Share

7. PENGUNTIT MISTERIUS

Adit terlihat terburu-buru menuntun motornya dari parkiran ke arah depan gerbang sekolah dan menunggu Rina di sana untuk diajak pulang bareng. Memang dia ragu kalau cewek itu langsung setuju, tapi kalau dia tak berusaha, lama-lama hubungan mereka hanya jalan di tempat terus, tak ada kemajuan sama sekali.

"Dit ngapain? Nongkrong yuk di giras sebelah sambil godain cewek lewat!"ajak Rudi, teman genknya, yang juga baru keluar dari parkiran

"Jangan sekarang! Aku lagi mau ngantar Rina pulang!" jawab Adit singkat.

"Ya udah kita tunggu aja kamu di sana, ntar kalau uda selesai, kamu nyusul aja ke giras! Kita disana sampai sore kok!" timpal Ivan yang berada di belakang Rudi.

"Nggak ah! Aku mau pulang trus belajar."

"Hah... belajar? Kok tiba-tiba? Aghhh... ini pasti karena kamu ketularan si kutu buku itu. Dit, pacaran itu boleh tapi nggak usah terlalu berlebihan gini lah!" protes Ivan dengan nada yang agak meninggi.

Tiba-tiba Adit melihat Rina keluar dari pintu gerbang dan segera mengikutinya. Dia sama sekali tidak memperdulikan kedua temannya yang memanggil-manggil. Perhatiannya hanya tertuju pada pacarnya yang sedang sibuk berlari menghindarinya.

Ivan dan Rudi hanya bisa melihat tingkah Adit yang menurut mereka konyol itu dari tempat mereka berdiri. Betapa mereka berdua kesal dan tak suka melihatnya. Ketua genk mereka yang terkenal dingin dan brutal, kini berubah jadi budak cinta seorang cewek kutu buku.

Dari awal mereka memang tak menyetujui saat tahu Adit dan Rina jadian. Mereka juga heran mengapa Adit malah memilih cewek seperti Rina untuk dipacari. Cewek itu, menurut mereka jauh sekali dari tipe-tipe cewek yang pernah dipacari Adit.

Terhitung sudah lima cewek anggota Cheerleader yang pernah dipacari Adit di kelas satu, semuanya hanya dipacarinya paling lama tiga bulan. Tidak hanya cantik, tapi mereka juga bertubuh seksi dan cukup terkenal di kalangan anak-anak cowok di sekolah mereka karena penampilan mereka yang menarik.

Ini jauh berbanding terbalik dengan Rina yang berbadan tambun, pendek serta dandanannya yang polos dan membosankan. Ditambah lagi, si cewek kutu buku itu tak mempunyai satu orang pun teman. Dia selalu menghabiskan waktu sendiri dan tampak terbiasa dengan hal tersebut.

Sebenarnya dia dijauhi bukan karena julukannya yang kutu buku, karena banyak juga murid-murid kutu buku di sekolah mereka yang rata-rata punya teman dan genk mereka sendiri. Rina dijauhi lebih karena sikapnya yang tak peduli dengan orang lain dan kerap kali menyombongkan harta dan kepandaiannya. Apalagi, dia justru yang terlihat tak suka disapa atau didekati orang lain. Semakin banyak yang menjauhinya, semakin dia merasa terlihat nyaman.

Itulah yang membuat semua anak tak suka dan selalu tak menganggap cewek itu, walaupun mereka sekelas. Adit pun tampaknya juga tak begitu menghiraukan keberadaan Rina. Namun yang membingungkan Rudi, Ivan dan seluruh teman-teman mereka adalah kenapa tiba-tiba kedua orang bertolak belakang itu bisa menjadi pasangan.

Daya tarik apakah yang dilihat Adit dari cewek kutu buku yang terkenal sombong itu?!

Yang tidak diketahui oleh Ivan dan Rudi adalah bahwa sudah lama Adit memperhatikan Rina. Memang awalnya dia tak terlalu tau tentang Rina karna dia lebih sering tidur di kelas dan membolos. Rina duduk di depannya, dia pun dia tak tahu. Hanya dari gosip dan obrolan teman-temannyalah dia tahu tentang cewek itu.

Sampai suatu saat sepulang sekolah, dia melihat cewek itu masuk diam-diam ke kamar mandi cowok. Dengan membawa gayung di tangannya, dia terlihat mengendap-endap masuk. Adit yang saat itu sedang merokok tepat di bawah pohon mangga, di seberang toilet itu, sedikit terusik dan penasaran apa yang akan dilakukan cewek itu di toilet cowok.

Tapi belum lagi dia masuk, Rina terlihat lari keluar dengan gayung di tangannya, disertai teriakan kesal seorang cowok dari dalam. Adit masuk untuk memeriksa, disanalah dia melihat cowok yang berteriak tadi. Kepala dan kemejanya terlihat sudah basah dan bau karena tampaknya Rina menyiram susu basi ke arah pria itu dari celah di bagian atas pintu kamar mandi tersebut. Adit tertawa terbahak-bahak setelah itu dan cukup terhibur dengan apa yang baru dilihatnya.

Beberapa hari kemudian, Adit bahkan melihat cewek itu jongkok di bawah salah satu motor dan memasukkan permet karet banyak-banyak ke dalam knalpotnya. Adit yakin betul motor itu bukan motor Rina karna setahunya cewek itu biasanya pulang dengan angkot atau dijemput mobil mewahnya. Hal ini membuat Adit heran. Buat apa cewek yang biasanya sombong dan terlihat mempunyai rutinitas yang sama tiap harinya, tiba-tiba saja beberapa hari ini terlihat bertingkah di luar kebiasaannya dan melakukan hal-hal yang aneh seperti itu.

