Share

Bab 10 Pria Asing

Keesokan harinya, Agatha masih tertidur pulas di kamarnya. Sementara Rafka sudah bangun lebih awal untuk berangkat ke kantor. Melihat Agatha yang masih tidur membuat Rafka tidak tega untuk membangunkannya. Akhirnya, Rafka hanya meninggalkan note saja di kamar Agatha. 

Beberapa jam kemudian, Agatha terbangun dan melihat note yang Rafka tinggalkan untuknya. 

“Hai, selamat pagi. Maaf ya aku nggak banguni kamu. Aku berangkat ke kantor lebih pagi hari ini. Oh ya, malam ini aku akan pulang terlambat, jadi kamu nggak perlu tunggu aku.”

Agatha menghembuskan nafasnya panjang ketika membaca tulisan itu. Saat ini ia merasa seperti burung yang tengah terperangkap dalam sangkar emas. Agatha sangat tidak menyukai terkurung di sebuah tempat, ia sangat menyukai kebebasan. Tiba-tiba sebuah ide terlintas di pikirannya. 

Hari ini akan ada orang yang telah Rafka bayar untuk membersihkan apartemen. Agatha akan menggunakan kesempatan itu untuk bisa keluar.

Agatha mulai mempersiapkan dirinya untuk bertukar tempat sementara dengan petugas kebersihan tersebut. Awalnya petugas tersebut menolak permintaan Agatha, tetapi karena usaha kerasnya ia berhasil meyakinkan petugas tersebut.

Setelah bertukar baju, Agatha mulai menyelinap keluar dari apartemen, terlihat beberapa anak buah Rafka ada di apartemen itu. Namun, dengan kecerdikannya Agatha bisa lolos dengan mudah. 

Agatha menghabiskan waktunya untuk pergi ke salon dan berbelanja beberapa baju. Setelah hari mulai gelap ia pergi menuju klub. Segera setelah memasuki klub Agatha melangkahkan kakinya menuju ke bar dan langsung memesan koktail. 

Ini adalah hari yang paling membahagiakan bagi Agatha, hari di mana ia bisa kembali menikmati kebebasannya. Setelah menghabiskan minumannya, Agatha beralih ke lantai dansa, di sana ia menari dengan bebas mengikuti irama musik yang mengalun dengan kerasnya. 

Saat Agatha ingin berjalan ke bar, ia merasakan seseorang mendekatinya.

“Wow, kamu terlihat sangat hebat. Bolehkah aku membelikan kamu minum?” tawar pria asing yang baru Agatha temui.

“Tidak, terima kasih. Aku di sini dengan sahabatku,” ujar Agatha sengaja berbohong.

“Oh ayolah, aku hanya terpukau melihatmu menari,” balas pria itu yang tampak sudah mabuk, sekilas Agatha dapat melihat mata pria itu tampak sedih seperti  sedang dalam kondisi yang tidak baik.

“Aku sebenarnya sedikit malu tentang itu … maaf,” tolak Agatha dengan halus.

“Tidak perlu minta maaf, aku hanya ingin seseorang menemani aku untuk minum,” sahut pria itu dengan suara parau.

Setelah berpikir beberapa saat, Agatha merasa tidak ada salahnya menemani pria itu. “Hmm … baiklah, tapi aku tidak bisa lama-lama karena aku tidak ingin suamiku tahu,” pungkas Agatha sambil mengikuti pria itu.

“Tak lama kemudian, Agatha menemani pria itu ke kamar hotelnya. Agatha sudah mabuk, tapi ia juga merasa sangat bahagia malam ini. Agatha memasuki kamar pria itu dan duduk di sofa.

“Jadi sudah berapa lama kamu menikah?” tanya pria itu.

“Kamu masih tampak begitu muda untuk berada dalam hubungan pernikahan,” lanjut pria itu lagi.

“Entahlah, sepertinya aku sudah dimabuk cinta,” balas Agatha dengan setengah sadar.

“Lalu bagaimana denganmu? kenapa kamu ada di sana sendiri?” tanya Agatha.

“Entahlah mungkin karena aku terlalu bodoh selama ini, diselingkuhi bertahun-tahun tapi aku tidak menyadarinya,” jawab pria itu sambil tertawa lalu tak lama menangis.

“Hey, aku rasa kamu tidak perlu menangisi wanita bodoh itu! siapa pun dia … dia sudah kehilangan pria yang begitu baik,” gumam Agatha.

“Bagaimana kamu tahu aku baik?” tanya pria itu.

“Ya, aku rasa hanya laki-laki tulus yang akan menangisi wanita yang dicintainya,” sahut Agatha.

Tanpa sadar pria itu sudah duduk di dekatnya dan tiba-tiba saja mereka sudah berciuman. Beberapa saat kemudian, mereka sudah berada di tempat tidur. Kini Agatha sudah berada di bawah tubuh pria itu.  Agatha memejamkan matanya saat pria itu mulai mendekat ke arahnya. Bukan sebuah ciuman yang ia dapatkan melainkan suara pukulan dan orang yang terjatuh.

Agatha langsung membuka matanya, samar-samar ia melihat pria asing itu sudah berada di lantai, ia juga melihat sosok pria yang ia kenal berdiri di hadapannya.

“Rafka, kenapa kamu ada di sini?” tanya Agatha lalu bangkit dan langsung melompat ke arahnya. 

“Aku senang lihat kamu,” ujar Agatha lagi lalu tertawa.

Rafka tidak menjawabnya, ia langsung menggendong tubuh Agatha dan membawanya pergi dari sana. Malam ini, Rafka secara kebetulan sedang mengadakan meeting di hotel yang sama saat ia melihat Agatha tengah bersama dengan seorang pria asing.

Rafka segera mengikuti mereka dan ia begitu terkejut saat melihat Agatha bersama pria itu. Hatinya sangat kesal dan marah saat ini. 

“Batalkan semua meeting, saya harus mengantar Adiva pulang,” ujar Rafka pada David.

“Baik, Bos,” balas David.

Tanpa menunggu lama, Rafka langsung bergegas membawa Agatha menuju apartemennya. 

“Hmm … jangan tinggalin aku,” gumam Agatha dalam tidurnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status