Share

Bab 152

Author: Elenor
Saat itu sudah benar-benar gelap.

Suhu di pegunungan semakin dingin.

Setelah menyimpan ponselnya, Dani berbalik dan melihat Clara dan Tania sedang bersandar satu sama lain sambil makan dan mengobrol. Dia berbalik dan mengeluarkan dua mantel tebal, satu besar dan satu kecil dari tenda.

Yang besar diberikan kepada Clara.

Clara melihatnya dan berkata, "Aku nggak kedinginan..."

"Pakai saja." Dia mengibaskan mantelnya, dengan santai menyampirkannya di bahu wanita itu, dan kemudian mengenakan mantel yang lebih kecil pada Tania.

Clara memang tidak kedinginan, tetapi setelah mengenakan mantel tebal, sebagian besar angin gunung terhalang dan dia memang merasa lebih hangat, jadi dia tidak melepasnya.

Setelah selesai memanggang, pesta api unggun pun siap dimulai, jadi mereka pergi ke sana.

Begitu mereka sampai dan melihatnya, seseorang tak kuasa menahan diri untuk berkata, "Wah, kalian bertiga sungguh keluarga yang harmonis."

Clara berhenti sejenak dan menjelaskan, "Kami bukan keluarga."

Orang-or
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (33)
goodnovel comment avatar
Mel Sandy
sekali peselingkuh selamanya akan jadi peselingkuh mending Clara dipasangkan dgn yg lain biarkan Edward dgn si pelakor itu
goodnovel comment avatar
Vitri Yulianti
Pengen Dani sama Clara Thor ...
goodnovel comment avatar
nurul fadilah
kok belum muncul surat gugatannyaa
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 514

    Namun, saat itu adalah jam sibuk, dan setelah Clara memesan, di aplikasi terlihat ada lebih dari dua ratus penumpang lain yang juga sedang menunggu taksi.Terlebih lagi, hari ini adalah hari pertama sekolah, ada banyak orang tua yang mengantar anak-anak mereka sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas.Melihat kondisi itu, Clara berhenti melangkah.Edward yang menyadari bahwa dia tidak ikut berjalan, berbalik dan bertanya, "Ada apa?"Clara menjawab, "Nggak apa-apa."Akhirnya, Clara masuk ke mobil Edward.Setelah masuk, dia menoleh ke samping seolah ingin berbicara dengannya, tetapi sebelum dia sempat mengatakan sesuatu, sebuah panggilan telepon masuk.Edward berkata, "Maaf, aku angkat telepon dulu."Clara berkata, "Silakan."Panggilan itu pasti dari luar negeri, karena Edward berbicara dalam bahasa Inggris sepanjang waktu.Dari apa yang mereka katakan, sepertinya Edward akan pergi ke Negara Latvin dalam beberapa hari ke depan, tetapi dia mengatakan ada urusan penting yang harus dilaku

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 513

    Edward sibuk akhir-akhir ini, dan bahkan sebelum dia selesai makan, panggilan lain sudah masuk.Saat Edward keluar untuk menjawab telepon lagi, Vanessa sepertinya teringat sesuatu dan berkata kepada Elsa, "Oh iya, Elsa. Kamu mulai sekolah hari Senin kan, biar Tante yang mengantarmu ke sekolah ya."Elsa tampak sedikit malu ketika mendengar hal itu, "Maaf ya Tante, aku sudah minta Mama untuk mengantarku ke sekolah, Mama juga sudah setuju.""Begitu ya?"Vanessa mengangguk dan tidak memaksanya....Minggu malam, Clara baru saja selesai makan dan hendak beristirahat ketika Elsa menelepon.Begitu Clara mengangkat telepon, Elsa berkata, "Ma, aku dan Ayah datang ke tempat Mama besok pagi ya. Mama dan Ayah antar aku ke sekolah bareng.""Iya, Mama tahu."Keesokan paginya, Clara baru saja selesai sarapan ketika Edward dan Elsa tiba. Clara baru saja mengambil kunci mobilnya dan berjalan keluar ketika Elsa sudah menarik tangannya ke arah mobil Edward. "Mama, kita sudah hampir terlambat, ayo cepat

