Beranda / Rumah Tangga / PESONA ISTRI NAKAL CEO / Bab 23. Rumah Penuh Dosa (21+)

Share

Bab 23. Rumah Penuh Dosa (21+)

Penulis: Kenzie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-09 18:00:06

“Kamu masih ingat rumah itu, ‘kan?”

Suara Abian memecah keheningan di dalam mobil yang melaju ke arah pinggir kota. Hanya suara mesin dan napas Reina yang sedikit tertahan karena gugup. Jantungnya seperti tahu ke mana mereka akan pergi, bahkan sebelum bibir Abian menyebutkannya.

Reina mengangguk pelan tanpa menoleh. Rumah itu. Bagaimana mungkin ia bisa lupa?

Mobil berhenti di jalan tanah berkerikil yang tak berubah sejak bertahun-tahun lalu. Tidak ada plang nama, tidak ada lampu jalan. Hanya hamparan yang membentang sejauh mata memandang, seperti permadani hijau yang disentuh oleh tangan langit. Di ujung jalan itu berdiri sebuah rumah kayu dua lantai yang tampak sederhana, tapi menyimpan terlalu banyak dosa.

Abian turun lebih dulu, membuka pintu untuk Reina seperti dulu. “Kamu yakin ingin masuk?” tanyanya lembut.

“Dulu, aku mengira tempat itu suci.” Reina bukannya menjawab, dia malah menyuarakan isi pikirannya yan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Kenzie
oke, ditunggu kelanjutan besoknya yah (⁠´⁠ε⁠`⁠ ⁠)
goodnovel comment avatar
enur .
ntah pun ,, hanya waktu yg akan menjawab
goodnovel comment avatar
enur .
asli kak ,, pas mau ngetik tetiba inget lagu Ariel ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 35. Jamuan Berlapis Racun

    “Abian, kenapa tidak membawa Reina ke acara keluarga besar lusa ini?” tanya Bunda, menyesap teh matcha yang dibuat bu Mar.Setelah sarapan pagi selesai, bunda dan ayah Abian memilih untuk tinggal lebih lama lagi di rumah anaknya. Mereka ingin menghabiskan waktu bersama anak dan menantunya. Karena beberapa bulan belakangan ini, sang Ayah sibuk perjalanan bisnis.Abian menatap bundanya. “Bunda, acara itu kan—”“Justru karena itu kamu harus membawa Reina. Sebagian keluarga besar kita tidak tahu dengan menantu cantik bunda ini.” Nada suara bunda begitu tegas, membuat Abian tak bisa menyanggahnya.Reina yang menyadarinya, memutar otak untuk menolak ajakan bunda Abian. Jika dia datang, pernikahan palsu ini akan terbongkar. Namun, sebelum dia menjawab, Bunda lebih dulu mengajukan permohonan.“Kamu mau ikut kan, Nak?” Bunda menatap Reina dengan tatapan memohon dan penuh harap.Reina tersenyum tipis, dia tida

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 34. Pagi yang Terlalu Nyata

    Raka memarkir mobil di depan lobi apartemen Reina. “Kamu yakin nggak mau aku antar sampai depan pintu?” tanyanya.Reina menggeleng, memeluk lukisan rumah kayu pemberian lelaki di sampingnya. “Nggak perlu, sudah malam juga. Aku kembali sekarang.”Raka menghentikan pergerakan Reina yang hendak keluar dari mobil. “Sayang, kalau ada apa-apa, kabari aku ya. Apa pun itu.”Reina menganggukkan kepalanya. “Iya, Sayang. Terima kasih untuk malam ini.”Masih dengan senyum manisnya, Reina menunggu sampai mobil Raka menghilang dari pandangannya. Setelah itu, ia mengeluarkan ponsel dan menghubungi Jay.“Datang ke apartemenku sekarang. Aku ingin kamu menyelidiki sesuatu,” perintahnya mutlak.“Baik, Nona,” jawab Jay di seberang sana.Tak sampai 20 menit, Jay sudah berdiri di ruang tamu apartemennya. Reina menyerahkan kertas itu dengan hati-hati, seperti menyodorkan bukti kejahatan. “Aku mau kamu telusur

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 33. Saat Rahasia Mulai Tersaji

