Share

Evan Menghadap Abah

Perlahan-lahan namun pasti, Evan berjalan menuju rumah induk, kediaman Abah. Jauh di dasar hatinya, ada sebongkah ketakutan yang membuat langkah kakinya tergetar. Demi menguatkan hati, lelaki muda tampan itu berhenti di depan pintu gerbang, menyusun pemikiran dan perasaan. Dalam detik-detik yang berdetak sangat lambat, selamat detak jarum jam yang kehabisan baterai, Evan tergulung besarnya keraguan. Mampukah dia menghadap Abah? Sanggupkah menjalankan semua rencana yang telah disusunnya dengan matang beberapa hari ini? 

Puk, puk, puk!

Tepukan dipundak kanannya itu benar-benar mengejutkan, menapakkan Evan pada selasar kenyataan. Serta merta Evan menoleh ke samping kiri dan ternyata benar dugaannya, itu Abang. Bukan hanya kandas tergulu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status