Share

DI RUANGAN CAKRA

Penulis: LilyAnnie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-31 13:00:06

Asha sedang duduk di dalam ruang kerja Cakra, menunggu Kakek Akash itu datang. Amerta bilang, Cakra ingin bicara empat mata dengannya.

Dia tidak tahu apa yang akan dikatakan Cakra, tapi dia sudah siap kalau harus mengakhiri pernikahan dengan Akash. Karena dia yakin Cakra pasti marah setelah mengetahui kebenarannya.

Ceklek!

Pintu ruangan terbuka, Asha berdiri dan sedikit menunduk memberi hormat. Sudah kebiasaannya sejak dulu seperti itu.

“Duduk Sha,” ujar Cakra dengan suara beratnya yang membuat suasana terasa jauh lebih tegang dari sebelumnya.

Asha menuruti perintah Cakra. Dia duduk di bangku di seberang Cakra duduk. Mereka duduk terpisah meja kerja yang cukup besar.

&

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • PERNIKAHAN PELUNAS HUTANG   ANCAMAN AKASH

    Pesan yang masuk ke hp Asha ternyata bukan hanya dari Adam, tapi juga dari beberapa orang lain. Dengan isi pesan beragam, sayangnya dari semua pesan itu tidak satupun yang bertanya apakah berita itu benar atau tidak, kebanyakan dari mereka hanya menghina dan bertanya hal-hal aneh yang membuat Asha hanya bisa menghela nafas.“Brengsek!” kesal Akash saat membaca semua pesan itu.Dilihatnya Asha yang hanya diam menatap langit-langit dan menghela nafas berat.“Gak usah dipikirkan, besok aku bereskan. Oke!” Asha hanya mengangguk.Melihat istrinya mulai berbaring di sofa, Asha mengambil ponsel dan menghubungi Margaretha, memintanya mengumpulkan semua staff yang telah menghubungi Asha lewat pesan singkat dan menyuruh mereka semua berkumpul di ruang HRD. Akash ingin bertemu langsung dengan mereka pukul 08.00 pagi.***Asha merasa ada yang berbeda di kantor hari itu. Banyak pasang mata yang melihatnya dan tatapan begitu tidak menyenangkan. Beberapa orang bahkan terlihat berbisik saat melihat A

  • PERNIKAHAN PELUNAS HUTANG   PESAN DI HP ASHA

    Akash sampai di rumah sakit dan menemukan Asha berada di UGD. Rasa panik yang menyerang Akash berangsur mereda saat melihat Asha baik-baik saja. Perempuan itu tampak sedang menggendong seorang anak perempuan dengan rambut kepang dua yang tangannya terluka.Akash mendekat, membuat Asha menoleh padanya sedikit terperanjat.“Mas maaf aku gak langsung ke kantor, tadi…” Akash menggeleng, dia meminta Asha tidak melanjutkan penjelasannya. Melihat situasi di ruang UGD yang begitu berisik, Akash pikir ini bukan tempat yang tepat untuk bicara.“Anak siapa?” tanya Akash.“Aku gak tahu, itu ibu yang nemenin anak ini masih pingsan, tapi kata perawat tadi mereka sudah menemukan tanda pengenal sekaligus nomor telepon ayah anak ini, sudah dihubungi dan mungkin dalam perjalanan ke sini,” tukas Asha.Akash melirik sekilas ke si anak perempuan yang ternyata sedang tertidur.“Kenapa gak di taruh di brankar?” Asha menggeleng.“Tadi sudah ditidurin di brankar dia nangis histeris, maunya dipeluk. Dan gak ta