    “Nona,” panggil Jay setelah ruang rapat utama hanya tinggal dirinya dan sang Nona. “Kalau kamu ingin membela mereka, mending keluar saja! Aku sudah memberikan pendapat berdasarkan data dan analisis kamu. Aku juga tidak melibatkan urusan pribadi dalam pendapat tadi,” sungut Reina masih kesal pasca pembahasan rapat barusan. Jay menunduk dan tersenyum. “Saya tahu, Nona. Masalahnya, ada laporan penting yang harus saya sampaikan.” Reina langsung menolehkan kepalanya pada Jay. Tatapannya tiba-tiba berubah waspada. “Apa?” “Barusan saya mendapat kabar dari orang kita di jaringan. Ada seseorang yang sedang berusaha mencari tahu tentang identitas Anda. Sepertinya dia cukup serius, bukan sekadar penasaran biasa.” Reina bersandar di kursinya, menyilangkan kaki. “Siapa?” “Kami belum bisa pastikan, tapi polanya menunjukkan kalau dia punya sumber daya besar. Bukan orang sembarang

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 32. Taring Sang Pewaris

    Tatapan Cindy mengunci wajah Abian terlalu lama. “Kenapa kamu begitu memperhatikan dia?” suara Cindy terdengar tajam, memecah sunyi di ruangan kerja Abian.“Aku selalu memperhatikan semua orang,” jawab Abian datar, tidak menoleh.Jawaban itu bukannya meredakan kecurigaan, malah menyalakan bara di dada Cindy. Dia bisa membaca bahasa tubuh dan Abian jelas berbeda ketika bersama Reina. Ada cara dia memandang, ada nada yang hanya keluar ketika berbicara dengannya.“Jadi, kamu tidak akan bilang kalau … dia spesial?” Cindy mencoba memancing.Abian akhirnya menatap, pandangan dinginnya menusuk. “Kalau kamu mau berasumsi, silakan. Asal jangan bawa-bawa Reina dalam drama kamu.”Tangan Cindy mengepal. Jadi benar, ada sesuatu di antara tunangannya dan Reina. Dia menahan senyum tipis yang penuh amarah, lalu berdiri, menyampirkan tas di bahunya.“Baiklah, Abian. Kita lihat siapa yang lebih pintar di permainan ini

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 31. Sindiran Berbalas Cemburu

    Alih-alih kaget atau marah, Reina justru tersenyum tipis. Bukan senyum ramah, lebih seperti senyum kucing yang baru menemukan tikus bermain di terasnya. Abian berdiri, Cindy ikut bangkit tapi masih berdiri dekat dengannya. “Reina, ini—” “Tolong jangan jelaskan. Aku cukup mampu melihatnya sendiri,” potong Reina, suaranya bergetar namun matanya dingin. Cindy melipat tangan di dada, menatap Reina dengan tatapan penuh kemenangan. “Kamu seharusnya menelepon dulu sebelum datang. Setidaknya kita bisa mempersiapkan diri lebih dulu. Mungkin dengan begitu, kamu tidak akan kaget.” Senyum tipis menghiasi bibir Reina ketika mendengar perkataan Cindy. Ia mendekat dengan ritme pelan. Kemudian meletakkan tas bekal di atas meja Abian. Reina menyandarkan tubuhnya ke permukaan meja. Bahunya miring, pinggulnya terangkat sedikit, pose yang terlihat santai tapi menguasai perma

  • PESONA ISTRI NAKAL CEO   Bab 30. Pemandangan yang Menghantam

    “Ini akan jadi hari yang menarik,” gumam Reina melihat pantulan dirinya di cermin.Tangan Reina menggenggam erat tas bekal, sementara pikirannya berputar penuh keraguan. Ia tidak pernah membayangkan dirinya harus menginjakkan kaki di tempat itu. Selama dia menjalin hubungan dengan Abian dulu, ia tak peduli dengan status pria itu.“Nona, kita sudah sampai,” ucap Jay.“Kamu ikut aku antar ini makan siang yah,” pinta Reina terlihat sangat enggan untuk masuk ke perusahaan suaminya.“Ta—”“Jay, ini perintah.”Jay yang tak punya kuasa akhirnya menganggukkan kepalanya. Ia membukakan pintu untuk Reina dan berjalan di belakangnya. Sesampainya di lobi, ponsel Reina berdering. Ada nama bunda Abian di layarnya.“Sayang, kamu sudah sampai belum di kantor Abian? Abian tidak bisa dihubungi, kemungkinan dia masih rapat. Kamu bilang aja mau ketemu Abian ke resepsionis yah. Nanti mereka akan bawa kamu ke

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status