Share

SENAM JANTUNG

Drrtt. Drrtt.

Telepon pagi itu menghentikan mimpiku yang masih hangat di dalam selimut. Kusentuh layar ponselku dan mataku segera tertuju pada angka 08:00 yang berkilau di jam dinding.

"Hmm?" tanyaku dengan suara masih terdengar mengantuk.

"Mama...." suara Rendra terdengar cemas di ujung telepon.

Segera terbangun dari kantukku, "Ada apa, Rendra? Katakan dengan jelas!" ucapku, mencoba menghilangkan kebingungan.

"Orangtuaku ada di depan," ucap Rendra, dan rasanya detak jantungku langsung berhenti sejenak.

"Anya, ada di kamarku," tambahnya lagi.

Sial!! Masih pagi, tapi ada saja masalah yang datang.

Aku merasa kebingungan, mengutuk dalam hati. Orangtua Rendra datang di pagi hari seperti ini? Dan Anya ada di kamarnya?

Aku meminta Rendra untuk menemui orangtuanya terlebih dahulu, mencoba untuk menenangkan diri. "Datangilah mereka terlebih dahulu," pintaku padanya.

Tapi Rendra bertanya, "Kenapa begit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status