Share

Bab 10

Author: Liliana
Violen masih mengingat dengan sangat jelas, hari itu adalah ulang tahun Marvel dan waktu itu mereka baru saja resmi berpacaran.

Marvel sudah berjanji akan menemaninya makan malam. Jadi, tiga jam sebelumnya, Violen sudah berdandan dengan sepenuh hati dan menunggunya dengan tidak sabar di restoran.

Namun, sampai larut malam, bahkan sampai restoran tutup, Marvel tetap tidak muncul.

Violen mencoba menghubunginya, tapi ponselnya mati. Karena khawatir terjadi sesuatu pada Marvel, Violen sampai sengaja pergi mencarinya ke kampus.

Dia menunggu semalaman di depan asrama pria, tapi tak juga melihat bayangan Marvel, yang muncul malah teman seasramanya yang bernama Rocky.

Saat melihatnya, ekspresi Rocky terlihat agak canggung. Pada akhirnya, dia terbata-bata memberitahu kalau Marvel pergi ke rumah sakit semalam…

Violen yang polos mengira Marvel sakit, bahkan dengan bodohnya dia meminta Rocky untuk tidak bilang pada Marvel bahwa dirinya sudah menunggunya semalaman, takut membuat Marvel khawatir.

Ternyata, malam penuh penantian itu, Marvel malah sedang menemani Mega!

Violen sudah tak sanggup lagi melihat semua ini.

Dia memejamkan matanya erat-erat, bahkan bernapas saja terasa menyakitkan.

Foto itu terus terngiang di ingatannya, tak bisa dihapus, seperti sebilah pisau yang menusuk masuk ke sudut paling lembut dan tersembunyi di hatinya, hingga berlumuran darah.

Sebelumnya, Violen mengira setelah dirinya koma lima tahun, barulah Mega mengambil alih posisinya, lalu berselingkuh dengan Marvel. Tapi ternyata, mereka sudah menjalin hubungan sejak dulu!

Jelas sekali, teman-teman di sekitar Marvel juga tahu keberadaan Mega!

Di mata mereka, Violen hanyalah badut yang menyedihkan sekaligus konyol!

Hati Violen semakin mati rasa.

Akhirnya, dia benar-benar sadar. Marvel memang sengaja menempatkan Mega di kantor dan menjadikannya sekretarisnya!

Jadi, bahkan saat dirinya sedang hamil besar pun, Marvel sudah berselingkuh dengan Mega di belakangnya!

Dasar bajingan, bagaimana bisa dia tega memperlakukannya seperti itu?!

Dada Violen terasa sesak, seolah rasa sedih dan amarah akan meledak kapan saja.

Tania yang tidak tega melihatnya, memeluk tubuh Violen yang gemetaran.

“Violen…”

Violen berusaha menekan emosi yang hampir meledak, lalu tersenyum paksa pada Tania, “Aku nggak apa-apa.”

Tania masih ingin bicara, tapi asistennya mengetuk pintu dengan panik dari luar ruangan.

Dia pun mendesak panik, “Kak Tania, kita harus pergi sekarang! Ada paparazzi yang memotretmu tadi, sudah ada beberapa penguntit yang menunggu di bawah! Pihak agensi sudah kirim mobil untuk menjemput kita.”

Tania masih tidak tenang meninggalkan Violen.

Violen mendorongnya menjauh, “Pergi saja. Kamu punya banyak saingan di industri hiburan, jangan sampai mereka punya bahan untuk menyebar gosipmu.”

Tania memakai topi dan masker. Sebelum pergi, dia dengan serius berpesan pada Violen.

“Violen, kalau Marvel bajingan itu berani macam-macam padamu, aku bakal bongkar dia di Instagram!”

Mendengar itu, asistennya panik dan segera menyeret Tania pergi.

“Aduh, Kak Tania, kamu selalu berbuat onar sehari-hari, akun Instagrammu sudah dipegang sama agensi sejak kemarin.”

Violen tak bisa menahan senyumannya.

Setelah Tania pergi, Violen duduk sebentar dan menenangkan diri. Dia memakai kacamata hitam dan topi lagi, lalu mengambil tongkat tunanetranya dan berjalan keluar.

Keluarga Lous adalah keluarga besar dan berkuasa, jadi dia tak mungkin membiarkan Tania mengambil resiko demi dirinya.

Violen akan menyelesaikan masalahnya sendiri.

