Share

80. Masih malam pertama

Dewa tersenyum, saat mendengar erangan Rere yang di sebabkan oleh kelakuan jemari tangan kanannya, yang sedang mengusap dan membuka belahan bukit berbulu itu dengan lembut dan pelan. 

"Dewa ...!"

Lagi, dan lagi, Rere mengerang memanggil Dewa untuk segera menyembuhkan rasa panas di dalam tubuhnya. Bersama dengan gerakan badan dan tangan Rere yang semakin menggila. 

Brugh!

Rere yang sudah tak sabar, dengan sekuat tenaga merobohkan Dewa hingga telentang di ranjang, kini posisi mereka berubah. Rere berada di atas tubuh Dewa.

Kaki Dewa seperti di kunci oleh kedua paha Rere yang mulai mengangkanginya. Namun, justru inilah yang membuat Dewa memejamkan matanya, ia menahan erangannya saat gesekan antara miliknya dengan milik Rere, yang kini tanpa di halangi oleh selembar kain, sangat terasa nikmatnya. 

Tangan Dewa yang berada di samping badan pun tidak dapat melakukan apa- apa karena sedang di genggam erat oleh tangan Rere. Dan di jadika
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status