Share

Chapter 13

Author: Queen Moon
last update Last Updated: 2025-07-15 23:59:17

Hari-hari berlalu sejak Mia menjadi sekretaris magang Tristan. Pria itu benar-benar mempermainkannya untuk membuatnya kopi yang disukai oleh pria itu.

Dia sekarang tahu bahwa Tristan menyukai kopi Toraja dan tak pernah mengomsumsi kopi lain. Tiba-tiba dia mengubah referensinya dan membuat Mia harus membuat kopi yang sesuai dengan selera pria itu untuk mengganti kopi toraja itu.

Ini sangat menjengkelkanya.

Untungnya pria itu sedang perjalan dinas untuk tiga hari ke depan dengan Simon, membebaskan Mia untuk memenuhi perintahnya untuk membuatkan kopi dan pekerjaan sepele lainnya.

Tapi ada orang lain yang membuat Mia jengkel.

"Hancurkan berkas-berkas ini di lantai satu." Syifa meletakkan tumpukkan dokumen di atas meja kerja Mia.

Mia melirik dokumen itu, melihat itu adalah dokumen penting yang seharusnya ditangani oleh sekretaris senior.

"Ini adalah dokumen penting, bukan ranah pekerjanku."

Syifa tersenyum dan berkata acuh tak acuh. "Siapa bilang? Dokumen ini draf dan laporan yang sudah r
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Uut Chintyana
aakk...... makasih kak pagi 2 udah di sambut up yg byak... lanjut kak.. ttp semangat. semangat juga buat mia, mereka emang menyebal kan.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 13

    Hari-hari berlalu sejak Mia menjadi sekretaris magang Tristan. Pria itu benar-benar mempermainkannya untuk membuatnya kopi yang disukai oleh pria itu.Dia sekarang tahu bahwa Tristan menyukai kopi Toraja dan tak pernah mengomsumsi kopi lain. Tiba-tiba dia mengubah referensinya dan membuat Mia harus membuat kopi yang sesuai dengan selera pria itu untuk mengganti kopi toraja itu.Ini sangat menjengkelkanya.Untungnya pria itu sedang perjalan dinas untuk tiga hari ke depan dengan Simon, membebaskan Mia untuk memenuhi perintahnya untuk membuatkan kopi dan pekerjaan sepele lainnya.Tapi ada orang lain yang membuat Mia jengkel."Hancurkan berkas-berkas ini di lantai satu." Syifa meletakkan tumpukkan dokumen di atas meja kerja Mia.Mia melirik dokumen itu, melihat itu adalah dokumen penting yang seharusnya ditangani oleh sekretaris senior."Ini adalah dokumen penting, bukan ranah pekerjanku." Syifa tersenyum dan berkata acuh tak acuh. "Siapa bilang? Dokumen ini draf dan laporan yang sudah r

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 13

    “Lalu kopi apa yang kamu suka?”“Aku akan mencicipi kopi lain yang kamu buat.”“Ada banyak jenis kopi di pantry. Apa ada yang kamu suka?”“Kalau begitu aku harus mencoba satu persatu. Kamu harus belajar untuk mengetahui kopi mana yang aku suka.”Mia mengatupkan bibirnya, diam-diam memelototi Tristan yang pandangan tertuju pada komputer.“Baik, Tuan Tristan. Aku akan buatkan kopi lain.” Dia meletakkan kembali cangkir kopi yang masih mengepul ke nampan dan berbalik pergi meninggalkan kantor Tristan.“Mia ….” Tristan tiba-tiba memanggilnya.Mia berbalik menatapnya. “Ya?”“Apa kamu punya perasaan pada Lucian?”“Apa?” Mia menatapnya tercengang. “Mengapa kamu bertanya tentang itu—“Sebelum Mia menyelesaikan kalimatnya, Tristan menyela dengan dingin.“Kamu adalah teman baik Laura dan Lucian adalah suaminya. Sekarang Laura sedang hamil, jangan coba-coba merayu Lucian dan merusak kebahagiaan adikku.”Mia menggertakkan gigi dan membalas dengan suara datar.“Aku berani bersumpah tak pernah meman

