Share

Pertama

Sinta terkejut, ia heran dengan pertanyaan Biru.

'Langsung? Langsung pulang?' batin Sinta.

Sinta berprasangka baik, ia lalu mengangguk dan tersenyum lega, tapi siapa sangka. Biru memegang tuas samping kursi dan menurunkan sandaran kursi, badan Sinta ikut turun merebah di sana.

Biru mulai melepas pakaiannya, jasnya ia letakkan di tempat duduknya.

"Ka-kamu mau ngapain?" tanyanya masih belum paham. Ia menggelengkan kepalanya dan mencoba bangkit dengan satu tangan yang masih diperban.

"Katanya mau langsung, diem aja di situ." Biru mencegah Sinta bangkit, mendorongnya agar badannya merebah kembali, kekasihnya itu melepas kancing kemeja satu persatu.

"Jangan aneh-aneh ya!" bentak Sinta mulai berpikir ke sana.

Biru melepas ikat pinggang, menurunkan resleting celananya dan nampaklah sesuatu menonjol dari dalamannya.

"Lang-kamu nggak akan macem-macem kan? Mau ganti baju doang kan? Terus kenapa aku di rebahin gini?" tanya Sinta lemot.

Biru tak menj
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status