Share

KESALAHAN FATAL

Penulis: Afiqahly
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-14 21:11:11

Seorang perempuan tengah berdiri dengan cemas dihadapan layar besar yang menampilkan grafik sesuatu. Perempuan itu adalah Sera, air matanya turun begitu saja sebab beberapa jam yang lalu dirinya telah melakukan perbuatan fatal. 

Asistennya datang dan langsung menghampiri dirinya yang kini berada diruang kerjanya. 

"Nona tak apa?" tanya Anton, ia khawatir melihat nonanya yang cemas seperti ini. 

Anton menuntun Sera untuk duduk disofa, Sera pun menurut. Perempuan itu mengusap wajahnya kasar. Anton yang melihat itu langsung mengambil air di dispenser. 

"Silahkan diminum." Sera minum. 

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan nona?" tanya Anton. 

"Aku bingung, paman. Semua ini salahku." Sera terus saja menyalahkan dirinya sendiri. Anton duduk didekat Sera dan mengelus tangan perempuan yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri itu. 

"Ceritakan apa yang terjadi kepada paman, Sera. Jangan ada yang ditutup-tutupi," ucap Anton nada bicaranya sangat lembut. Anton juga bingung mengapa tampilan grafik itu menurun?. 

Sera sedikit tenang lalu dia menceritakan apa yang telah terjadi kepada dirinya beberapa jam yang lalu. 

3 jam yang lalu..... 

Sera berada didalam ruang kerjaanya, ia masih santai dengan tampilan video yang ada di laptopnya. Sesekali perempuan itu memakan snacknya. Sera tengah merencanakan sebuah proyek yang sangat besar. 

Perempuan itu menekan tombol yang bertuliskan kata 'send' tanpa pikir panjang. Sera pikir tombol yang ia tekan itu menyangkut persetujuan tentang proyek yang akan ia buat nanti. 

"Sera, fokus." Perempuan itu membuang nafasnya lewat mulut. 

Sera menggeleng mencoba mengusir rasa kegelisahan yang ada dihatinya. Nafas Sera semakin tak karuan tak kala melihat apa yang telah ia perbuat. Sera telah menyetujui jika semua aset kekayaan keluarganya akan jatuh kepada nama Giory tanpa terkecuali. 

"Engak mungkin, pasti aku lagi pusing makanya tulisan ini agak kabur," ucap Sera mencoba meyakinkan dirinya jika yang ia lihat hanyalah ilusi semata. 

Sera memejamkan matanya, jemarinya tak henti-hentinya mengetuk-ngetuk meja yang terbuat dari kaca itu. Perempuan itu membuka matanya dan melihat kearah laptopnya kembali. 

"Jadi, yang aku setujuin adalah berkas pengalihan kekuasaan?" tanya Sera kepada dirinya sendiri. Lidahnya seolah kelu untuk mengucapkan sepatah kalimat lagi. 

"Kenapa harus jatuh kepada keluarga Giory?!" batin Sera. Perempuan itu tau jika keluarga Giory tak akan melepaskan apa yang telah mereka. 

Sera bangkit dari duduknya dan menyalakan layar lebar guna memantau saham keluarganya. Perempuan itu terus memperhantikan layar yang kini menampilkan grafik itu, grafik itu semakin turun. Sera berdoa' dalam hati supaya grafik itu naik namun nihil, grafik itu semakin turun kebawah. 

"Ayo naik, kenapa aku secroboh ini hiks hiks hiks," ucap Sera, ia menyesali perbuatan cerobohnya ini.

___

Sera menceritakan semuanya kepada Anton dengan tangis yang semakin menjadi. 

"Aku harus bagaimana lagi paman? Hiks hiks," tangis Sera seraya mengelap air matanya menggunakan tisu. 

Anton sendiri tak tau harus berbuat apa, kesalahan nonanya ini sangat fatal. Dan detik itu juga kekayaan keluarga Louwen akan jatuh kepada keluarga Giory. Keputusan itu tak bisa diganggu gugat, walapun Sera tak sengaja. Namanya dunia bisinis, tanda tangan diatas matrai tak bisa dibatalkan. Begitu pula dengan kecerobohan Sera, sangat tak bisa mengambil alih kekayaannya. 

"Nona, sebaiknya anda bicarakan masalah besar ini kepada Tuan Fikri," saran Anton. 

"Opa pasti kecewa sama, Aku," lirih Sera. 