Marvel telah mengkhianatinya dan berhutang padanya, Violen pasti akan meminta pertanggungjawabannya satu per satu!

Marvel sama sekali tidak pantas menjadi ayah dari kedua anaknya!

Saat Violen baru saja berbelok di koridor, tiba-tiba dia mendengar suara anak kecil yang menggemaskan.

“Mama Mega, ini bunga kertas yang aku dapat di sekolah hari ini. Kata guru, bunga ini bisa diberikan kepada orang yang paling kita sukai.”

Mata Violen langsung terbelalak.

Itu… suara Rora.

Namun, kenapa Rora bisa ada di sini?

Marvel jelas-jelas bilang bahwa kedua anak itu ada les piano setelah pulang sekolah!

Belum sempat Violen memikirkan alasannya, suara lembut dan ramah Mega terdengar,

“Kalau begitu, Rora mau kasih ke siapa bunga ini?

Rora menjawab tanpa ragu, “Tentu saja untuk Mama Mega, aku sengaja bawa ke sini. Selain kakak dan ayah, aku paling suka dengan Mama Mega.”

Mendengar putrinya memanggil Mega dengan sebutan mama dengan suara semanis itu, hati Violen seperti ditusuk ribuan jarum, rasanya sungguh menyakitkan.

“Mama Mega juga paling suka dengan Rora. Bunga kertas ini pasti akan mama simpan baik-baik.”

Mega tersenyum dan kembali berkata, “Ayo kita cepat balik, papa dan yang lainnya sedang menunggu kita di ruangan.”

Tentu saja papa yang dimaksud adalah Marvel.

Nada bicaranya begitu akrab dan natural, siapapun yang mendengarnya akan mengira mereka adalah keluarga bahagia yang harmonis.

Violen mengepalkan erat tongkat tunanetranya, berusaha menahan emosinya yang hampir meledak. Suara sepatu hak tinggi Mega semakin dekat, Violen pun segera bersembunyi di pintu darurat terdekat.

Melalui celah pintu, Violen melihat Mega berjalan melewati sambil menggandeng putrinya, Rora.

Rora memakai gaun putri yang lucu, tangannya menggandeng Mega. Dia melompat-lompat dan sesekali mendongak ke arah Mega sambil tersenyum manis.

Mata Violen berkaca-kaca. Putrinya yang dia lahirkan dengan setengah mati, kini menganggap wanita lain sebagai mamanya.

Tanpa sadar, Violen pun mengikutinya.

Mega dan Rora berjalan ke depan sebuah ruangan. Mega membuka pintu dan masuk. Violen yang mengikuti dari belakang mendengar suara tawa dan canda dari dalam. Seseorang memanggil, “Eh, Kakak Ipar sudah balik!”

Suara itu sangat familiar, itu adalah Rocky, sahabat kecil sekaligus teman seasramanya Marvel di kampus.

Sejak Violen berpacaran dengan Marvel, Rocky memang tidak pernah menyukai dirinya. Sikapnya dingin, bahkan terkesan merendahkan dan seperti melihat musuh. Bahkan setelah dirinya menikah dengan Marvel, Rocky hanya memanggilnya Nona Violen setiap kali bertemu.

Marvel pernah menghiburnya, mengatakan bahwa Rocky memang begitu, terlalu dimanja keluarga. Lalu menyuruhnya untuk tidak mempermasalahkannya…

“Cih…”

Violen pun tertawa sinis.

Rocky dan Marvel adalah teman seasrama di kampus, jadi dia pasti sudah tahu keberadaan Mega sejak awal.

Alasan Rocky membencinya adalah karena kakak ipar yang dia akui hanyalah Mega.

Dia merasa Violen merebut posisi Mega.

Tiba-tiba, Violen merasa dirinya begitu menyedihkan. Dirinya adalah istri sah Marvel, tapi di mata teman-temannya, dirinya bahkan lebih rendah dari seorang pelakor!

Violen berdiri di sudut, mengintip dari celah pintu. Dia melihat Marvel duduk di sofa, menunduk melihat ponsel. Dari sudut pandangannya yang terbatas, dia tidak melihat putranya, Rey.

“Papa,” panggil Rora dengan suara manis dan memeluk Marvel. Orang yang duduk di sebelah Marvel, langsung memberikan tempat untuk Mega.

“Aduh, maafkan aku. Aku yang nggak tahu diri, bisa-bisanya menduduki tempat Kakak Ipar.”

