Share

Hujan

Dengan sangat terpaksa Hani turun mengikuti Aiman. Wajahnya di tekuk. 

"Maaf ya, bapak-bapak, ibu-ibu, mengganggu perjalanannya. Silahkan dilanjut, Bang!" Aiman masih sempat melongokan lagi kepalanya ke dalam angkot untuk meminta maaf. Sorakkan 'huuuu' panjang dari semua penumpang menjawab ucapannya. 

"Oh, pasangan yang berantem, ya. Pantesan naik angkot pake helm."

"Padahal jangan bertengkar di jalan, ya. Di kamar lebih asik."

"Kalau berantem jangan kabur, mending kalau dicariin. Kalau malah nyari pengganti bagaimana?"

Komentar-komentar sumbang di dalam angkot masih tertangkap telinga Hani saat menunggu Aiman membaya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status