"Saya yang akan berbicara kepada Tuan Fikri, Nona," ucap Anton, ia tau jika Sera dilanda rasa takut yang luar biasa. 

Sampai akhirnya Sera menganggukan kepalanya, ia akan pulang dan memberitahu perbuatan bodoh yang telah ia lakukan. Apapun resikonya akan Sera terima. Bahkan jika mereka ingin Sera bersujud dikaki keluarga Giory untuk mengembalikan kekuasaan mereka, Sera akan melakukannya. Menyesal? Ya.. Perempuan itu sangat menyesal. Andia waktu bisa dia ulang kembali, namun itu tak mungkin. 

***

Sementara dikediaman Giory, kini keluarga itu tengah melakukan pesta. Akhirnya posisi keluarga Giory menjadi nomer 1 dan kekayaan mereka semakin bertambah. 

"Cucu kakek hebat sekali." Wisnu tak henti-hentinya memuji Arsya yang kini meminum matchanya. 

Arsya tersenyum puas, perjuangannya selama ini membuahkan hasil. Dengan bodohnya Sera menyetujui surat yang ia kirim lewat situsnya. Apakah Arsya yang terlalu pintar atau Sera yang terlalu bodoh?. Padahal ini bukan rencananya yang sesunguhnya, ini hanya seperti pancingan namun dengan cepat Sera terpancing dan akhirnya nama Louwen bukan diurutan paling atas lagi. 

"Alif, hadiah apa yang cocok untuk cucuku ini?" Wisnu memanggil sang anak. 

Alif mendekat kearah Wisnu dan Arsya. "Sepertinya satu buah pesawat cukup." balasnya. 

Wisnu menganggukan kepalanya. "Ide yang bagus," ucapnya lalu menelfon asisten pribadinya untuk memberikan pesawat sebagai hadiah atas kerja keras, Arsya. 

"Bagaimana kau bisa melakukan itu?" tanya Alfi kepada anaknya. 

Arsya menoleh kearah ayahnya itu. "Sistem keamananya sangat mudah untuk dibobol," jawabnya santai lalu meminum matcha yang berada dicangkir itu. 

"Sepertinya kakekmu itu akan membuat pesta," ucap Alif dan langsung mendapatkan anggukan oleh Arsya. 

Reta datang dan langsung duduk diantara sang suami dan anaknya. Wanita itu mencium pipi sang anak, dan mengucapkan selamat atas keberhasilannya. 

"Kerja bagus, sayang," ucap Reta. 

"Thank you, Bun," balas Arsya. 

"Hari ini seluruh pelayan akan naik gaji," ucap Reta, sontak semua pelayan yang berada disekitar situ bersorak bahagia dan mengucapkan terimakasih kepada keluarga Giory. 

Alfi tersenyum melihat istrinya yang sama sekali tak sombong, bukannya belanja atas keberhasilan sang anak Reta malah menaikan gaji para pelayan. Hampir ada 500 pelayan dimension besar ini. Reta juga selalu memberikan bonus kepada pelayan yang rajin dalam bekerja. 

"Semoga aku mendapatkan istri sebaik bunda," ucap Arsya dalam hati. Lelaki itu bangga kepada cinta pertamanya itu. Arsya akan terus berusaha untuk membahagiakan orang-orang yang berarti didalam hidupnya. 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   EXTRA CHAPTERS

    Pagi harinya Sera disibukkan dengan kegiatan rutinnya, yaitu membantu Skay dan Darka bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Jangan lupakan fakta bahwa ia juga harus membantu Arsya bersiap-siap ke kantor, semuanya berteriak di tempat masing-masing membuat ia pusing. Darka dan Skay berada di kamarnya, dan Arsya juga berada di kamar. Mereka mencari sesuatu tak ketemu-ketemu sedangkan Arsya pun begitu, dia tak mau mencari sendiri dan berakhir saling bersahutan dengan Skay dan Darka memanggil nama Sera. "Momy, dasi dedek mana?" "Momy kaos kaki Skay hilang, mau beli lagi." "Kaos kaki kakak enggak hilang, jadi enggak usah beli lagi!" "Dasi dedek ada di kasur!" "Sayang berteriak lah, suara kamu enggak kedengaran oleh mereka." "Kamu juga! Dari dulu enggak mau pakai dasi sendiri." Begitulah perdeba