Adit mulai tergelitik untuk menyelidikinya. Dia ketagihan memata-matai Rina sepulang sekolah, karena sewaktu-waktu cewek itu bisa melakukan hal yang aneh lainnya dan dia harus menyaksikkannya.

Datanglah hari yang ditunggunya. Adit melihat Rina nongrong lagi di bawah motor seseorang. Adit tau betul itu motor temannya, Paul. Melihat motor temannya akan dikerjai, sebenarnya Adit ingin menghentikan cewek itu, tapi rasa penasarannya menguasainya dan membuatnya hanya memperhatikannya diam-diam.

Dengan begitu cekatan, cewek itu terlihat mengoleskan lem super di kedua setang sepeda motor Paul dan setelah itu menuliskan sesuatu pada bagian tempat duduknya memakai stipo. Adit tak bisa membaca apa yang ditulisnya dari tempatnya bersembunyi. Namun Rina terlihat begitu geram saat menuliskannya. Dia bahkan sempat menendang keras motor itu sampai terjatuh ke samping.

Setelah Rina pergi, Adit langsung mendatangi motor itu dan melihat tulisan apa yang ada di tempat duduknya.

'BUAYA DARAT!' tertulis besar-besar dan terlihat susah dihapus.

Setelah melihat tulisan itulah, Adit akhirnya mengerti apa yang terjadi. Paul, temannya itu memang terkenal suka gonta-ganti cewek dan baru saja kemaren dia mencampakkan ceweknya begitu saja tanpa alasan yang jelas. Seingat Adit, Paul memang pernah cerita kalau dia sudah bosan dengan pacarnya dan sudah mengincar cewek lain untuk dijadikan pacar baru. Dan seperti yang sudah-sudah, Paul memutuskan pacarnya yang lama dan langsung jadian dengan cewek barunya.

Menurut rumor yang beredar juga kedua cowok yang sudah dijahili Rina adalah cowok playboy yang baru saja mencampakkan ceweknya begitu saja. Mungkin saja, Rina juga mengetahui hal itu dan berniat balas dendam diam-diam.

Adit senyum-senyum sendiri saat mengetahui hal itu. Dia tak menyangka cewek sombong yang terkenal tak peduli dengan sekitarnya itu bisa memikirkan pembalasan dendam sekonyol ini. Padahal hal ini sama sekali tak ada untungnya bagi dia, tapi Rina tetap memilih untuk membahayakan reputasinya sebagai murid berkelakuan baik dan melakukan semua ini.

Adit, entah kenapa menganggap tindakan cewek itu lucu dan membuatnya tertarik. Dia tertantang menaklukkan cewek itu dan menjadikannya miliknya. Dia ingin melihat ekspresi cewek itu saat dia jatuh cinta dan tergila-gila padanya. Adit ingin tahu juga bagaimana rasanya jadian dengan cewek seperti Rina. Yang jelas takkan semembosankan cewek-cewek cheerleader berotak udang nan matre yang pernah dipacarinya.

Kesempatan pun tiba saat melihat Rina makan sendirian sebelum bel pelajaran berbunyi. Adit sengaja melemparkan tasnya ke arah Rina supaya mengenai perempuan itu dan membuatnya marah.

Namun, walaupun perempuan itu terlihat kesal, dia tak membalas sedikitpun. Terdengar beberapa sumpah serapah dan gerutuan lirih dari mulutnya, tapi selain itu tak terlihat perempuan itu akan membalas perbuatan Adit.

Adit cukup kecewa mengetahui rencananya tak berhasil. Namun betapa tak menyangka kalau pembalasan itu akan datang beberapa hari setelahnya.

Dengan tanpa disangka-sangkanya, Rina datang ke mejanya dan menuangkan susu yang dibawanya tepat ke atas kepala Adit dan di depan teman-teman sekelas mereka pula.

Adit merasa inilah kesempatannya untuk menarik perhatian Rina, dia menarik perempuan itu ke gudang belakang sekolah dan berniat bicara baik-baik.

Tapi entah kenapa mereka malah berakhir bertengkar di dalam dan Rina malah menendangnya dan keluar begitu saja.

Karena geram, Adit lantas menciumnya beberapa hari kemudian dan menyuruh Paul untuk memotret mereka dan menyebarkan foto mereka kemana-mana supaya dia bisa memaksa Rina untuk jadian dengannya.

Kalau memang Rina tak bisa diajak bicara baik-baik, mungkin dia bisa mengancamnya, pikirnya. Tidak pernah ada cewek yang menolaknya sebelumnya dan dia juga takkan membiarkan perempuan itu menolaknya.

Namun yang tidak disadari Adit adalah sepanjang dia bersama Rina, justru dialah yang telah memberi terlalu banyak, terlalu banyak berubah dan terlalu banyak menuruti Rina.

Dia yang berencana akan menundukkan Rina, justru membiarkan cewek itu melakukan apa yang dia mau padanya dan justru dialah yang sering mengejar-ngejar cewek itu kemana-mana.

Tidakkah Adit sadar bahwa perlahan dia juga bahkan memberi wanita itu hatinya dan tak menyadari bahwa wanita itu bisa menghancurkannya kapan saja?

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status