Share

38. Dengarkan aku

"Iya, mbak. Nama itu yang tadi Udin sebut."

"Ya, Allah ...!" Rere kembali memutar badannya dan melanjutkan langkahnya menaiki tangga, dan langsung masuk ke dalam kamar dengan mengunci pintunya.

"Sepertinya Dewa melakukan apa yang dia ucapkan, tapi kenapa? Bukannya kemarin dia benci banget padaku? Kenapa sekarang jadi berubah dua ribu derajat?" desis Rere, tangannya meletakkan tas di atas nakas dekat ranjangnya, sambil terus melangkah mendekat, kemudian naik ranjangnya tanpa lagi bertukar baju.

"Rencana apa yang sedang ia susun dalam kepalanya yang mesum itu?" Lagi-lagi Rere bermonolog sendiri. Mungkin bila ada yang melihatnya saat ini, orang itu pasti akan mengira kalau dia lagi kena gangguan jiwa. 

Rere terbangun saat ponselnya berbunyi, satu nada yang biasanya tidak ia senangi, entah kenapa saat ini malah membuatnya merasa mendapat angin segar walau sesaat.

[Hallo, assalamualaikum, Man.] Sapa Rere yang langsung menarik tanda gagang ponsel berwarn

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status