Share

Bab 400

Author: Piemar
last update Last Updated: 2025-12-24 12:18:56

Sore itu Clarissa sedang berdiri mematut di depan cermin rias raksasa. Seorang penjahit istana sedang membantunya mengenakan gaun yang baru saja selesai dijahit. Tertanya, gaun itu begitu pas di tubuhnya.

Gaun Clarissa dijahit terakhir karena bahannya kurang. Adapun bahan yang digunakan berasal dari sutra terbaik dan hanya bisa didapatkan setelah memesan terlebih dahulu dari pedagang timur. Alhasil, terpaksa penjahit terlambat mengeksekusinya.

Senyum tersungging di wajah gadis berambut keemasan itu. “Terima kasih gaunnya. Aku suka,” katanya dengan senyum yang berinai-rinai.

Penjahit istana dan para pelayan wanita yang berada tak jauh di sisinya terheran-heran mendengar sebuah ungkapan manis dari sosok Clarissa.

Mereka mulai mengingat-ingat kapan gadis itu mengucapkan terima kasih pada mereka. Rasanya, terdengar aneh. Biasanya Clarissa lebih sering mengomel, mengeluh dan memprotes ketimbang berterima kasih.

Apa jangan-jangan gadis itu mendekati waktu kematiannya? Dia melakukan sua
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • PUTRI YANG TERTUKAR   Bab 401

    Dari sekian tamu yang hadir hanya ada satu sosok yang menyita perhatiannya. Sosok itu berada di dekat pilar. Saking terlalu memperhatikannya, Clarissa menatap ke arahnya tanpa berkedip. Ia merasa khawatir andaikata ia menutup mata, semua itu hanya delusi semata. Goncangan lembut pada tangannya, mengusiknya. Clarissa tersentak ketika Seraphina berusaha menggeser tempat dirinya. Ia pun melangkah mundur lalu duduk di samping sang ayah sebelah kanan. Seraphina duduk di sebelah kirinya. Tatapan Clarissa kembali tertuju pada pilar. Helaan napas berat lolos dari bibir tipisnya. Pria itu tidak ada. ‘Apa dia tidak datang?’ batin Clarissa. Padahal ia sudah meminta sang ayah untuk mengundangnya. Raja Alric sama sekali tidak keberatan. Ia langsung saja menyetujui permintaan putrinya. Sisi lain, sang ksatri Velmont Barat itu berdiri di belakang pilar, berseragam sederhana. Wajahnya dingin, matang, nyaris tak bereaksi. Tapi saat mata mereka bertemu tadi … rasanya jantungnya berpindah tempat.

  • PUTRI YANG TERTUKAR   Bab 400

    Sore itu Clarissa sedang berdiri mematut di depan cermin rias raksasa. Seorang penjahit istana sedang membantunya mengenakan gaun yang baru saja selesai dijahit. Tertanya, gaun itu begitu pas di tubuhnya. Gaun Clarissa dijahit terakhir karena bahannya kurang. Adapun bahan yang digunakan berasal dari sutra terbaik dan hanya bisa didapatkan setelah memesan terlebih dahulu dari pedagang timur. Alhasil, terpaksa penjahit terlambat mengeksekusinya. Senyum tersungging di wajah gadis berambut keemasan itu. “Terima kasih gaunnya. Aku suka,” katanya dengan senyum yang berinai-rinai. Penjahit istana dan para pelayan wanita yang berada tak jauh di sisinya terheran-heran mendengar sebuah ungkapan manis dari sosok Clarissa. Mereka mulai mengingat-ingat kapan gadis itu mengucapkan terima kasih pada mereka. Rasanya, terdengar aneh. Biasanya Clarissa lebih sering mengomel, mengeluh dan memprotes ketimbang berterima kasih. Apa jangan-jangan gadis itu mendekati waktu kematiannya? Dia melakukan sua

  • PUTRI YANG TERTUKAR   Bab 399

    “Inez,” panggil Evander lembut. Sejak kemarin, Inez berusaha menghindarinya. Semenjak pertengkaran dengan Clara. Evander terus mengikuti langkah kaki Inez ketika keluar dari ruang jahit istana. Sebagai bentuk penghormatan kepada Ravensel, Evander dan Inez bahkan dibuatkan pakaian khusus untuk acara pesta rasa syukur atas kesembuhan Raja Alric. Semua dirancang oleh Seraphina. Inez sempat menoleh sesaat tetapi dengan langkah tergesa ia berjalan cepat meninggalkan Evander. Pokoknya, ia malas berbincang dengannya. Tidak, Evander tidak akan menyerah. Ia merasa teramat bersalah karena telah salah bicara hingga membuat Inez tersinggung. Sungguh, ia menyesali perbuatannya. “Pengawal Inez! Tunggu! Pangeran Ravensel memerintahmu,” kata Evander dengan suara yang lantang hingga membuat para pengawal menoleh ke arahnya. Terpaksa, Inez berhenti mendengar panggilan pangeran. Evander banyak akal. “Baik, Yang Mulia Evander ada perlu apa Anda memanggil hamba?” katanya dengan nada formal dan sediki