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 12

    “Ah, sekretaris magang yang dikirim CEO Wilson Group? Kamu lebih cantik dilihat secara langsung. Aku pikir seorang selebriti datang berkunjung ke kantor kami,” ujR Simon dengan ringan dan ceria.Mia menatapnya dengan pandangan menilai. Pria itu terlihat seseorang yang ramah jika dibandingkan dengan Syifa.Syifa tersenyum membalas dengan ringan.“Benar, aku juga pikir begitu awalnya. Tapi bagaimana pun dia harus menunjukkan sikap profesional dan tidak absen di hari pertamanya bekerja, benarkan Nona Moore?”“Ya. Maafkan aku. Ini akan menjadi yang terakhir kalinya.”“Hahaha Syifa jangan terlalu keras pada anak magang.” Simon tertawa kecil lalu mengulurkan tangannya pada Mia. “Senang bertemu denganmu Nona Moore, saya Simon. Aku harap kamu betah bekerja di kantor ini.”“Ya … aku hanya sekretaris sementara untuk mengisi posisi kosong sekretaris magang.” Mia mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Simon.Sebelum dia menjabat tangan pria itu, Tristan melewati mereka menyebabkan Simon dan

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 11

    Tristan berbisik serak, menghirup aroma tubuh Mia. Tangannya memegang belakang leher Mia dan mendekatkan wajahnya untuk mencium bibirnya.Tapi wanita itu memalingkan wajahnya.“Bu Mia ….”Tiba-tiba suara pengasuh si kembar terdengar memanggil Mia.Dia tertegun melihat posisi Mia dan Tristan yang tampak saling berpelukan dan berciuman.Dia buru-buru berbalik dan memalingkan wajahnya dengan malu.“Ah, maafkan aku Bu Mia.”Mia tersentak dan meletakkan tangannya di dada Tristan, mendorong pria itu menjauh."Alice, ada apa?" Mia berdeham dan bersikap tenang di depan pengasuh si kembar.Sementara Tristan terlihat tenang melangkah mundur, memberi jarak antara dia dan Mia."Aku akan kembali nanti Bu Mia. Maaf mengganggu, silakan lanjutkan urusan kalian."Pengasuh si kembar adalah seorang wanita muda, dia tersipu melihat adegan yang dia lihat di depannya."Kami tidak melakukan apapun." Mia menyela dengan suara keras lalu mendelik pada Tristan. Tristan hanya membalasnya dengan sebelah alis ter

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter

    Tristan menatapnya dengan wajah tanpa ekspresi."Jika kamu datang ke kantor tepat waktu hari ini, aku tidak akan datang ke sini."Mia mengatupkan bibirnya."Apa Lucian Wilson tidak memberitahumu apa pun bahwa kamu dipindahkan ke kantorku? Kenapa kamu tidak datang?"Mia menatapnya dengan senyum sopan."Tuan Lucian memberitahuku pagi ini dengan sangat mendadak hingga aku tidak mempersiapkan diriku," ujarnya dengan nada menyindir namun sopan. "Aku baru akan ke perusahaan Adams Group, tapi aku ada masalah keluarga hari ini. Maaf karena membolos di hari pertama kerja karena masalah keluarga yang tidak bisa ditinggalkan.""Kamu tetap harus memberitahuku atau meneleponku.""Maaf Tuan," balas Mia menatap Tristan datar. "Tapi kamu datang langsung ke apartemenku? Aku yakin kamu adalah orang sibuk. Apa yang membuat seorang CEO supersibuk sepertimu datang berkunjung di rumah sekretaris magang?"Tristan menatap ke sekeliling ruang tamu apartemen yang minimalis. Dia melihat banyak foto-foto si kemb

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Chapter 09

    "Mama…." Alister berlari menghampiri Mia setelah Alya dan Abraham pergi. Alister tidak mengatakan apa-apa dan hanya memeluk Mia.Mia berjongkok di depannya dan memeluknya."Tidak apa-apa sayang. Semua baik-baik saja." Dia mengusap punggung Alister, menenangkan putranya."Mama…." Alana berlari memeluk leher Mia. Matanya masih basah dan merah karena air mata."Bu Mia…." Alice menatapnya prihatin dan cemas. "Apa kamu baik-baik saja? Pipimu… Memar…."Mia mengusap pipinya dan menutupinya dengan rambutnya."Ah, ini tidak apa-apa. Aku baik-baik saja.""Maaf Bu Mia, saya yang membiarkan orang-orang itu masuk ke dalam rumah." Selama di kamar, Alice mendengar pertengkaran Mia dengan orang tuanya.Dia tidak habis pikir ada orang tak tahu malu seperti Alya. Abraham, sebagai ayah kandung, bukan tempat untuk berlindung bagi anaknya, juga bodoh dan pengecut hanya menuruti istrinya.Tidak heran Mia tak pernah menceritakan tentang orang tuanya dan terlalu bekerja keras."Tidak apa-apa. Aku tahu mereka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status