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   EXTRA CHAPTERS

    Seperti apa yang dikatakan tadi, Arsya dan Sera sudah berada di taman bermain khusus untuk anak-anak. Mereka duduk di bangku panjang bersama dengan Rian dan Lita, anak-anak bermain di depan sana. Lita membawa anaknya yang berusia 1,5 tahun berjenis kelamin laki-laki.Anaknya lucu dan mirip sekali dengan Rian dan Lita, Arsya sendiri berbincang-bincang dengan om nya itu. Rian sendiri sedikit terkejut melihat Arsya yang sudah dewasa dan penuh wibawa, sementara Sera dan Lita menghibur baby boy itu. Dua sahabat itu sama-sama sudah menikah dan mempunyai anak."Astaga, aku lupa nanya nama anak kamu," ujar Sera sembari menepuk jidatnya."Namanya Razka, itu yang kasih nama Rafa," jawab Lita."So sweet banget, Rafa pasti seneng punya adek laki-laki, dia juga udah besar terakhir kali ketemu dia masih nangis kalau minta eskrim," ucap Sera."Rafa baik banget, per

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   EXTRA CHAPTERS

    4 Tahun berlalu, kini kedua anak Arsya dan Sera sudah berumur 4 tahun. Mereka sangat aktif, apalagi Skay yang suka sekali mengganggu adiknya. Setiap beberapa bulan pasti keluarga Arsya atau Sera datang ke sini dan menginap selama 1 atau 2 bulan lamanya.Arsya mempunyai rumah mewah yang ukurannya tak terlalu besar, ia tak lagi tinggal di apartemen sejak 3 tahun yang lalu. Karena anak-anaknya sangat aktif, apalagi lantai apartemen berada paling atas. Jadi lebih baik mencegah sebelum hal buruk akan terjadi. Sekarang ini Arsya dan Sera berada di ruang bermain milik Skay dan Darka."Momy, dady, kenapa enggak adek aja sih yang jadi kakak?" tanya Darka yang saat ini berada di pangkuan Sera."Karena kakak kamu lahir duluan," jawab Sera seadanya."Teman-teman adik yang laki-laki jadi abang semua, adek sendiri yang jadi adek," ucap Darka."Memangnya kenapa kamu mau

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   AKHIR KISAH YANG BAHAGIA

    Sera dan Arsya berada di trotoar, masing-masing dari mereka mendorong stroller yang berisikan baby Skay dan baby Darka. Mereka akan pergi menuju taman, karena di sana ada bazar. Sudah lama sekali Sera datang ke acara seperti itu, dan baru sekarang kesampean.Kedua anaknya pun sudah bisa sedikit untuk di atur, makanya ia berani membawa mereka keluar dari apartemen. Arsya berjalan sembari mendengarkan musik dari headset miliknya, tenang saja ia masih bisa mendengarkan jika Sera berbicara begitu juga dengan celotehan Skay dan Darka."Kamu beli tiketnya supaya kita bisa masuk," suruh Sera saat mereka sudah sampai di pintu masuk taman."Beli berapa?" tanya Arsya."2 aja, Skay sama Darka masih kecil," jawab Sera."Baiklah." Arsya berjalan membeli tiket, sementara Sera memegang dua stroller.Tak lama kemudian Arsya kembali, mereka

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   2 ANAK KEMBAR

    Detik, menit, jam, hari berlalu begitu cepat. Tepat pukul 3 dini hari Sera melahirkan 2 anaknya dalam keadaan sehat. Saat ini pun Arsya berada di ruang rawat Sera, tadi saat bayinya lahir ia meneteskan air mata karena terharu. Beberapa menit yang lalu Sera baru saja selesai menyusui kedua anaknya.Kebahagiaan semakin bertambah tak kala anak mereka berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, mereka mempunyai anak yang sepasang. Kedua anak itu sedang digendong oleh kedua neneknya yang baru saja datang. Suasana di sini ramai karena ada keluarga Arsya dan Sera, sedangkan Arsya sendiri menemani Sera di brankarnya."Terima kasih Sera," ucap Arsya tulus dari hati yang paling dalam."Sama-sama," balas Sera sembari tersenyum. Ia bangga dengan dirinya sendiri yang berhasil melahirkan dua anak itu dengan normal walapun resikonya tinggi."Arsya, kamu enggak mau gendong baby boy nya?" tanya