Mega tersenyum malu-malu, tapi tidak menyangkalnya. Kemudian, dia pun duduk di sebelah Marvel.

Rora tersenyum kecil, dia menarik tangan besar Marvel dan meletakkannya di tangan Mega, sambil merengek manja, “Papa, tanganmu hangat sekali, tangan mama dingin, dihangatkan dong!”

Adegan itu membuat dada Violen terasa sesak, sakit dan marah.

Selama lima tahun dirinya koma, Mega sudah masuk ke dalam keluarganya dan mencuci otak Rora untuk menganggapnya sebagai ibu kandung! Dan Marvel, suaminya yang baik hanya membiarkannya begitu saja…

Tidak! Justru ini hasil yang Marvel inginkan!
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pak Marvel, Istrimu Yang Koma Menikah Lagi!   Bab 25

    Marvel sedang berada di ruangan kantor. Dia baru saja membantu Mega mengobati punggung tangannya yang memerah karena terjepit. Tiba-tiba, ponsel di sampingnya bergetar.Marvel mengambilnya, sekilas melihat pesan dari Wiliam, dia pun langsung merasa tak tahu harus bilang apa.Wiliam memang sudah lama meremehkan Violen. Jadi, Marvel juga tak menanggapinya, hanya meletakkan ponselnya begitu saja.Hanya waktu sebentar, Mega sudah dengan cekatan membereskan kotak P3k yang baru saja dikeluarkan.“Biar aku saja,” ujar Marvel, mengulurkan tangan untuk mengambilnya, tapi Mega menghindar.Dengan senyuman nakal, Mega berkata, “Kalau luka sekecil ini saja perlu diobati Pak Marvel, aku khawatir besok aku bakal langsung dipecat.”Marvel terhibur oleh candaannya, alisnya yang tadi sedikit mengerut pun perlahan mengendur.Mega tiba-tiba mendekat, mengangkat tangan dan menyentuh keningnya.Marvel terdiam dan tidak bergerak.“Kakak senior,” bisik Mega sambil berjinjit, sepasang mata indahnya menatap lur

  • Pak Marvel, Istrimu Yang Koma Menikah Lagi!   Bab 24

    Dulu, Violen pernah berusaha keras untuk menyenangkan teman-teman di sekitar Marvel, berharap mereka bisa menerima dirinya. Tapi sudah habis tenaga, hasilnya tetap sia-sia.Violen masih ingat, pernah suatu kali saat ulang tahun Wiliam, dirinya melihat kondisi tubuh Wiliam yang kurang bertenaga, jadi dia dengan sepenuh hati meracik sebuah resep obat penambah energi dan darah.Dia bahkan menghabiskan waktu seminggu penuh untuk merebus dan mengolahnya menjadi pil yang mudah diminum, lalu membungkusnya satu per satu dengan rapi.Di hari ulang tahun Wiliam, Violen memberikannya langsung padanya.Saat itu, ekspresi Wiliam sangat sulit ditebak. Dia menerima dengan senyuman setengah mengejek dan berkata, “Terima kasih sudah repot-repot.”Namun saat hendak pulang, Violen malah melihat pil-pil obat itu tergeletak di tempat sampah dekat pintu.Yang pertama muncul dalam hatinya saat itu hanyalah rasa sedih dan tersinggung. Dia bahkan sempat menyalahkan diri sendiri, apakah hadiah yang dia berikan

  • Pak Marvel, Istrimu Yang Koma Menikah Lagi!   Bab 23

    “Pak Marvel, jangan mempersulit nyonya. Aku benar-benar baik-baik saja. Nyonya juga nggak sengaja menyakitiku,” ujar Mega yang baik hati meredakan situasi.“Sebentar lagi ada rapat, aku pergi menyiapkan ruang rapat.”“Aku ikut denganmu,” ujar Marvel yang menatap Violen dengan dalam. “Violen, aku sangat kecewa dengan kejadian hari ini. Renungkan baik-baik. Kita bicarakan lagi nanti di rumah.”Usai bicara, Marvel berbalik dan memerintahkan Vicky, “Nanti, antar nyonya pulang.”“Biak.”Violen berdiri di tempatnya, melihat Marvel dan Mega berjalan pergi berdampingan. Punggung mereka terlihat serasi. Saat berjalan, ujung rok Mega bergesekan dengan celana jas Marvel.Di tengah-tengah itu, kaki Mega terkilir dan Marvel langsung reflek memapahnya.Meskipun tahu Violen tak bisa melihat, Vicky pun merasa iba dan menghalangi pandangan Violen.“Nyonya, ayo aku antarkan pulang.”“Pak Vicky, bisa tolong buatkan aku kopi? Aku mau tinggal sebentar di kantor lamaku, boleh?”“Tentu saja boleh. Kalau beg

