Share

Bab 11

Author: Piemar
last update Last Updated: 2025-08-17 14:02:57

Ana terbangun saat mendengar suara hembusan angin yang kencang. Ia terbatuk tatkala debu terhirup hidung mancungnya. Sontak, ia menegakkan tubuhnya.

Tatapannya terpacak pada pintu istal yang terbuka. Jantungnya berdegup kencang. Mungkin pintu itu terbuka karena terdorong oleh angin yang cukup besar.

Beberapa saat ia mengedarkan pandangannya ke setiap sudut. Tak bisa dipungkiri, ia mulai dilanda takut. Namun bukan takut akan penampakan makhluk astral.

Ia seorang perempuan, ia takut jika ada pelayan lelaki di sana yang kurang ajar padanya. Tangannya langsung menarik belati yang ia selipkan di balik apron putih yang melilit di pinggangnya.

Ana kembali membaringkan tubuh lelahnya di atas jerami kering. Berharap esok hari ia akan menemukan secercah harapan. Namun matanya mendadak sukar terpejam.

Tangan lentiknya memainkan liontin yang menggantung di kalung perak miliknya.

“Aku tidak boleh menyerah. Kalung ini mungkin milik keluargaku. Aku harus bisa menemukan mereka.”

Mata gadis itu ter
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • PUTRI YANG TERTUKAR   Bab 34

    Di tempat yang berbeda, di ruang kerja yang hanya diterangi cahaya lilin, Lord Mervyn menundukkan kepala dalam-dalam, seolah penuh hormat. Namun senyumnya tipis, seperti ular yang siap menyusup.“Paduka Raja,” ucapnya pelan, “saya tidak bermaksud mencampuri urusan keluarga tetapi apa Paduka tidak merasa ganjil? Seorang putri agung dari Velmont, mengapa selalu menutupi wajahnya? Mengapa terlalu sering terdiam, seakan takut berbicara?”Raja Edric menegakkan tubuhnya, menatap Mervyn dengan sorot tajam. “Kau ingin mengatakan apa?”Lord Mervyn segera merendah, tangannya terulur seakan menolak tuduhan. “Tidak, tentu tidak! Hamba hanya khawatir, jika suatu hari Velmont mendengar kabar bahwa sang putri diperlakukan dengan tidak layak… atau mungkin, Paduka sendiri ditipu.”Seketika keheningan turun. Mereka sepemikiran. Namun untuk saat ini pikiran Raja Edric lebih tersita untuk Ravensel. Kerajaannya sedang menghadapi lawan yang tangguh. Kerajaan Dravencort jauh di bawah Kerajaan Ravensel, namu

  • PUTRI YANG TERTUKAR   Bab 33

    Ruang pertemuan di sayap timur kastil dipenuhi cahaya lilin yang berderet di dinding batu. Meja panjang dari kayu ek dipenuhi peta, gulungan perkamen, dan pion kayu berbentuk prajurit serta kuda perang. Aroma lilin yang terbakar bercampur dengan bau kulit tua.Raja Edric duduk di kursi utama, wajahnya serius dan sorot matanya tajam. Di sisi kanan, Leon duduk tegap dengan rahang mengeras. Pangeran Evander sibuk menata perkamen di depannya. Sir Juan, pengawal Pangeran Leonhart bersandar dengan kedua tangan di atas meja, sementara Lord Mervyn, kanselir Raja Edric, bangsawan berambut perak dari selatan, tampak gelisah, jarinya mengetuk-ngetuk permukaan meja.Raja Edric pun membuka suara. “Kabar terakhir jelas. Dravencort mengumpulkan sisa pasukan mereka di perbatasan timur. Mereka tidak belajar dari kekalahan.”Evander membetulkan kacamatanya. “Laporan mata-mata menyebutkan mereka juga berusaha membeli senjata dari pelabuhan utara. Bila itu benar, mereka berencana bangkit lebih cepat dar

  • PUTRI YANG TERTUKAR   Bab 32

    Perlahan Ana membuka pintu kayu raksasa itu. Dengan setengah mengendap-endap, ia keluar dari kamar Pangeran Leon saat pagi buta. Helaan nafas lega lolos di bibirnya. Ia seperti keluar dari lubang sempit. “Tinggal satu hari lagi tinggal di kamar Pangeran,” gumam Ana yang hanya terdengar oleh dirinya sendiri. Jauh panggang dari api, meskipun ia tidur sekamar dengan Leon namun ia hanya bisa tidur beralaskan lantai yang dingin. Mungkin ia terlalu berharap ketika mereka bisa berada dalam satu ruangan akan tumbuh semacam rasa simpatik padanya. Lebih jauh lagi, Ana sebagai seorang gadis muda berharap bernasib baik dinikahi bangsawan yang lembut hatinya dan perhatian.Ana meremat rambutnya frustrasi. “Apa yang aku pikirkan? Bisa-bisanya aku memikirkan pernikahan ideal. Sadar diri, Ana! Kau hanyalah pelayan. Sampai kapanpun tetap menjadi pelayan. Kecuali … aku menemukan siapa pemilik liontin ini,” gumamnya sembari menarik liontin dari balik dadanya.Dari arah berlawanan terdengar suara lang

