menjadi perbandingan langit dan bumi dengan Ambar. Siapa tahu karena itu Nenek Galuh akan langsung memasangkan dirinya dengan Alvaro untuk menggantikan Ambar! 

Bibir Aletta menyunggingkan senyum ketika dia membayangkan impiannya akan segera terwujud. 

Memecah keheningan, Bu Galuh pun berkata, “Ketika ada tamu, maka kita harus menjamunya dengan baik.” 

Dia kemudian beralih kepada Ambar dan berujar, “Ambar, kamu tahu yang harus dilakukan tanpa perlu saya ajarkan, bukan?

Ucapan Bu Galuh itu membuat semua orang di ruangan itu terkesiap termasuk para pelayan. Mereka menatap Ambar dan merasa agak kasihan kepadanya. Bagaimanapun juga Ambar akan segera menikah dengan Alvaro, tetapi Bu Galuh malah menyuruhnya untuk menjamu dengan baik seorang Aletta, wanita yang jelas-jelas dari dulu berusaha dijodohkan dengan Alvaro.

Bukankah … ini sama saja dengan ingin membuat Ambar menyadari  posisinya sebagai orang yang lebih rendah?

Namun, Ambar tetap tenang mendengar perintah itu. Dia bahkan  membungkuk hormat, “Baik, Nyonya Besar.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ardhya Rahma
Hehehe mungkinkah?
goodnovel comment avatar
Luvdiana
Apa Bu Galuh lebih suka dgn Aletta ya?
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • PERNIKAHAN DADAKAN DENGAN MAJIKAN TAMPAN   Bab 61  Meminta Maaf

    Bab 61 Meminta Maaf ‘Mata yang biasanya bercahaya itu hari ini meredup’ batin Alvaro. ‘Aku harus bisa mengembalikan keceriaan Ambar lagi. Tapi bagaimana caranya?’ Alvaro masih terus menatap Ambar, meski saat ini gadis itu sudah beranjak meninggalkan ruang makan. Setelah punggung Ambar tak nampak lagi dari tempat Alvaro berjongkok, lelaki itu mulai mengurai pelukannya. Lalu dia mengajak Afreen duduk kembali di kursi. “Afreen sayang yuk dihabiskan sarapannya. Susunya juga ya biar cepat besar seperti papa,” bujuk Alvaro. “Tapi papa temanin Afreen sarapan, ya,” rajuk Afreen. “Iya Papa temani.” Alvaro pun memberi isyarat kepada salah satu asisten rumah tangganya untuk menyiapkan sarapan buat dirinya. Ketika Alvaro tengah menikmati sarapan sambil mendengar celotehan Afreen, Ambar masuk kembali ke ruang makan. Melihat mama tiri kesayangannya itu Afreen spontan berkata, “Ayo, Mama sarapan juga bareng Papa.” Ambar menatap Afreen sambil melirik Alvaro. Dia tampak enggan duduk seme

  • PERNIKAHAN DADAKAN DENGAN MAJIKAN TAMPAN   Bab 60   Memperbaiki Kesalahan

    Bab 60 Memperbaiki Kesalahan Alvaro menuruni tangga dari lantai dua rumahnya sambil memegangi pelipisnya. Kepalanya terasa berdenyut nyeri akibat kurang tidur semalam. Semua karena isi kepalanya yang terlalu riuh. ‘Kenapa? Kenapa semalam dia bisa lepas kendali? Kenapa juga dia merasa tidak rela disebut bajin**n oleh Ambar? Memangnya apa bedanya Ambar dengan orang lain?’ Pertanyaan-pertanyaan itu terus memenuhi benak Alvaro hingga dia menjadi sulit tidur karena kesulitan mencari jawabannya. Baru saja sampai di tangga terbawah, telinga Alvaro yang tajam mendengar gelak tawa dari arah ruang makan. Lelaki itu mempercepat langkahnya menuju ruangan tersebut. “Afreen nggak mau minum susu. Afreen maunya minum teh atau kopi seperti Mama.” “Nggak boleh, Sayang. Afreen masih kecil nggak boleh minum kopi. Kalau minum teh boleh, tapi nanti siang pulang sekolah. Sekarang sarapannya minum susu dulu, ya. Biar Afreen sehat dan tambah pinter,” jawab sebuah suara wanita yang dikenali oleh A

