Share

Bab 13A

“Reno, kok kamu di rumah? Namira mana?”

Ibu mertuaku itu langsung memberondong pertanyaan. Matanya memindai setiap sudut rumah dari pintu masuk ruang tamu. Kedua tangannya membawa kantong kresek. Aku yakin itu pasti oleh-oleh. Mertuaku ini tak pernah datang dengan tangan kosong.

“Bunda kerja, Nek!” Aku kalah cepat. Dafa sudah menyahut sambil mendongakkan kepalanya, menatap neneknya yang masih berdiri di ampang pintu.

Duh! Anak ini pake ngaku kalau bundanya sudah kerja. Dimanapun, anak kecil memang selalu jujur.

“Namira kerja?” Tatapan mata ibu mertua berpindah kepadaku. Biasanya, neneknya anak-anak ini padahal langsung sibuk dengan cucu-cucunya setiap datang. Kini, malah seolah ingin menginterogerasiku.

Ada rasa bersalah menyelinap atas pertanyaan ibu mertua. Tampak sekali aku menjadi menantu yang tak becus, hingga Namira yang dulu aku paksa berhenti kerja kini harus kembali bekerja.

Masih ingat saat aku meminta Namira berhenti kerja dan fokus mengurus anak-anak, ibu mertuaku yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status