Share

61 Terbongkar

Kupercepat langkah meninggalkan rumah Mbah Minah. Tak pernah menyangka jika yang kutemui justru orang-orang sekolot mereka. Kupikir, semua akan lebih mudah karena aku memakai jalur pendekatan dan kekeluargaan.

Tak ada polisi di sini, jadi kupikir mereka cukup aman menceritakan semuanya. Lagipula aku juga sudah jelaskan berulang kali jika kedatanganku itu hanya untuk mengurai teka-teki yang selama ini tersimpan cukup rapi.

Aku nggak mau Ningrum hidup dalam kebingungan, bimbang dan berbagai pertanyaan tanpa jawaban. Aku ingin membuatnya bahagia, karena kebahagiaannya juga bagian dari bahagiaku.

Aku ingin menghapus jejak-jejak luka di hatinya, agar dia bisa merasakan dan menuliskan hari-hari bahagia sebagai istri seorang Huda Darmawangsa. Mungkin memang begini jalannya. Cukup terjal saat suami ingin membuat istri bahagia.

Kubuka pintu mobil, sempat kulirik ke teras rumah bercat abu muda itu. Pak Herman tampak menatap ibunya cukup intens dan mengobrol entah apa. Aku tak lagi mendengar obr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status