Home / Fantasi / PWSPD 2 : AKHIR DUNIA / BAB 2 PUSAKA NAGA

Share

BAB 2 PUSAKA NAGA

Author: Ummi
last update Last Updated: 2024-04-03 11:52:26

"Raja, pusaka Naga terdeteksi memasuki alam kita!" Siblis memberitahukan berita yang mereka tunggu-tunggu. Sebuah batuan berwarna ungu berpendar di tongkatnya.

"Bagaimana bisa? Setelah sekian lama kita mencari, pusaka Naga akhirnya mendatangi kita! Hahaha..." Raja Saetan tertawa senang, bahkan bentuknya lebih mengerikan ketika ia tertawa. "Kerahkan seluruh pasukan Yakutz ke semua portal yang terbuka!!"perintah Raja Saetan kemudian.

Siblis mengangguk, ia kemudian merapalkan mantra untuk mengirimkan pesan kepada pasukan Yakutz. Pasukan Yakutz memiliki bentuk yang tidak biasa, ia memiliki tubuh lebih besar dan lebih tinggi dari manusia rata-rata, dengan otot tubuh yang besar berwarna hitam dan bulu lebat di sekitar tangan dan kaki. Yakutz memiliki mata merah dan taring yang mencuat dari bibirnya.

Kini setelah pasukan Yakutz menerima pesan, mereka bergegas untuk segera melaksanakan perintah Rajanya.

***

"Kak, apa tidak masalah kita mengambil batuan-batuan ini?" tanya Rama, baru kali ini ia melihat batuan berwarna biru yang tiba-tiba berubah ungu.

'Tuan Muda, kami ada bersamamu jadi tenanglah,'Lilia mencoba menenangkan Rama yang sedari tadi gelisah.

'Tapi batuan ini memang sangat aneh, tadi warnanya biru, setelah Tuan Muda memegangnya dia berubah jadi warna ungu,'sahut Baxia.

"Tenanglah, tidak apa-apa karena kita hanya mengambil sedikit, lihatlah tingkat diatas kita juga ikut mengambil!" sahut Bobi, ia menunjuk dengan wajahnya ke arah pahlawan lainnya.

"Tapi batuan ini sangat aneh, bisa berubah warna saat Rama menyentuhnya, sewaktu aku menyentuhnya, dia tidak berubah warna," kata Sandi yang juga ikut curiga.

"BERSIAP!!" Tiba-tiba mereka mendengar teriakan Gani.

Benar saja, mereka melihat ratusan pasukan Yakutz menuju ke arah mereka, dengan rupa yang sangat mengerikan.

"Beraninya manusia masuk ke alam kami!!" Panglima Yakutz berada di atas kursi yang di gotong beberapa pasukannya, menempatkannya di tempat tertinggi. "Serang dan habisi mereka!!" perintahnya kemudian.

Para Tankker bersiap untuk membuat shield pelindung, Gani dan Fighter lainnya bersiap menghalau segala bentuk serangan dari pasukan Yakutz, tentu pasukan pahlawan kewalahan melawan pasukan Yakutz yang sangat banyak.

"Tidak pernah sebanyak ini, bahkan sepertinya mereka membawa pasukan yang kuat!" Sandi memberikan komentarnya sementara mereka bertiga bersembunyi.

"Apa tidak masalah kita tidak membantu?" tanya Rama lagi, ia merasa seperti pecundang bersembunyi seperti ini.

"Jangan cari mati Rama, kita bahkan hanya akan merepotkan jika ikut maju, lebih aman jika kita tetap bersembunyi!" sahut Bobi.

Sandi mengangguk, jadi Rama pun menurut. Baru kali ini ia ikut penghadangan yang besar seperti ini. Biasanya hanya pasukan Jien tingkat rendah yang mereka kalahkan, apa ini ada hubungannya dengan batuan yang ia sentuh?

"Tankker bersiap!!"

"Siap!!"

"Mage, Marksman!! Tembak pasukan Jien yang mendekat!!"

Mage langsung merapalkan mantra untuk menembakkan sihir api, begitu pula Marksman mulai memainkan senjatanya, ada berbagai macam senjata yang siap digunakan di tubuhnya.

"Syuut... Syuut... Syuut...! Blar! Blar! Blar!"