  • Pak Marvel, Istrimu Yang Koma Menikah Lagi!   Bab 22

    Detik berikutnya, terdengar suara Marvel yang penuh amarah,“Violen, apa yang kamu lakukan?”Violen menatap lewat kacamata hitamnya, melihat Marvel melangkah cepat menghampiri. Alisnya yang indah berkerut, sorot matanya penuh rasa sayang pada Mega dan tidak puas pada dirinya. Karena dirinya ‘tak bisa melihat’, Marvel bahkan tak berusaha menyembunyikan ekspresinya.“Pak Marvel, ini bukan salah nyonya!” Mega buru-buru meraih lengan Marvel dengan lembut dan melanjutkan, “Aku sendiri yang nggak sengaja terjepit pintu.”Vicky melihat semuanya dengan jelas sejak awal hingga akhir. Dia pun tak tahan dan membela Violen, “Pak Marvel, kamu salah paham. Ini benar-benar hanya sebuah kecelakaan.”Marvel selalu mementingkan citra dan harga diri. Dia pun diam dan tidak berbicara lebih banyak, hanya mengulurkan tangan ke arah Mega.“Biar kulihat.”Mega yang tadinya berusaha menyembunyikan tangannya di belakang, ragu sebentar, lalu tetap menyerahkannya, meletakkannya dengan lembut di telapak tangan Ma

  • Pak Marvel, Istrimu Yang Koma Menikah Lagi!   Bab 21

    Sudut bibir Mega yang tadinya terangkat, kini membeku.Delis juga membelalakkan matanya. Seketika, dia tak percaya dengan apa yang didengarnya barusan. Tapi, setelah sadarkan diri, dia hampir berteriak kegirangan.Violen melanjutkan dengan tenang, “Saat aku bergabung tujuh tahun yang lalu, aku tanda tangan kontrak sepuluh tahun dengan perusahaan. Kecuali aku sendiri yang mengundurkan diri secara sukarela, posisi manajer divisi riset ini akan tetap menjadi milikku selama sepuluh tahun. Beberapa hari lagi, aku bakal kembali bekerja seperti biasa.”Dia meninggikan suara agar semua divisi dapat mendengarnya dengan jelas, “Tentu saja, kalau ada yang ingin mengikuti Bu Mega, aku nggak akan menghalangi. Aku akan menyarankan Pak Marvel untuk buka divisi riset kedua. Kalian terserah mau tetap tinggal atau pergi.”Jika sebelumnya semua yang dia lakukan dalam pekerjaan adalah demi Marvel, maka mulai hari ini, dia hanya berjuang untuk dirinya sendiri!Posisi manajer divisi riset adalah posisi yang

  • Pak Marvel, Istrimu Yang Koma Menikah Lagi!   Bab 20

    Tak perlu diragukan, wanita ini adalah Violen yang telah menjadi mayat hidup selama lima tahun!Setelah memastikan identitas Violen, Lina menatapnya dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan tatapan jijik dan permusuhan yang tak bisa disembunyikan.Violen tidak peduli.Jelas sekali, Lina adalah anak buah Mega. Jadi, wajar saja kalau Lina tidak menyukainya.Lina berjalan santai menghampirinya dan berkata, “Nona Violen, aku sudah lama mendengar namamu…”Violen mengangkat alisnya dan tersenyum, “Nona Violen? Sejak tujuh tahun lalu, semua orang di kantor ini memanggilku manajer Violen atau Nyonya Lous. Kamu nggak mengakui jabatanku sebagai manajer atau nggak menganggapku sebagai istri Pak Marvel?”Saat Violen mengatakan ini, senyuman tipis terukir di wajahnya. Nadanya terdengar lembut, tetapi sebenarnya mengandung sindiran yang tajam. Lina langsung canggung karena diserang balik seperti itu.Tiba-tiba, dia melihat seorang wanita berjalan dari belakang, matanya langsung berbinar dan melamb

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status