Share

Bab 33

Author: Runayanti
last update Last Updated: 2025-08-02 23:57:13

Deon mendongak, matanya memerah. Membalas tatapan Naila dengan penuh kemarahan.

“Bukan saat dia pergi,” ujar Naila pelan, “tapi saat dia datang kembali... setelah semuanya terlambat.”

Lalu Naila melangkah kembali menuju ke mobilnya, menekan laju gas kuat-kuat meninggalkan Deon yang masih terpaku di sana.

Deon segera menekan laju gas kuat-kuat untuk mengejar mobil yang dikendarai Afgan. Dadanya terasa sesak dan nafasnya berat. Amarah serta cemburu menguasai dirinya bercampur dengan perasaan bersalah karena tidak pernah memberikan perhatian terhadap kondisi kesehatan Jannah sebelumnya.

Mobil Afgan duluan sampai di depan halaman Rumah Sakit Mahendra, Afgan dan Jannah turun dari mobil tanpa menyadari keberadaan mobil Deon yang menyusul mereka. Kedua mata Deon membulat saat menyaksikan bagaimana Afgan membuka pintu mobil bagi Jannah dan melindungi kepalanya supaya tidak terantuk kap mobil saat keluar dari pintu mobil.

Jannah membawa sebuah rantang kecil di tangannya.

"Aku ingin mengunjungi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pak Deon, Istrimu Menolak Kembali   Bab 35

    Seketika ruangan terasa lebih dingin, seolah hawa di sekitarnya berubah. Mata Deon langsung menangkap momen itu.Afgan berdiri sangat dekat dengan Jannah, dan yang membuat dadanya seperti terbakar adalah tisu di tangan pria itu yang baru saja menyentuh wajah istrinya.“Apa yang kau lakukan?*” suara Deon dalam dan penuh tekanan.Afgan menoleh cepat, tak sempat menjauh. “Aku hanya membantu. Dia lelah dan keringat setelah latihan. Tidak ada maksud apa pun.”Langkah Deon perlahan mendekat. Tatapannya menusuk ke arah Afgan, lalu beralih ke Jannah. “Jadi sekarang kau nyaman dibantu seperti itu? Bahkan sampai keringatmu pun dia yang urus?”Jannah mengangkat wajahnya, napasnya masih berat, meletakkan beban barbelnya ke samping dan membalas tatapan Deon dengan penuh kekesalan. “Tidak seperti yang kamu lihat, Deon.”“Dan kau juga tidak melarang dia menyeka keringatmu,” balas Deon dingin.

  • Pak Deon, Istrimu Menolak Kembali   Bab 34

    Bella segera menyodorkan tangannya yang tersiram bubur, "perih dan melepuh!" geramnya. Deon memahami gerakan yang ditunjukkan dan menoleh tajam ke arah Jannah karena kenyataan yang sudah terpampang di depan matanya membuatnya merasa kesal kepada Jannah.Bella segera mencubit lengannya sendiri dengan genggaman kelima jarinya yang kuat saat mereka sedang berbicara sehingga lengannya tampak memerah."Lihat, lengan aku sampai merah seperti ini, masih juga bilang tidak panas! Rasanya... kayak terbakar," ucap Bella sambil meneteskan air matanya."Mommy jahat! Alfie melihat sendiri, Ibu Bella cuma mau mengambil rantang agar nanti baru Alfie makan, karena Alfie masih kenyang. Mommy yang jahat!" seru Alfie dari atas ranjang.Perkataan dan pembuktian dari Alfie, membuat hati Jannah bagaikan tertusuk pisau belati yang tajam. Jannah hanya bisa menunduk dan membiarkan air matanya menetes membasahi lantai yang menjadi saksi biksu bahwa dia tidak melakukan kesalahan. Na

