Home / Rumah Tangga / PESONA ISTRI NAKAL CEO / Bab 24. Panggilan Dini Hari (21+)

Share

Bab 24. Panggilan Dini Hari (21+)

Author: Kenzie
last update Last Updated: 2025-08-10 11:00:49

“Dulu, di sini kamu sering kehilangan kendali,” ucap Reina lagi karena pertanyaannya tak kunjung mendapat jawaban.

Abian hanya menatap, namun tatapannya tajam dan penuh peringatan. Tatapan yang dulu selalu membuat Reina berdebar, meski ia tak pernah mau mengakuinya. Bukan tak pernah, tapi kesepakatan membuatnya tak bisa mengatakan.

“Dan kamu selalu tahu cara membuatku kehilangan kendali … seperti saat ini,” jawab Abian akhirnya.

Reina tidak tahu sejak kapan tubuhnya mulai kehilangan tenaga untuk melawan. Ia hanya tahu, kalau saat ini Abian dalam mode tak ingin dibantah, tak ingin ditantang sekalipun oleh dirinya. Walaupun begitu, Reina tetaplah Reina yang suka tantangan.

“Reina,” panggil Abian dengan suara rendah, isyarat bahwa dirinya mulai kehilangan kendali lagi.

“Apa, Sayang?” jawab Reina dengan nada yang dibuat manja dan sensual.

“Fuck!” umpat Abian, matanya bergetar penuh dengan kabut gairah.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Kenzie
okeh siap, note
goodnovel comment avatar
enur .
fix setelah ini ,, Reina ,kamu tinggalin Abian jan mau lagi sama dia ..
goodnovel comment avatar
enur .
ni lagi cewek ,, gda bosen2 ny gangguin suami orang
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 35. Jamuan Berlapis Racun

    “Abian, kenapa tidak membawa Reina ke acara keluarga besar lusa ini?” tanya Bunda, menyesap teh matcha yang dibuat bu Mar.Setelah sarapan pagi selesai, bunda dan ayah Abian memilih untuk tinggal lebih lama lagi di rumah anaknya. Mereka ingin menghabiskan waktu bersama anak dan menantunya. Karena beberapa bulan belakangan ini, sang Ayah sibuk perjalanan bisnis.Abian menatap bundanya. “Bunda, acara itu kan—”“Justru karena itu kamu harus membawa Reina. Sebagian keluarga besar kita tidak tahu dengan menantu cantik bunda ini.” Nada suara bunda begitu tegas, membuat Abian tak bisa menyanggahnya.Reina yang menyadarinya, memutar otak untuk menolak ajakan bunda Abian. Jika dia datang, pernikahan palsu ini akan terbongkar. Namun, sebelum dia menjawab, Bunda lebih dulu mengajukan permohonan.“Kamu mau ikut kan, Nak?” Bunda menatap Reina dengan tatapan memohon dan penuh harap.Reina tersenyum tipis, dia tida

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 34. Pagi yang Terlalu Nyata

    Raka memarkir mobil di depan lobi apartemen Reina. “Kamu yakin nggak mau aku antar sampai depan pintu?” tanyanya.Reina menggeleng, memeluk lukisan rumah kayu pemberian lelaki di sampingnya. “Nggak perlu, sudah malam juga. Aku kembali sekarang.”Raka menghentikan pergerakan Reina yang hendak keluar dari mobil. “Sayang, kalau ada apa-apa, kabari aku ya. Apa pun itu.”Reina menganggukkan kepalanya. “Iya, Sayang. Terima kasih untuk malam ini.”Masih dengan senyum manisnya, Reina menunggu sampai mobil Raka menghilang dari pandangannya. Setelah itu, ia mengeluarkan ponsel dan menghubungi Jay.“Datang ke apartemenku sekarang. Aku ingin kamu menyelidiki sesuatu,” perintahnya mutlak.“Baik, Nona,” jawab Jay di seberang sana.Tak sampai 20 menit, Jay sudah berdiri di ruang tamu apartemennya. Reina menyerahkan kertas itu dengan hati-hati, seperti menyodorkan bukti kejahatan. “Aku mau kamu telusur

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 33. Saat Rahasia Mulai Tersaji