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   SUAMIKU SAYANG

    Tak terasa perut Sera sudah membesar, Arsya pun semakin protektif kepada Sera. Sera pun masih mengalami mual dan muntah tapi ia bersyukur karena masih ada Arsya di sekitarnya. Arsya selalu siap jika ia butuhkan, dia laki-laki yang siaga dalam 24 jam. Arsya juga selalu mengingatkan Sera agar dia minum obat tepat waktu.Hari-hari mereka habiskan dengan jalan-jalan berkeliling sembari menghapal tempat-tempat yang ada di sini. Kemarin Arsya belanja banyak sekali baju untuk Sera, dan saat ini pun mereka tengah belanja baju untuk kedua baby mereka yang sebentar lagi akan lahir. Walapun sedang mengandung, Sera masih saja terlihat cantik."Kamu kalau ambil jangan ragu-ragu, ambil sepuas kamu sayang," ucap Arsya."Nanti enggak kepake kalo banyak-banyak," sahut Sera malas."Cari warna yang netral yang cocok untuk laki-laki dan perempuan," pesan Arsya."Iya, ak

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   MEMBERITAHU KABAR BAIK KEPADA KELUARGA

    Pagi harinya Sera terbangun, ia mengerjapkan matanya perlahan-lahan. Ia melihat ke samping tempat tidur, ia sama sekali tak menemukan keberadaan Arsya di sini. Lantas ia berdiri, semoga saja pagi ini ia tak mual. Ia mencium bau lezat, dengan segera ia berjalan keluar dari kamar. Baunya semakin tercium.Sera berjalan ke dapur, ia melihat Arsya berada di sana dengan celemek melekat di tubuh atletis nya. Ia menggeleng pelan melihat tingkah Arsya dalam memasak, bagaimana tidak dia memakai tutup panci yang terbuat dari kaca untuk melindungi mukanya. Jaraknya dengan kompor ada kali satu meter."Masakan kamu bisa gosong Arsya," ucap Sera sembari menggeleng-gelengkan kepala."Minyaknya meletup-letup, mulai sekarang aku enggak bakal ijinin kamu masak. Bisa-bisa kulit kamu terbakar kena mintak panas," oceh Arsya."Ya iyalah, goreng ayah ya gitu. Kalau mau enggak ada minyaknya pakai aja

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   HADIAH YANG TERINDAH

    Arsya berada di dalam kantornya, ia berkutat dengan banyak sekali berkas-berkas yang harus di revisi. Sudah 4 jam ia hanya duduk di sini sedari tadi, juga ia harus lebih mengenal lagi sekretaris barunya. Untuk bahasa ia tak terlalu kesulitan, sebab sebagian karyawan di kantor sini memang di ambil dari negara asalnya.Karena sangat kesulitan mencari pegawai baru yang asli dari sini, jadi tak ada cara lain selain mengambang karyawan dari sana. Ia di ruangan ini bersama dengan sekretarisnya, dia lah yang membantu ia bekerja selama di sini. Dan dia lah yang memperkenalkan dirinya sebagai atasan kepada pegawai di sini."Apakah saya ada jadwal meeting?" tanya Arsya."Tidak, untuk hari ini bapak tak ada jadwal meeting.""Bisakah kau menyuruh mereka untuk lembur lagi? Perasaan saya tak enak kepada istri saya," ucap Arsya."Bisa pak.""Yasudah, saya

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   BELUM DATANG BULAN

    4 Bulan berlalu, pagi ini Sera berada di dalam apartemennya. Arsya sudah berangkat kerja dari 1 jam yang lalu, entah mengapa hari ini badannya terasa tak enak. Ia sudah berkali-kali keluar masuk kamar mandi untuk memutahkan isi perutnya. Sekarang ia tertidur di kasur dengan posisi miring.Ia pusing, lemas, mual, semuanya bercampur menjadi satu. Ia bari kepikiran bahwa dirinya belum datang bulan selama 2 bulan lamanya, lantas ia merubah posisinya menjadi duduk. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, apakah ia hamil? Sebab rasa mual ini sama sekali tak pernah dirinya dapatkan sebelumnya."Apakah aku hamil? Aku juga udah 2 bulan enggak datang bulan," batin Sera bertanya-tanya."Aku harus periksa ke dokter," gumam Sera, ia menelepon seseorang. Dia adalah pegawai yang ada di apartemen ini, ia pun kenal baik dengan dia karena dia berasal dari negara yang sama seperti dirinya.

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status