  • Pak Deon, Istrimu Menolak Kembali   Bab 33

    Deon mendongak, matanya memerah. Membalas tatapan Naila dengan penuh kemarahan.“Bukan saat dia pergi,” ujar Naila pelan, “tapi saat dia datang kembali... setelah semuanya terlambat.”Lalu Naila melangkah kembali menuju ke mobilnya, menekan laju gas kuat-kuat meninggalkan Deon yang masih terpaku di sana.Deon segera menekan laju gas kuat-kuat untuk mengejar mobil yang dikendarai Afgan. Dadanya terasa sesak dan nafasnya berat. Amarah serta cemburu menguasai dirinya bercampur dengan perasaan bersalah karena tidak pernah memberikan perhatian terhadap kondisi kesehatan Jannah sebelumnya.Mobil Afgan duluan sampai di depan halaman Rumah Sakit Mahendra, Afgan dan Jannah turun dari mobil tanpa menyadari keberadaan mobil Deon yang menyusul mereka. Kedua mata Deon membulat saat menyaksikan bagaimana Afgan membuka pintu mobil bagi Jannah dan melindungi kepalanya supaya tidak terantuk kap mobil saat keluar dari pintu mobil.Jannah membawa sebuah rantang kecil di tangannya."Aku ingin mengunjungi

  • Pak Deon, Istrimu Menolak Kembali   Bab 32

    Naila menggeleng cepat. “Deon bukan tipe yang nyaman hanya karena seseorang memberi perhatian. Kamu tahu itu. Dia bukan lelaki yang mudah terbujuk. Tapi dia juga pria yang tidak peka, dan bisa membuat keputusan bodoh kalau kamu tidak ada untuk menyadarkannya.”"Dia hanya terlalu pendiam. Tapi aku merasa dia tidak mencintai pelakor itu, walaupun dia memang cantik dan telaten dalam mengurus Alfie, dia bahkan sudah menyelamatkan hidup Alfie dan..."Kalimat Naila terputus karena dia sendiri baru menyadari ada yang salah dalam semua perkataannya yang malah terdengar rancu.Hening menguasai ruangan.Jannah menarik napas panjang, lalu berdiri. Ia berjalan perlahan ke depan cermin. Wajahnya pucat, pipinya basah. Tapi sorot matanya mulai kembali hidup.“Kalau begitu,” katanya pelan, “aku harus merestui mereka, bukan?""Bukan, maksudku bukan begitu, Jannah..."Tok! Tok! Tok! Tok!Ketukan keras dari arah pint

  • Pak Deon, Istrimu Menolak Kembali   Bab 31

    Dan pintu tertutup di belakangnya, meninggalkan Bella yang berdiri membatu, dengan mata berkaca-kaca dan hati yang penuh amarah tetapi wajah perempuan itu mudah sekali tersenyum kembali saat melihat ke arah Alfie. Seolah-olah apa yang baru didengarnya dari Deon hanyalah dongeng yang lewat. Kalimat yang tidak berarti apa-apa."Kita mengosok gigi dan mandi, Yok?"Alfie mengangguk dengan riang lalu turun dari ranjang untuk menuju ke kamar mandi bersama Bella yang selalu tersenyum manis bagaikan malaikat pelindung di belakangnya.***Di rumah singgah, Jannah baru selesai menghabiskan sarapannya dan duduk santai di sofa.Jannah menatap ponselnya yang dingin di tangan. Jemarinya gemetar, matanya terpaku pada satu unggahan di layar.Sebuah foto.Alfie tertidur di pelukan Bella. Lalu Deon, terlelap di sofa panjang, hanya beberapa langkah dari mereka.Caption-nya singkat, namun menyayat.Jannah menahan napas. Dadanya berdesir taj

  • Pak Deon, Istrimu Menolak Kembali   Bab 30

    Beberapa jam kemudian…Suara detak jarum jam menjadi satu-satunya irama dalam kesunyian. Bella membuka matanya perlahan. Tubuhnya sedikit pegal, tapi kehangatan dari tubuh kecil Alfie membuatnya tak banyak bergerak. Ia menoleh ke sisi lain ruangan.Matanya langsung menangkap sosok Deon yang tertidur di sofa panjang. Dahi pria itu tampak berkerut meski dalam tidur, seolah masih menyimpan kegelisahan. Cahaya samar dari lampu pojok menyinari sebagian wajah Deon, cukup untuk membuat Bella menghela napas dalam-dalam.Perlahan, dia menggeser posisi duduknya tanpa membangunkan Alfie. Ia meraih ponselnya dari sisi ranjang, lalu dengan gerakan hati-hati mengangkatnya untuk membidik kamera.Klik.Satu jepretan.Gambar itu memperlihatkan dirinya memeluk Alfie yang tertidur, sementara di belakangnya, Deon berbaring di sofa panjang. Foto itu ambigu, namun cukup memberi pesan seolah-olah mereka adalah satu keluarga yang utuh, bahagia, saling menyay

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status