    “Nona,” panggil Jay setelah ruang rapat utama hanya tinggal dirinya dan sang Nona. “Kalau kamu ingin membela mereka, mending keluar saja! Aku sudah memberikan pendapat berdasarkan data dan analisis kamu. Aku juga tidak melibatkan urusan pribadi dalam pendapat tadi,” sungut Reina masih kesal pasca pembahasan rapat barusan. Jay menunduk dan tersenyum. “Saya tahu, Nona. Masalahnya, ada laporan penting yang harus saya sampaikan.” Reina langsung menolehkan kepalanya pada Jay. Tatapannya tiba-tiba berubah waspada. “Apa?” “Barusan saya mendapat kabar dari orang kita di jaringan. Ada seseorang yang sedang berusaha mencari tahu tentang identitas Anda. Sepertinya dia cukup serius, bukan sekadar penasaran biasa.” Reina bersandar di kursinya, menyilangkan kaki. “Siapa?” “Kami belum bisa pastikan, tapi polanya menunjukkan kalau dia punya sumber daya besar. Bukan orang sembarang

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 32. Taring Sang Pewaris

    Tatapan Cindy mengunci wajah Abian terlalu lama. “Kenapa kamu begitu memperhatikan dia?” suara Cindy terdengar tajam, memecah sunyi di ruangan kerja Abian.“Aku selalu memperhatikan semua orang,” jawab Abian datar, tidak menoleh.Jawaban itu bukannya meredakan kecurigaan, malah menyalakan bara di dada Cindy. Dia bisa membaca bahasa tubuh dan Abian jelas berbeda ketika bersama Reina. Ada cara dia memandang, ada nada yang hanya keluar ketika berbicara dengannya.“Jadi, kamu tidak akan bilang kalau … dia spesial?” Cindy mencoba memancing.Abian akhirnya menatap, pandangan dinginnya menusuk. “Kalau kamu mau berasumsi, silakan. Asal jangan bawa-bawa Reina dalam drama kamu.”Tangan Cindy mengepal. Jadi benar, ada sesuatu di antara tunangannya dan Reina. Dia menahan senyum tipis yang penuh amarah, lalu berdiri, menyampirkan tas di bahunya.“Baiklah, Abian. Kita lihat siapa yang lebih pintar di permainan ini

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 31. Sindiran Berbalas Cemburu

    Alih-alih kaget atau marah, Reina justru tersenyum tipis. Bukan senyum ramah, lebih seperti senyum kucing yang baru menemukan tikus bermain di terasnya. Abian berdiri, Cindy ikut bangkit tapi masih berdiri dekat dengannya. “Reina, ini—” “Tolong jangan jelaskan. Aku cukup mampu melihatnya sendiri,” potong Reina, suaranya bergetar namun matanya dingin. Cindy melipat tangan di dada, menatap Reina dengan tatapan penuh kemenangan. “Kamu seharusnya menelepon dulu sebelum datang. Setidaknya kita bisa mempersiapkan diri lebih dulu. Mungkin dengan begitu, kamu tidak akan kaget.” Senyum tipis menghiasi bibir Reina ketika mendengar perkataan Cindy. Ia mendekat dengan ritme pelan. Kemudian meletakkan tas bekal di atas meja Abian. Reina menyandarkan tubuhnya ke permukaan meja. Bahunya miring, pinggulnya terangkat sedikit, pose yang terlihat santai tapi menguasai perma

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 30. Pemandangan yang Menghantam

    “Ini akan jadi hari yang menarik,” gumam Reina melihat pantulan dirinya di cermin.Tangan Reina menggenggam erat tas bekal, sementara pikirannya berputar penuh keraguan. Ia tidak pernah membayangkan dirinya harus menginjakkan kaki di tempat itu. Selama dia menjalin hubungan dengan Abian dulu, ia tak peduli dengan status pria itu.“Nona, kita sudah sampai,” ucap Jay.“Kamu ikut aku antar ini makan siang yah,” pinta Reina terlihat sangat enggan untuk masuk ke perusahaan suaminya.“Ta—”“Jay, ini perintah.”Jay yang tak punya kuasa akhirnya menganggukkan kepalanya. Ia membukakan pintu untuk Reina dan berjalan di belakangnya. Sesampainya di lobi, ponsel Reina berdering. Ada nama bunda Abian di layarnya.“Sayang, kamu sudah sampai belum di kantor Abian? Abian tidak bisa dihubungi, kemungkinan dia masih rapat. Kamu bilang aja mau ketemu Abian ke resepsionis yah. Nanti mereka akan bawa kamu ke

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status