Share

Chapt 18. Masih Marah

“Nai, Kamu dipanggil sama pelanggan meja 4.” Salah satu rekan kerjanya memberi tahu Naima. Chef Adi menaikkan alisnya tanda ingin tahu, Naima hanya mengangkkat kedua tangannya tanda belum tahu kenapa.

“Ok, sebentar.” Naima mengangkat Croffle dari panggangan dan menaruhnya di piring saji.

“Biar aku yang plating.” Reno menawarkan bantuan, Naima tersenyum berterima kasih. Melepaskan sarung tangannya dan mencuci tangan, Naima keluar menuju meja nomor 4. Pelanggan yang memanggilnya, menatap Naima dengan pandangan mengintimidasi. Duduk dengan posisi tegap, kedua tangan dilipat di depan dada dan pandangan tajam tanpa senyum. Naima tidak takut, dengan santai Naima mendekat.

“Apakah bapak memanggil saya?” Naima bertanya setelah berdiri di samping meja pria tersebut.

“Kamu yang membuat Croffle ini?” Pria yang akhir-akhir mengganggu kewarasan Naima, bertanya dengan sorot mata tajam.

“Benar Pak, apakah ada yang kurang dari pesanan Bapak?” Naima balas menatap mata Albe dengan tak kalah tajam,
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Jangan di jawab Naima.... Nanti bisa salah paham,....gawaaat.....
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status