  • PUTRI YANG TERTUKAR   Bab 398

    “Ambil? Tidak? Ambil? tidak?”Clarissa diam, tapi kepalanya bising. Perhiasan mahal, gaun mewah dan pesta adalah hal yang paling ia sukai.Alexander menghadiahkan kalung untuknya–kalung yang sangat bernilai tinggi. Phoenix chain tidak sekedar kalung akan tetapi simbol cinta. Konon, pria yang bisa mendapatkan kalung itu lalu memberikannya pada wanita, pasti wanita itu adalah wanita yang disukainya. Wanita yang akan dia lindungi hidup dan matinya. “Phoenix chain. Cinta sejati kadang harus hancur lebih dulu agar lahir kembali dengan jujur,” imbuh Alexander dengan suara yang rendah sarat makna. Clarissa sempat berpikir goyah. Apakah Cedric akan seserius Alexander? Alexander terlihat berusaha mendapatkannya kendati ia berusaha menolaknya. Namun Cedric … ia seolah berat memperjuangkan cinta mereka. Bahkan, ia tidak pernah memberinya perhiasan—yang menurut sebagian besar wanita adalah simbol kasih untuk wanita yang dicintainya.“Putri Clarissa,” panggil Alexander lembut. Ia sedikit gelisa

  • PUTRI YANG TERTUKAR   Bab 397

    “Ough, sakit?” Clara memprotes tatkala tangan Inez memuntir kulit perutnya. Matanya menajam ke arahnya. "Gilak kamu ya,”“Gila? Kau yang tidak waras. Bisakah kau naksir pria yang single? Duke Alexander itu calon suami Putri Clarissa. Kau mau mencurinya juga?” omel Inez dengan suara yang keras. Mereka hanya tinggal berdua di taman Seraphina. Acara jamuan sudah selesai sepuluh menit yang lalu. Clara menghela napas panjang. Ia mundur selangkah, menjauh dari gadis tantrum di depannya. “Siapa yang mencuri siapa. Jangan bicara sembarangan! Sampai kapanpun, Leonhart tetap satu-satunya pria yang aku simpan dalam hatiku. Paham?” ucapnya dengan wajah tanpa dosa. Inez menggelengkan kepalanya ribut. Gadis ini … benar-benar tidak merasa kapok. “Hati-hati kalau bicara! Jangan pernah katakan hal itu lagi tentang Pangeran Leonhart.” Suara Inez naik satu oktaf. “Atau–”“Atau apa?” Clara tak mau kalah. Ke dua tangan terlipat di dada. Ia memicingkan matanya, setengah mencemooh Inez.Tanpa tedeng alin

  • PUTRI YANG TERTUKAR   Bab 396

    Angin berembus lembut di taman Seraphina. Harum semerbak aroma mawar terhidu menyengat. Para wanita di sana tersenyum penuh sumringah saat menikmati moment itu. Waktu mereka terusik saat seseorang datang.Melihat kedatangan Alexander, mimik muka Clarissa berubah tak sehangat dan seceria tadi. Ia merasa … keberatan. Namun ia juga tidak mungkin mengusir pria itu. Ia mulai belajar mengendalikan dirinya. Bagaimana ia bersikap respect pada orang lain.Begitulah pelajaran yang ia peroleh dari sosok ksatria yang tak lain, dia adalah Lord Cedric-kekasih hatinya. “Kau tidak mempersilakannya duduk,” bisik Amber pada telinga Clarissa.Clarissa mengerjap merasakan hembusan udara dari bibir Amber. Ia pun berusaha menormalkan perasaannya. Ia berdiri lalu menghampiri Alexander. Ia menoleh sesaat kepada para gadis lainnya. “Sebentar. Aku mau menyapa Duke Alexander.”Amber tersenyum kegirangan. Inez hanya mengedipkan matanya. Clara tengah tenggelam dalam pikirannya. “Kau,” kata-kata Clarissa menggant

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status