Share

Part 43. Cincin

"Kita tidur satu ranjang," ujar Arya kemudian memeluk tubuh Endrea sangat erat. 

"Iya baiklah aku akan tidur disini, tapi lepaskan terlebih dahulu," perintah Endrea karena dirinya merasa sangat kekurangan oksigen.

Aeya langsung melepaskan pelukannya dan membiarkan Endrea duduk, setelah itu Endrea berpindah kesamping Arya dan meletakkan bantal guling ditengah-tengah mereka. 

'Ma, Pa bantu Endrea menemukan surat aslinya ya, Endrea tidak rela orang-orang itu menikmati jerih payah kalian,' do'a Endrea sebelum tidur, Perlahan-lahan mata Endrea mulai mengantuk. 

Saat mata Endrea sudah terpejam bukan Arya namanya kalau tidak jahil, Arya membuang bantal yang menghalangi mereka ke bawah ranjang samping Endrea, kemudian Arya mendekatkan tubuhnya ke Endrea dan memeluknya. 

Perlahan-lahan mata Arya juga terpejam, dirinya mendapatkan rasa nyaman dan suka dengan aroma rambut Endrea yang harum.

Endrea merasakan ada sesuatu benda berat m

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status