"Syuut... Dar!! Dar!! Dar!!"

Begitu para pasukan Yakutz maju, Fighter bersiap menangkis semua serangan mereka, pasukan Yakutz seperti tidak ada habisnya. Mereka terluka, kemudian disembuhkan lagi. Seperti itu sehingga pasukan pahlawan terpukul mundur.

Hingga Support penyembuh kelelahan menyembuhkan pasukan pahlawan. Energinya sudah hampir habis. Dari jauh Rama melihat seringai mengerikan dari pasukan Yakutz, mereka seolah-olah hanya mempermainkan pasukan pahlawan saat ini. Pasukan Yakutz sangat banyak, sangat mudah bagi mereka untuk mengalahkan pasukan pahlawan yang tidak seberapa ini.

"Aaarrrggghhh!!" Tangan Gani terpotong di sebelah kanan. Meneriakkan rasa kesakitan yang sangat luar biasa, ketika ia ingin melindungi support penyembuh.

Tankker mulai gemetar ketakutan, harusnya mereka tidak menghadapi bangsa Jien sebanyak ini.

"Maaf, aku tidak bisa lagi bertarung!"Andri berlari ketakutan, tapi salah satu pasukan Yakutz langsung menghadangnya dan menghantamnya hingga ia terlempar jauh.

Mage dan Marksman tetap berjuang menembaki musuh, tapi mereka tidak ada perlindungan sehingga pasukan Yakutz mampu membalas.

"Ki~kita harus~kabur sebelum~portal tertutup!" kata Bobi gemetaran, Rama maupun Sandi ikut menengok ke arah portal yang memang akan tertutup.

"Benar, jika kita tetap disini, maka kita semua akan mati!!" sahut Sandi.

"Lalu bagaimana dengan mereka?" tanya Rama. Ia melihat kearah pasukan bayangan yang sedang berjuang melawan pasukan Yakutz, bahkan beberapa pahlawan sudah tidak sadarkan diri atau mati. Rama tidak dapat memastikan.

"Aku tidak perduli, aku punya keluarga di rumah, jika aku mati maka siapa yang akan bertanggung jawab pada hidup mereka, Aliansi? Mereka hanya memberi sedikit untuk tingkat rendah seperti kita!" sahut Sandi lagi, ia sudah bertekad untuk pergi.

"Tapi, mereka disana juga punya keluarga," sahut Rama, membuat hati Sandi maupun Bobi melemah untuk kabur.

"Tapi bagaimana cara kita melawan mereka, lihatlah mereka sangat banyak dan buas! Aku rasa mereka ada sekitar 100 pasukan!" sahut Bobi, ia merasa frustasi saat ini.

"Aku akan membantu mereka!!" kata Rama, ia kemudian keluar dari persembunyiannya, dan pendar dari Pusaka Naga di tubuh Rama menarik perhatian pemimpin Yakutz.

"Rama lalu berlari dan melawan mereka dengan pedang seadanya yang ia punya, pedang yang hanya seharga 50 ribu rupih, pedang yang sangat murah.

Tapi setiap kali Rama menyerang, pasukan Yakutz yang ingin menyerangnya akan terlempar jauh. Seolah-olah ada yang membantunya.

'Kaliankah itu?'tanya Rama.

'Tentu saja Tuan Muda, kami takkan biarkan mereka menyentuhmu!'sahut Lilia.

'Tuan, ini baru dirimu, kukira kau akan berubah karena hilang ingatan!'sahut Baxia, mereka bicara sambil memukuli pasukan Yakutz yang tidak tau kehadiran mereka.

'Memangnya seperti apa aku dulu?'tanya Rama, ia merasa dirinya adalah pecundang yang tidak memiliki kekuatan apapun, tapi Rama sadar, ia masih memiliki tekad yang kuat.

'Seperti ini, sangat berani dan suka menolong!!'sahut Lilia dengan senyum di wajah yang bahkan tidak bisa Rama lihat.

Tangan Gani sedang disembuhkan oleh Rina, support penyembuh. Rina menghentikan pendarahan yang terjadi di tangan Gani saat akan melindunginya. Saat ini kelompok mereka sudah berjatuhan, Gani tak menyangka Rama tingkat F akan maju dan bisa memukul pasukan Yakutz.