  • PERNIKAHAN DADAKAN DENGAN MAJIKAN TAMPAN   Bab 59  Kekesalan Alvaro

    Bab 59 Kekesalan Alvaro “Kamu benar-benar tega! Aku tidak menyangka ternyata kamu seorang bajin**n! Kemana perginya Tuan Alvaro yang terhormat itu? Aku menyesal sudah setuju menikah dengan bajin**n seperti kamu!” Jeritan Ambar membuat Alvaro tersentak. Tepat pada saat bersamaan bibirnya berhasil menyentuh pipi Ambar yang mulai basah oleh air mata. Alvaro pun membeku. Perlahan-lahan Alvaro menutup mata. Dia menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya perlahan. Dia melakukannya berulang kali dalam usahanya meredam emosi. Setelah deru napasnya yang memburu berubah menjadi lebih tenang, Alvaro mengangkat tubuhnya yang tadi menind*h Ambar. Lantas dia menjauh dari Ambar dan memilih duduk di pinggir kasur. Karena Alvaro sudah tidak lagi mengungkungnya, Ambar segera beringsut menjauh. Sebenarnya bisa saja Ambar beranjak keluar dari kamar, tetapi dia masih syok. Jadi ketika mencobanya kaki Ambar terlalu lemah sehingga dia tidak sanggup berdiri. Akhirnya gadis itu memilih duduk di uju

  • PERNIKAHAN DADAKAN DENGAN MAJIKAN TAMPAN   Bab 58  Memaksakan Kehendak

    Bab 58 Memaksakan Kehendak“Kamu benar-benar tidak bisa kuampuni lagi. Kamu harus diberi pelajaran sekarang juga!” Alvaro merengkuh tubuh Ambar agar tetap berdiri lalu tangannya mulai menarik Ambar. Dengan sedikit kasar Alvaro mencekal lengan Ambar dan menyeretnya menuju ujung ruang kerjanya. Di sudut ruangan itu terdapat pintu penghubung menuju kamar tempat Alvaro beristirahat kalau dia sedang malas naik ke kamarnya di lantai dua. Ambar kaget mendapat perlakuan seperti itu dari Alvaro. Selama dia bekerja sebagai baby sitter Afreen, Ambar belum pernah melihat Alvaro berbuat kasar. Mantan majikannya itu memang sering marah, tapi tidak pernah sampai menggunakan tangannya untuk menghukum seseorang. Itu sebabnya saat ini Ambar sangat ketakutan. Dia sudah berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari cekalan tangan Alvaro. Namun tidak berhasil. Bagaimana mungkin kekuatannya sebagai seorang wanita bisa menandingi ketangguhan seorang lelaki? Apalagi lelaki yang sudah gelap mata sepert

  • PERNIKAHAN DADAKAN DENGAN MAJIKAN TAMPAN   Bab 57  Emosi Alvaro Memuncak

    “Aku tidak terima alasan seperti itu!” “Terus mau kamu bagaimana?” tantang Ambar. Sambil berdiri tegak di depan Alvaro, mata Ambar menatap tajam lelaki yang baru beberapa bulan menikahinya itu. “Aku akan meminta hakku agar kamu selalu ingat kewajibanmu,” ucap Alvaro dengan tegas. Ambar menatap Alvaro dengan bingung. “Hak? Hak yang mana yang ingin kamu minta?”Alvaro balik menatap Ambar lekat. “Tentu saja hakku sebagai seorang suami. Dan tentunya sebagai seorang istri sudah kewajibanmu untuk memenuhi hakku sebagai suami.”Kening Ambar berkerut membentuk beberapa garis. Bibirnya sedikit melongo. Dia terbengong-bengong mendengar ucapan Alvaro. “Aku tidak mengerti maksudmu. Hak yang mana lagi? Bukankah aku sudah memberikan semuanya kepadamu? Bukankah sudah kuturuti juga semua perintahmu? Apa semua itu masih belum cukup?” “Tentu saja belum cukup! Justru hal yang paling dasar belum kamu penuhi!” sentak Alvaro. “Hal yang paling dasar?” gumam Ambar sambil mengulangi kata-kata Alvaro. Eksp

  • PERNIKAHAN DADAKAN DENGAN MAJIKAN TAMPAN   Bab 56   Alvaro Meminta Hak

    Bab 56 Alvaro Meminta Hak Sebenarnya Ambar sudah menyiapkan hati sebelum membuka pintu ruang kerja Alvaro. Dia tahu suami di atas kertasnya itu pasti akan marah melihat kepulangannya yang terlambat. Namun tak urung dia tersentak juga ketika Alvaro menegurnya saat dia memasuki ruang kerja Alvaro. Dengan suara menggelegar lelaki itu berkata, “Akhirnya kamu pulang juga! Kupikir kamu mau menginap di luar!”Tubuh Ambar gemetar mendengarnya. Bukan karena dia kaget mendengar suara Alvaro yang sangat keras namun dia tak mampu menahan gejolak emosi nya mendengarkan kata-kata yang diucapkan oleh lelaki itu.Dengan mata menatap nanar Alvaro, Ambar berdiri tegak dan menjawab dengan suara yang tak kalah keras, “Apa maksud kamu? Kau pikir aku perempuan apa?” “Coba kamu pikir sendiri kamu perempuan seperti apa. Karena terus terang saja aku tidak tahu harus berpikir bagaimana melihat wanita yang kunikahi tidak memberi kabar sama sekali kalau akan terlambat pulang!” Alvaro menatap Ambar dengan tat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status