  • PERNIKAHAN PELUNAS HUTANG   HUBUNGAN TERLARANG

    Setelah mengurai kesalahpahaman yang ada, Asha memutuskan untuk memberikan dirinya dan Akash kesempatan untuk menjalani hubungan dari awal. Apapun sebutan dari hubungan ini, sekarang dan nanti, setidaknya Asha tahu kalau dia tidak berjuang sendiri kali ini–Akash bersamanya.Asha kembali dengan kebiasaan sebelumnya. Menyiapkan semua kebutuhan Akash sebelum berangkat kerja, menyiapkan kopi yang diletakkan di atas nakas dalam kamar dan sesekali membuatkan sarapan sandwich bila diminta.Sementara Akash, mulai berusaha menerima semua perlakuan manis Asha dan menghilangkan rasa risih yang kadang hadir dalam dirinya.Beberapa kali Akash menawarkan Asha berangkat dan pulang bersama, tapi Asha menolak. Meskipun Akash sudah mengatakan tidak masalah kalau orang lain tahu hubungan mereka, tapi dia sendiri tidak yakin itu baik untuk Akash. Bagaimana orang lain akan berpikir tentang hubungan mereka?“Pulang bareng yuk Sha,” ucap Adam tiba-tiba saat menghampiri Asha yang memilih makan siang di salah

  • PERNIKAHAN PELUNAS HUTANG   SALAH YA?

    “Coba jelaskan.” Ujar Akash setelah keduanya duduk di sofa ruang kerja Akash. “Utang apa?”“Mahar, uang itu aku pakai untuk bayar utang ke keluarga Bapak, artinya sekarang aku punya utang ke Bapak.” Akash memijat pelipisnya, helaan nafas berat terdengar darinya.“Kamu tahu arti kata mahar gak Sha? Mahar itu pemberian dari seorang laki-laki untuk perempuan yang akan dinikahinya. Itu jadi hakmu setelah kita menikah, mau kamu apakan pun termasuk untuk bayar utang pun silahkan. Gak ada masalah buat aku, kenapa sekarang kamu anggap itu sebagai utang?” Suara Akash terdengar tenang, tidak ada amarah di sana, tapi terdengar seperti kecewa.“Aku tetap akan mengembalikannya saat aku siap, agar saat aku mengajukan khulu nanti aku gak punya beban apapun,”

  • PERNIKAHAN PELUNAS HUTANG   HUTANG APA?

    Setelah seharian kemarin Asha benar-benar dibuat kesal. Hari ini Asha bahkan tidak berniat sama sekali untuk berangkat ke kantor. Sejak pagi dia menyibukkan diri di dapur, lalu berpindah ke halaman belakangan membantu ibunya menyiram tanaman, lalu kembali ke ruang makan.Pukul 07.30, Akash masih melihatnya memakai homedress dengan bergo rumahan sedang menikmati sarapan sambil membaca novel.“Gak ke kantor?” tanya Akash pelan.“Gak,” jawab Asha asal.“Kenapa?”“Bosnya jahat!” Akash mendelik mendengar jawaban Asha. Dia mengambil posisi duduk di seberang Asha. Mengambil satu roti yang belum diolesi apapun lalu menaruhnya ke piring.Masa

  • PERNIKAHAN PELUNAS HUTANG   MEMBUAT ASHA KESAL

    Suasana di ruang rapat nampak begitu tegang ketika wajah investor itu terlihat tidak suka. Asha yang duduk tidak jauh dari Akash memutuskan untuk bergerak mendekat dan berbisik, “boleh gak kalau aku ulangi penjelasan Mas di depan mereka pakai bahasa Jepang?”Akash menoleh pada istrinya dan bertanya “kenapa?”“Penjelasan Pak Bram ke investor itu sedikit melenceng dari penjelasan Mas,” jawab Asha pelan.Akash tidak lekas memberi izin, dia memperhatikan wajah-wajah di depannya. Wajah investor yang terlihat bingung sambil membolak-balikkan lembar kertas di hadapannya. Wajah Cakra yang tegang sambil mengetuk-ngetukkan tangan di meja. Wajah Sandy yang ragu dan khawatir kalau presentasi kali ini pun gagal lagi. Dan wajah Arjuna yang menahan senyum tipis, seolah menunggu kehancuran Akash.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status