"Apa dia benar-benar berada di tingkat F?" tanya Rina yang menyaksikan itu.

"Serang dia, jangan dibunuh!! pastikan kalian menangkapnya!!" perintah Panglima Yakutz, ia sangat yakin kalau Rama adalah orang yang menyimpan pusaka Naga. Pendar cahaya di tubuh Rama, hanya ada beberapa orang dari alam Jien yang mampu melihatnya, salah satunya Panglima Yakutz, ia tak menyangka akan menemukan Rama, pasti Rajanya akan senang sekali.

"Kak Sandi, kak Bobi, selamatkan pahlawan yang masih hidup!" teriak Rama meminta bantuan.

Meski ketakutan, Sandi maupun Bobi bergegas memeriksa pahlawan yang tak sadarkan diri. Mereka memapah pahlawan yang masih hidup untuk keluar.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 148 ARASH!!

    Hari kelahiran sang putra Adipati "Oeeeekkkk.... Oeeeekkk!!" suara tangis bayi lelaki menggema di waktu subuh, saat itu hari mulai berganti dari gelap menuju terang. Di hari kelahirannya, burung-burung berkicau riang, angin berhembus dengan tenang. Melisa menatap bayi lelaki yang kini berada di pangkuannya dengan tatapan sayang. "Namamu Arash, artinya cahaya... Ibu harap kau akan menjadi cahaya yang menerangi kegelapan, cahaya yang menghangatkan." Melisa kemudian mencium lembut bayi lelakinya, air mata menetes di pipinya. "Ketahuilah Arash, ibu maupun ayahmu Rama, mencintaimu... Sangat mencintaimu nak!!" kata Melisa, ia begitu lemah, jadi ia memberikan bayi itu kepada Fatta. Melisa kemudian bersandar dan tak lama setelah itu ia menghembuskan napas terakhirnya dengan senyum dan bekas tetesan air matamata di pipinya. "Nona Melisa..." Fatta, Lilia dan Baxia menangis pilu mengantar kepergian dari Melisa. Melisa berjuang dengan sekuat tenaga saat mengandung Arash, karena ke

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 146 PENGORBANAN!!

    Rama menatap Ara tak percaya, bagaimana bisa ia menyegel Raja Iblis di dalam tubuh anaknya yang bahkan belum lahir? Rama akan merasa sangat berdosa kepada anaknya, ia akan menjadi seorang ayah durhaka kepada anaknya, tapi ia harus menyelamatkan orang banyak. Dia harus berkorban!! (Tuan Muda, aku hanya memberikan informasi yang kau butuhkan, apapun keputusanmu itu diluar kendaliku) Ara paham dengan perasaan yang kini menghampiri Rama. "Apa tidak ada cara lain?" tanya Rama dengan genangan airmata yang tertahan di matanya. "Bagaimana anakku akan menjalani harinya dengan jiwa Raja Iblis yang tersegel di dalam tubuhnya?" (Tidak ada waktu lagi Tuan Muda, kekuatan Raja Iblis semakin membesar, jika ia berhasil membentuk tubuhnya maka kau tidak akan bisa melawannya lagi) Ara juga merasakan kesedihan yang Rama rasakan karena mereka terhubung. Rama menatap nanar pusaran darah yang terlihat makin membesar, Rama kemudian mengaktifkan pusaka Naga dan menyerap jiwa Raja Iblis. Dia tidak me

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 145 PENYEGELAN RAJA IBLIS

    "Aku ingin bertemu Yang Mulia..." kata Rama kepada kasim Han, kasim Han terlihat bingung. "Tuan, tadi Yang Mulia berpesan untuk tidak mengganggunya, siapapun dilarang masuk." jelas Kasim Han. "Apa kau tidak bisa mengabarkan kepadanya kalau aku yang datang? Ada hal yang sangat penting yang harus aku laporkan..." kata Rama lagi, meski ia dekat dengan Raja Baskara, Rama tak pernah melanggar batas. Rama tetap menghormati temannya itu sebagai seorang Raja. "Baiklah Tuan Muda, aku akan mencoba memberitahunya..." kata kasim Han lagi, ia kemudian masuk ke dalam untuk melapor. Tidak berapa lama kasim Han keluar, ia terlihat menggelengkan kepalanya. "Tuan Muda, maaf Yang Mulia tidak bisa diganggu, ia hanya berpesan untuk datang ke pestanya malam ini dan kau bisa melapor saat itu..." kata kasim Han, kasim Han jelas mengenal Rama, ia juga tau seberapa dekat Raja Baskara dengan Rama. Namun ia juga tidak bisa memaksakan kehendak Raja Baskara yang saat ini tidak bisa di ganggu. Rama mengang