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 512

    Setelah jeda yang lama, Vanessa bertanya lagi, "Masih ada lagi?"Elsa menyesap minumannya, sedikit bingung dengan maksudnya. "Hah? Ada lagi apa?""Maksud Tante, hal lain yang ayahmu lakukan pada mamamu."Elsa meletakkan gelasnya dan mengerutkan kening. "Nggak ada lagi. Soalnya habis itu Mama sakit demam, Ayah yang merawat. Kata Ayah anak-anak gampang ketularan, jadi aku nggak boleh dekat-dekat. Aku baru lihat Mama lagi pas sudah sembuh."Mendengar hal itu, Vanessa kembali terdiam. "Setelah mamamu jatuh sakit, apa ayahmu yang merawatnya?""Iya."Vanessa menurunkan pandangannya, lalu kembali menatap Elsa, dan berkata, "Nenek buyutmu yang menyuruh ayahmu begitu, ya?"Elsa menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak, Mama demam sebelum pagi, kemarin. Pas tahu Mama sakit, Ayah yang merawat Mama. Ayah juga suruh orang jemput Kakek Erza pakai helikopter untuk periksa Mama. Nenek buyut saja baru tahu kalau Mama sakit waktu Kakek Erza sampai di rumah."Vanessa memiliki gambaran kasar tentang si

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 511

    Sementara Clara dan Bu Yuni asyik bernostalgia di ruang makan pribadi, Edward di ruangan lain baru saja duduk ketika sebuah panggilan telepon berdering.Edward keluar untuk menjawab panggilan itu.Vanessa mengeluarkan jurnal yang dibawanya dan berkata, "Elsa, Tante mau baca buku sebentar. Kamu main sendiri dulu ya?""Oke." Bagaimanapun juga, Elsa telah tinggal di Negara Latvin selama dua tahun dan bisa berbicara bahasa Inggris dengan cukup baik. Melihat sampul dan judul jurnal di tangan Vanessa, dia berkata, "Eh, Ayah juga punya buku itu."Vanessa tahu Edward sedang mengikuti perkembangan terbaru di bidang Kecerdasan Buatan.Terlebih lagi, ketika dia bertanya tentang hal itu dua hari yang lalu, Edward juga mengatakan bahwa dia sudah membacanya. Jadi, setelah mendengar kata-kata Elsa, dia hanya berkata, "Iya, Tante sudah tahu."Berbicara tentang hal itu, Elsa teringat pada Clara dan tak kuasa menahan diri untuk berkata, "Waktu Mama pulang ke rumah nenek buyut, Ayah takut Mama bosan, ja

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 510

    Sore harinya, Clara baru saja kembali dari Anggasta Group ketika ponselnya tiba-tiba berdering.Ternyata itu dari psikiater yang merawat ibunya, dia mengatakan Indri tampak sadar sebentar sore itu, tetapi tak lama kemudian, dia mengalami kondisi mental yang sangat buruk, yang jarang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini.Wajah Clara langsung muram, dia segera bergegas ke rumah sakit. "Bagaimana bisa seperti ini? Apa yang sebenarnya terjadi?""Kami sudah memeriksa secara menyeluruh, sejauh ini belum ditemukan sesuatu yang aneh."Tetapi tanpa rangsangan eksternal, bagaimana mungkin Indri bisa tiba-tiba parah seperti ini?Clara memeriksa rekaman kamera pengawas. Dia melihat Indri yang telah minum obat penenang dan tertidur. Clara lalu berbicara dengan dokter untuk waktu yang lama sebelum kembali turun dengan perasaan yang berat.Ketika lift mencapai lantai berikutnya, pintunya terbuka. Clara mendongak dan bertemu pandang dengan Diana dan Nenek Sanjaya. Diana memelototi Clara, lalu me

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 509

    "Nggak usah, Nek," kata Clara. "Aku masih ada pekerjaan, jadi aku nggak bisa ikut makan malam di sini."Tentu saja bukan karena ada pekerjaan. Jelas sekali, memang dia yang tidak mau, Clara merasa tidak nyaman tinggal lebih lama lagi di rumah itu.Secara logika, dia dan Edward belum resmi bercerai, jadi Clara masih anggota Keluarga Anggasta. Tidak seharusnya dia bersikap seperti ini.Namun, Clara merasa di dalam hatinya, bahwa sejak dia dan Edward sudah berniat untuk bercerai, maka dia sudah mulai menarik garis pemisah di antara mereka.Nenek Anggasta sebenarnya mengerti tentang semua itu.Namun karena Clara bersikeras, dia tidak bisa memaksa Clara lebih jauh.Dia memelototi Edward dengan tajam.Edward pura-pura tidak melihat dan berkata, "Biar aku antar.""Nggak usah," tolak Clara. "Kamu lanjut urus pekerjaanmu saja. Biar sopir saja yang antar."Edward tidak mendesaknya lagi, "Ya sudah."Clara pun kembali ke kamar, mengambil tasnya, dan bersiap untuk pergi.Nenek Anggasta dan Edward t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status