Home / Fantasi / Pangeran Iblis Reinkarnasi: Suami Kontrak Alkemis Cantik / Hati Yang Terkunci Dunia yang terbuka [7]

Share

Hati Yang Terkunci Dunia yang terbuka [7]

Author: Karl
last update Last Updated: 2025-08-05 18:39:07

Sinar fajar pertama menerobos celah pepohonan, membasuh wajah Lin Yue yang masih terpejam. Tubuhnya terguncang pelan. Napasnya belum sepenuhnya stabil, namun denyut spiritual dalam tubuhnya terasa jauh berbeda dari sebelumnya lebih hidup, lebih murni.

Di sisinya, Su Lian duduk bersila. Mata tertutup, namun kesadarannya menyebar luas. Dia bukan hanya melindungi Lin Yue dari serangan luar, tapi juga memandu proses penyesuaian tubuh baru Lin Yue—mengatur jalur-jalur meridian yang tadinya tersumbat kini mulai terbuka.

Su Lian membuka matanya.

"Dia sudah mulai menyesuaikan diri dengan warisan itu," gumamnya lirih. "Tapi ini baru awal."

Lin Yue perlahan membuka mata. Pandangannya buram, tapi sorot matanya tajam, seolah melihat lebih jauh dari dunia yang tampak.

"Aku... mendengar suara," katanya pelan.

Su Lian mengangguk. "Itu suara dari dalam warisan. Bukan hanya kekuatan, tapi juga ingatan. Mungkin… peringatan."

Lin Yue menyentuh dadanya. "Seperti ada dua jiwa yang bersatu. Tapi satu darinya... mengamati. Menilai."

"Ada bagian dari dirimu yang bukan berasal dari dunia ini," kata Su Lian. "Itulah mengapa kau diburu. Dan itulah sebabnya aku di sini."

Lin Yue menatapnya, mata masih menyimpan tanda tanya. Tapi sebelum ia sempat bertanya lebih jauh, suara langkah kaki menggetarkan tanah.

Mereka berdiri bersamaan. Di balik kabut tipis, muncul sekelompok orang berjubah hitam dengan lambang sisik ular menyilang tombak. Sekte Seribu Racun.

"Jadi ini dia," ucap salah satu dari mereka, suaranya serak dan penuh ejekan. "Lin Yue. Bocah yang bahkan belum genap masuk alam Spirit Condensation, tapi membuat tiga sekte besar kehilangan muka."

Mata Lin Yue menyipit. Aura dari tubuh mereka bukan main-main setidaknya lima di antaranya berada di atas levelnya. Tapi dia tidak mundur. Bahkan kakinya bergeser ke depan, melindungi Su Lian.

"Jika kalian datang untuk mati," ucap Lin Yue, "berlututlah dulu, agar aku tak perlu terlalu repot."

Para anggota sekte tertawa.

Namun sebelum suara tawa itu selesai, bayangan Su Lian menghilang dari sisi Lin Yue—dan muncul di depan mereka. Satu tebasan tangan kosong, dan udara seolah retak. Dua dari mereka terpental jauh, menghantam pohon dan tak bangun lagi.

Sisa mereka tak sempat bereaksi. Su Lian sudah di antara mereka—tenang, cepat, mematikan. Setiap gerakan seperti tarian maut yang tak bisa dihindari.

Lin Yue hanya berdiri. Ia tahu—sekalipun ia mulai kuat, dirinya belum siap menghadapi banyak musuh kelas tinggi. Tapi ia tak merasa lemah. Justru saat melihat Su Lian bertarung untuknya, ada sesuatu dalam dirinya yang berkobar. Sesuatu yang telah lama terkunci.

"Kenapa kau melindungiku sejauh ini?" tanyanya saat Su Lian kembali, meninggalkan tubuh-tubuh terkapar di belakang.

Su Lian tak langsung menjawab. Ia menatap langit. Fajar kini mulai berganti terang.

"Bukan karena kontrak itu," katanya akhirnya. "Tapi karena... aku tahu bagaimana rasanya kehilangan dunia, lalu mendapat kesempatan kedua. Kau tidak akan sendirian, Lin Yue."

Lin Yue terdiam. Kata-kata itu menembus hatinya, lebih dalam dari pedang mana pun.

Namun sebelum mereka sempat melangkah lagi, langit bergetar.

Garis cahaya merah membelah cakrawala. Dari arah barat, aura menindas mendekat, perlahan tapi pasti. Alam seolah menahan napas.

Su Lian menyipitkan mata. "Mereka datang lebih cepat dari dugaanku."

"Siapa?" tanya Lin Yue.

"Pengawas Dimensi. Dan jika mereka ikut campur... dunia ini akan mulai berubah lebih cepat dari yang bisa kita bayangkan."

Su Lian menahan tubuh Lin Yue yang setengah roboh, darah masih menetes dari sudut bibir pemuda itu. Di sekeliling mereka, reruntuhan bangunan dan tubuh-tubuh tak bernyawa menyaksikan akhir dari duel berdarah itu. Keheningan menyelimuti lembah setelah amarah dan dentuman kekuatan mereda.