  • PUTRI YANG TERTUKAR   Bab 31

    Evander kembali bersuara sambil menyesap anggur. “Lalu bagaimana menurutmu, Kak? Apakah Putri Clarissa betah di Ebony? Atau ia lebih merindukan kehidupan di Velmont?”Ana tahu ia tak bisa diam. Dengan suara lembut, ia menjawab, “Kastil Ebony… keras, tapi indah. Aku belajar banyak di sini. Dan aku bersyukur bisa berada di sisi Pangeran Leon.”Dalam hati, Ana merutuk keras! Kastil Ebony adalah neraka, awalnya. Sekejap ruangan kembali hening. Raja Edric menatapnya lama, sebelum akhirnya mengangguk kecil. “Jawaban yang bijak.”Leon menyembunyikan desahan lega di balik tatapan dinginnya. Ia tidak menyangka jika gadis buruk rupa itu bisa memiliki pemikiran yang cukup cemerlang. Sisi lain, Ana berusaha menahan gejolak emosinya, menormalkan perasaannya. Di luar ia tampak laksana danau yang tenang. Namun di dalam batinnya, ia laksana angin tornado yang bergemuruh riuh.Sementara itu Helena di sudut ruangan hampir menggertakkan giginya karena Ana berhasil menutupinya dengan baik. Tanpa sadar,

  • PUTRI YANG TERTUKAR   Bab 30

    Ana terkesiap, buru-buru menunduk. “I-itu… aku hanya jatuh waktu di istal. Bekas jelaga. Tidak penting.”Tapi Diana mengerutkan kening, bibirnya terbuka seakan hendak berteriak. “Astaga! Pantas saja kulitmu tampak kusam. Kukira… oh! Kukira memang seperti itu wajahmu! Ternyata wajahmu–”Gadis itu memegang dadanya, tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ana menegang, wajahnya panas. “Jangan berisik! Kau mau seluruh kastil tahu?” bisiknya keras, nada nyaris putus asa.Diana menutup mulutnya dengan kedua tangan, lalu cekikikan kecil. “Hhh, maaf, maaf! Aku hanya terkejut. Wajahmu ternyata… sebenarnya lebih cantik dari dugaan. Wah, kalau dibersihkan total, Pangeran mungkin akan—”“Diam.” Ana langsung memotong, matanya menyipit. Ada campuran takut dan malu dalam suaranya.Diana menunduk cepat, tapi bibirnya masih menahan senyum. “Baiklah, baiklah… aku akan rias dengan serius. Tapi rahasiamu aman denganku. Asal kau tak keberatan kalau aku… sedikit kagum.”Ana menelan saliva, lalu menghela n

  • PUTRI YANG TERTUKAR   Bab 29

    Malam itu terasa lebih lama dari biasanya. Ana tidur di kamar Leon atas perintahnya. Ia tidak protes, kenapa tidak esok hari saja ia tidur di sana, toh, Raja Edric baru tiba di sana esok.Namun Leon tetaplah pangeran yang impulsif. Melakukan segala sesuatu menurut keinginannya. Tidak ada satupun yang berani membantahnya. Di kamar mewah itu, Ana hanya berani membentangkan selimut tipis di lantai, tepat di sisi ranjang. Ia menunduk terus, tak berani menatap Leon. Hatinya bergemuruh, namun lidahnya kelu.Leon melepas mantel dan pedangnya, matanya sempat melirik ke arah Ana. “Jangan harap aku akan memberimu ranjangku,” katanya datar, penuh penghinaan.Sudah Ana duga. Pria itu tetap kejam.Ana menunduk lebih dalam, kedua tangannya meremas ujung selimut. “Baik, Tuan…” suaranya nyaris tak terdengar.Leon mendengus kecil lalu duduk di tepi ranjang, menatap Ana seperti menilai seekor binatang asing. “Setidaknya kau tahu tempatmu. Itu bagus.”Ana berbaring perlahan di lantai dingin itu. Selimu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status