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 144 PERASAAN TIDAK NYAMAN

    Saat itu Alan sedang menatap dari kejauhan pertemuan Rama dengan pejabat Huang. Setelah beberapa lama akhirnya Rama, Fatta dan Rizal terlihat undur diri. Alan dengan jelas melihat tatapan pejabat Huang sangatlah penuh misteri saat menatap Rama. Bahkan Alan tak pernah menyangka kalau pejabat Huang adalah Raja Iblis yang menyamar. 'Mungkinkah pejabat Huang menyadari siapa bang Rama?' gumam Alan. "Bang Rama!!" tegur Alan ketika ia melihat Rama, Rizal dan Fatta mulai mendekat ke arah tempatnya bersembunyi. "Alan!!" Rama terlihat senang bertemu Alan, "mana Pandu?" tanya Rama setelah menyadari tidak adanya keberadaan Pandu di sekitar Alan. Karena setau Rama, Alan dan Pandu jarang terpisah. "Pandu sedang menjaga seorang gadis, kami hampir menabraknya semalam!! Dan... Ada yang ingin ku bicarakan denganmu bang!!" kata Alan dengan wajah serius. Baru kali ini Rama melihat Alan bicara serius. Artinya ia perlu tempat untuk bicara agar tidak ada yang bisa mendengar, setelah agak menj

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 143 PERTEMUAN RAMA DAN RAJA IBLIS

    Alan menatap gadis yang masih tak sadarkan diri itu, wanita ini memiliki kecantikan yang tidak biasa, riasannya terlihat tebal, karena kini riasan itu mulai luntur membuat wajah cantiknya tak terlihat. Namun Alan masih bisa tau kalau gadis yang kini ada di depannya memiliki wajah yang cantik. "Mengapa kau menatapnya seperti itu?" tanya Pandu. Alan meletakkan jari telunjuknya di bibir, "aku hanya heran apa yang membuatnya ketakutan hingga kabur dalam keadaan seperti ini?" kata Alan dengan suara pelan. Seorang pelayan wanita paruh baya masuk, Alan memintanya untuk membersihkan wanita itu. Setelah wanita paruh baya itu masuk, Alan dan Pandu segera keluar dari kamar. "Apa mungkin ia gadis yang dijual sehingga melarikan diri?" pikir Pandu. "Bisa jadi!! Tapi anehnya ia berlari dari arah hutan, dari mana kira-kira ia kabur?" pikir Alan, belum sempat ia mendapat jawaban dari apa yang ia pikirkan, terdengar suara teriakan dari arah kamar. "Kyyyaaaa!!" Alan dan Pandu masuk k

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 142 TERLAMBAT!!

    Rama, Fatta dan Rizal terlambat datang, ketika sampai di tempat kejadian sudah ada beberapa mayat dan prajurit yang terluka serta ada 4 kereta kuda. "Apa yang terjadi?" tanya Fatta kepada beberapa prajurit yang masih sadar. Namun mereka tak bisa menjawab karena masih terlalu lemah. "Fatta!! Rizal!! berikan ini terlebih dulu kepada mereka!!" kata Rama ketika melihat prajurit itu kesakitan, Fatta dan Rizal lalu bergerak dengan cepat mengobati prajurit yang masih bisa di tolong. "Siiiiinnng!!" Seketika rasa sakit karena tembakan dan sabetan pedang menghilang dari tubuh mereka. Mereka pulih dengan cepat. "Tuan terima kasih!!" Beberapa prajurit mulai menunduk hormat, bahkan Sersan Wawan juga langsung di bawa ke hadapan Rama. Bersyukurlah masih ada detak jantungnya, karena Elixir Healing potion tidak akan bisa menyelamatkan nyawa seseorang yang telah berhenti berdetak. "Glek!! Glek!! Glek!!" Sersan Wawan menghabiskan cairan yang Rama berikan dengan gerakan yang lemah, seketik

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status