“Lin Yue, tetaplah sadar. Aku belum selesai membalas semua rasa sakitmu,” bisik Su Lian, suaranya serak tapi tegas.

Lin Yue membuka matanya perlahan, menatap wajah suaminya—palsu secara hukum, namun nyata dalam tindakan. “Aku… baik-baik saja. Tapi aura itu…” Napasnya terputus-putus. “Kau merasakannya, kan?”

Su Lian mengangguk. Langit di atas mereka mulai bergetar, bukan karena badai atau kekuatan sisa dari pertempuran barusan. Ini sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang lebih purba. Lebih dalam.

Di kejauhan, langit mulai retak seperti kaca. Cahaya ungu keperakan menyelinap di balik awan, dan suara gemuruh berat mengguncang tanah. Burung-burung terbang berhamburan, binatang liar melarikan diri dari hutan terdekat.

“Segel dimensi... terbuka?” gumam Su Lian, pupilnya menyempit. “Tapi kenapa sekarang?”

Lin Yue mencoba duduk, meski tubuhnya jelas belum siap. “Apa... itu datang untukku?”

“Jika benar itu yang kupikirkan,” Su Lian menoleh dengan wajah gelap, “maka kita berdua dalam bahaya yang bahkan dunia ini tak bisa lindungi.”

Dan dari balik langit yang terbelah, sebuah langkah terdengar. Bukan langkah manusia, tapi getaran eksistensi yang berjalan di atas hukum realitas.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pangeran Iblis Reinkarnasi: Suami Kontrak Alkemis Cantik   Langkah Para Penjaga Dimensi

    Langkah itu bergema—bukan di tanah, tapi di udara, di dalam ruang itu sendiri. Suara retak-retak terdengar dari langit yang perlahan terbuka, seperti cangkang dunia sedang dikupas dari luar. Cahaya keperakan mengalir turun, membentuk pusaran spiral yang memutar angin, energi, dan waktu dalam satu kesatuan tak terkendali.Su Lian menarik napas dalam-dalam, lalu berdiri di depan Lin Yue. Tangannya mengepal, bukan karena takut, tapi karena mengenali aroma yang tak asing.“Aura dimensi luar... seseorang menembus dinding dunia ini,” gumamnya. “Tapi bukan sembarang orang…”Dari celah langit yang terbelah, sosok itu muncul—melayang tenang, tubuhnya dibungkus jubah putih yang tidak bergerak meski angin meraung di sekitarnya. Wajahnya datar tanpa ekspresi, matanya seperti celah bintang mati—gelap, kosong, dan tanpa emosi.Namun yang paling mencolok adalah simbol di dahinya: spiral kembar yang bercahaya seperti dua galaksi yang saling bertabrakan.“Pengawas Dimensi…” desis Su Lian. “Mereka data

  • Pangeran Iblis Reinkarnasi: Suami Kontrak Alkemis Cantik   Jiwa Yang tersisa

    Langkah kaki Lin Yue menyentuh tanah yang hancur, melewati patahan-patahan pohon bambu dan retakan bumi yang masih mengepul. Cahaya merah di langit mulai memudar, tapi atmosfer kematian belum sepenuhnya hilang. Di depannya, Su Lian bersandar lemah pada batang pohon, darah menetes dari sudut bibirnya. “Su Lian…” Lin Yue berlutut di sisinya, jemarinya gemetar saat menyentuh wajah pria itu. “Kau terluka parah…” Su Lian mencoba tersenyum, tapi wajahnya pucat. “Kau datang… terlalu cepat.” “Dan kau terlalu bodoh karena tidak membawaku dari awal,” jawab Lin Yue tajam, meski suaranya bergetar oleh ketakutan. Mereka saling menatap. Namun sebelum kata lain bisa keluar, tubuh Feng Luo yang semula tak bergerak, perlahan bangkit. Wajahnya dipenuhi darah, namun mata merahnya bersinar ganas. Kapak patahnya berubah menjadi bilah darah cair, mengambang di udara. “Aku belum kalah… sebelum salah satu dari kita benar-benar hilang dari dunia ini,” geramnya. Lin Yue berdiri perlahan, tubuhnya b

  • Pangeran Iblis Reinkarnasi: Suami Kontrak Alkemis Cantik   Hati Yang Terkunci Dunia yang terbuka [7]

