Ketika Pernikahan Diuji (Suamiku Dokter, tapi Impoten)

Ketika Pernikahan Diuji (Suamiku Dokter, tapi Impoten)

last updateLast Updated : 2025-07-29
By:  Dita SYUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
8Chapters
61views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Kata orang, aku beruntung bisa menikah dengan seorang Dokter sukses dan tampan. Tanpa mereka ketahui, ada yang kurang dari rumah tangga kami. Sudah dua tahun menikah, namun aku masih perawan. Semua itu karena....

View More

Chapter 1

Pertanyaan Ibu Mertua

"Gimana, udah ada tanda-tanda hamil belum? Kira-kira mau coba pengobatan apalagi?"

Sudah sering pertanyaan itu lolos dari mulut ibu mertua Sisca. Dia selalu bertanya, 'kapan hamil?' 'udah coba pengobatan?' 'coba program kehamilan ke Dokter ini, dan itu, sudah belum?' 'mau coba pengobatan lain gak? atau pengobatan kayak temen Barta?'

Sisca hanya bisa menghela napas panjang, bosan menjawab pertanyaan itu. Lebih tepatnya ... sudah tidak tahu ingin menjawab apa.

Dan seperti biasa saat kedua mertua berkunjung ke rumah, dia merasa seperti sedang disudutkan.

"Mama punya kenalan Dokter terbaik di Singapura. Namanya Dokter Dilla. Dia Dokter perempuan, Mama yakin Barta pasti kasih ijin." Inggrid berbisik pada Sisca, meyakinkan Dokter pilihannya adalah Dokter terbaik.

Dia tahu betul anaknya pasti tidak akan mengijinkan jika Dokter Kandungan yang akan menangani Sisca, adalah Dokter laki-laki.

Sebenarnya Inggrid hanya ingin melakukan yang terbaik untuk rumah tangga anaknya_Barta. Dia hanya ingin sang anak bahagia dengan hadirnya buah hati di tengah-tengah mereka.

Namun, ada satu hal yang tidak diketahui oleh Inggrid, bahkan oleh semua orang. Hanya Sisca dan Barta yang mengetahui itu.

Jika ada orang lain ... mungkin teman dekat dan Dokter yang menangani sang suami.

"Gimana, Nak? Kamu mau 'kan mencoba program kehamilan? Atau kalau perlu, kalian ikut saja program bayi tabung." Inggrid menunggu jawaban Sisca sambil menatap menantunya yang terlihat murung.

Sedari tadi Sisca hanya menundukkan kepala sambil mencuci sayur hijau di atas wastafel. Berbagai sayuran yang akan dimasak untuk makan malam satu keluarga.

Hari ini setiap akhir bulan, Inggrid dan suaminya_Bramanto, mengunjungi Barta_anak laki-laki mereka, yang sudah menikah dengan Sisca selama dua tahun.

Inggrid sangat menyayangi menantunya, yang dia kenal sebagai wanita baik, penurut dan juga berbakti pada suami.

"Sayang .... " Inggrid merangkul pinggang wanita cantik itu, yang diam membisu.

Wajah Sisca terlihat tidak bersemangat, tidak seperti biasanya. Bahkan dari berbagai pertanyaan yang terlontar tadi, tak ada satupun yang dijawab oleh mantan Kembang Desa itu.

"Kamu kenapa, Nak?" tanya Inggrid, merasa bersalah sudah memberi pertanyaan yang mungkin melukai hati menantunya. "Oke, kalau kamu dan Barta belum siap punya anak. Ngga apa-apa." Wanita baya itu tersenyum, penuh pengertian.

Sisca menoleh, menatap wajah ibu mertua yang tersenyum padanya. Melihat senyum itu, rasa bersalah mulai menyelimuti hati.

"Maaf ya Ma, bukan aku ngga mau menjalani pengobatan atau program kehamilan. Aku cuma takut semua itu sia-sia .... " Sisca menghela napas panjang.

Kening Inggrid berkerut. "Sia-sia? Kenapa Nak? Kamu ngga percaya program kehamilan itu berhasil? Atau pengobatan untuk menyuburkan kandungan itu gagal?"

"Bukan Ma, tapi .... " Sisca menggantung ucapan sambil menundukkan kepala.

"Kenapa?" tanya Inggrid. Kedua tangan wanita baya itu memegang pundak, memutar sedikit tubuh Sisca agar berhadap-hadapan dengannya. "Kamu kenapa, Sayang?"

Wajah Sisca terlihat tertekan. Ia terus menundukkan kepala dengan helaan napas panjang berkali-kali.

"Maaf Ma, aku ngga bisa cerita. Aku cuma ingin menjaga perasaan Mas Barta." Sisca memutar tubuhnya, kembali menyibukkan diri membersihkan sayuran.

"Pernikahan kalian baik-baik saja 'kan?" tanya Inggrid menyelidik.

Sikap Sisca yang seperti itu, membuat Inggrid berpikiran lain.

"Aku dan Mas Barta baik-baik aja kok, Ma. Mas Barta itu suami yang baik banget. Aku beruntung jadi istrinya," balas Sisca.

Inggrid menghela napas lega. Ia pikir Barta menyakiti menantunya. "Kalau Barta baik, kenapa kamu seperti takut menceritakan alasan Barta melarang kamu mengikuti program kehamilan?"

"Mas Barta ngga melarang aku, Ma. Aku yang ngga mau mengikuti itu, karena percuma aja .... " Lagi-lagi Sisca menggantung ucapan diakhiri helaan napas panjang.

Ia tidak ingin menceritakan kekurangan sang suami yang mengalami masalah pada alat reproduksi.

Bagaimana dia bisa hamil, kalau selama dua tahun pernikahan, dia tidak pernah mendapatkan nafkah batin.

Mereka sudah berusaha menjalani berbagai pengobatan, dari medis sampai tradisional, namun belum ada tanda-tanda Barta bisa menggunakan pusakanya untuk menjebol pe-rawan Sisca.

Ya, sampai saat ini Sisca masih perawan.

"Kenapa, Nak? Kok kayak ada sesuatu yang bikin kamu tertekan?" tanya Inggrid makin penasaran melihat menantunya seperti tertekan menjalani rumah tangga bersama anaknya.

Sisca menghela napas kian panjang sambil memejamkan kedua mata. Mencoba mengatur emosinya agar tidak menunjukkan perasaan sedih.

"Aku ngga apa-apa Ma. Aku sama sekali ngga tertekan. Aku bahagia menjalani rumah tangga bersama Mas Barta. Dia suami yang sempurna," senyum Sisca, menunjukkan kesungguhan dari ucapannya.

"Kamu yakin? Kalau Barta menyakiti kamu, jangan sembunyikan itu dari Mama dan Papa. Meskipun Barta anak kami, tapi Mama ngga akan membiarkan Barta menyakiti istrinya."

"Aku yakin, Ma. Mas Barta itu sangat baik. Dia suami yang sempurna," jawab Sisca.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
8 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status