    Sinar fajar pertama menerobos celah pepohonan, membasuh wajah Lin Yue yang masih terpejam. Tubuhnya terguncang pelan. Napasnya belum sepenuhnya stabil, namun denyut spiritual dalam tubuhnya terasa jauh berbeda dari sebelumnya lebih hidup, lebih murni. Di sisinya, Su Lian duduk bersila. Mata tertutup, namun kesadarannya menyebar luas. Dia bukan hanya melindungi Lin Yue dari serangan luar, tapi juga memandu proses penyesuaian tubuh baru Lin Yue—mengatur jalur-jalur meridian yang tadinya tersumbat kini mulai terbuka. Su Lian membuka matanya. "Dia sudah mulai menyesuaikan diri dengan warisan itu," gumamnya lirih. "Tapi ini baru awal." Lin Yue perlahan membuka mata. Pandangannya buram, tapi sorot matanya tajam, seolah melihat lebih jauh dari dunia yang tampak. "Aku... mendengar suara," katanya pelan. Su Lian mengangguk. "Itu suara dari dalam warisan. Bukan hanya kekuatan, tapi juga ingatan. Mungkin… peringatan." Lin Yue menyentuh dadanya. "Seperti ada dua jiwa yang bersatu. Ta

  • Pangeran Iblis Reinkarnasi: Suami Kontrak Alkemis Cantik   jiwa Yang Tersisa

    Langkah kaki Lin Yue menyentuh tanah yang hancur, melewati patahan-patahan pohon bambu dan retakan bumi yang masih mengepul. Cahaya merah di langit mulai memudar, tapi atmosfer kematian belum sepenuhnya hilang. Di depannya, Su Lian bersandar lemah pada batang pohon, darah menetes dari sudut bibirnya. “Su Lian…” Lin Yue berlutut di sisinya, jemarinya gemetar saat menyentuh wajah pria itu. “Kau terluka parah…” Su Lian mencoba tersenyum, tapi wajahnya pucat. “Kau datang… terlalu cepat.” “Dan kau terlalu bodoh karena tidak membawaku dari awal,” jawab Lin Yue tajam, meski suaranya bergetar oleh ketakutan. Mereka saling menatap. Namun sebelum kata lain bisa keluar, tubuh Feng Luo yang semula tak bergerak, perlahan bangkit. Wajahnya dipenuhi darah, namun mata merahnya bersinar ganas. Kapak patahnya berubah menjadi bilah darah cair, mengambang di udara. “Aku belum kalah… sebelum salah satu dari kita benar-benar hilang dari dunia ini,” geramnya. Lin Yue berdiri perlahan, tubuhnya b

  • Pangeran Iblis Reinkarnasi: Suami Kontrak Alkemis Cantik   Jiwa Lama Yang Terbangun & Langit Terbelah

    Langit di atas Kota Angin Malam berubah perlahan, dari biru pucat menjadi merah gelap seperti darah kering. Angin yang berhembus membawa bisikan asing. Guntur bergema tanpa awan. Seluruh kota seakan berdetak bersama langkah kaki pasukan Sekte Darah yang mulai merangsek dari segala arah. Penjaga kota yang tersisa menarik mundur warga ke zona aman. Namun di tengah kekacauan yang mencekam itu, di balik lebatnya hutan bambu, sebuah energi lain bangkit tenang, dalam, dan purba. Dalam Kesadaran Lin Yue Tubuh Lin Yue masih dalam posisi meditasi. Tapi jiwanya telah melayang jauh, masuk ke dalam alam kesadaran leluhur. Ia berdiri di langit tak berujung, dikelilingi sungai bintang yang mengalir pelan. Sunyi. Abadi. Sebuah suara bergema di sekelilingnya. “Kau akhirnya kembali… pewaris tubuhku.” Dari cahaya, muncul sosok wanita—mengenakan jubah kerajaan langit. Wajahnya begitu mirip Lin Yue, hanya saja lebih dewasa dan dingin. Di atas kepalanya melayang tiga mahkota bintang. “Aku ad

  • Pangeran Iblis Reinkarnasi: Suami Kontrak Alkemis Cantik   Langkah Musuh & Darah Pertama

    Kabut tipis menyelimuti seluruh Kota Angin Malam. Tapi ini bukan kabut biasa. Aura spiritual tingkat tinggi menyusup di dalamnya tanda jelas bahwa seseorang tengah mengamati dari balik tirai dimensi. Di puncak menara batu di pusat kota, seorang wanita berdiri diam. Rambutnya sehitam malam, mata merah darah memantulkan cahaya rembulan, dan tubuhnya diselubungi jubah ungu tua bersulam simbol kepala serigala. “Lin Yue… gadis yang menyimpan Warisan Surgawi. Sudah waktunya aku menyentuh takdirnya,” bisiknya lirih. Paviliun Lin Yue Di dalam kamarnya yang sunyi, Lin Yue duduk bersila, mencoba menyeimbangkan energi tubuhnya dengan bantuan kristal hijau tua yang diberikan oleh Su Lian. Tapi malam ini, energi di sekelilingnya terasa kacau. Nafasnya berat, keringat dingin menetes dari pelipisnya. Tiba-tiba, dadanya terasa panas membakar. Tubuhnya melengkung ke belakang dan teriakan tertahan lolos dari bibirnya. Retakan tak kasatmata muncul dalam aliran nadinya segel yang selama ini tersembu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status